MANAJEMEN MUTU KERJASAMA KEPALA SEKOLAH SEBAGAI PENINGKATAN KUALITAS DAN AKREDITASI SEKOLAH DASAR DI KABUPATEN-KOTA MAGELANG

Tria Mardiana(1*), Rasidi Rasidi(2), Ela Minchah Laila Alawiyah(3)

(1) 
(2) Universitas Muhammadiyah Magelang
(3) Universitas Muhammadiyah Magelang
(*) Corresponding Author

Abstract

Tujuan program ini adalah mengetahui langkah-langkah pelatihan mutu kerjasama dan mengoptimalkan pelatihan manajemen mutu kerjasama. Hal ini didasari pada permasalahan yang terjadi pada mitra yaitu kurangnya perhatian Kepala Sekolah dalam kerjasama lembaga, Bentuk kerjasama-kerjasama yang dimiliki oleh sekolah kurang maksimal, dan terbatasnya sumber dana yang dimiliki sekolah dalam peningkatan mutu.

Target luaran dalam pengabdian ini adalah Modul Pelatihan Manajemen Mutu   Kabupaten dan Kota Magelang Kepala Sekolah Sebagai  Penunjang Kualitas Dan Akreditasi  Sekolah Dasar. Target ini meliputi beberapa aspek: 1) Model pelatihan manajemen sebagai penunjang mutu dan akreditasi sekolah dasar di Kabupaten-Kota Magelang. 2) Pemahaman Kepala Sekolah tentang pentingnya dan manfaat dari manajemen mutu kerjasama. 3) Kemampuan menyusun rencana strategis, dan tindak lanjut kerjsama Sekolah Dasar.

Pelatihan yang diikuti oleh 25 kepala Sekolah Dasar di Kabupaten dan Kota Magelang ini, menggunakan model pelatihan yang tertutup dengan  keuntungan penggunaan model ini yaitu: 1) Menerangkan beberapa aspek dari perilaku manusia dan interaksi, 2) Mengintegrasikan apa yang akan diketahui dengan observasi, 3) Penyederhanaan proses hubungan antar manusia yang kompleks, 4) Membimbing observasi. Pelatihan dalam program pengabdian ini memiliki aspek yaitu, mengidentifikasi kebutuhan organisasi, penilaian dan umpan balik, spesifikasi pekerjaan, identifikasi kebutuhan peserta pelatihan, menentukan tujuan, membuat kurikulum, memilih strategi pengajaran, dan pengadaan sumber–sumber pengajaran, pelaksanaan pelatihan. Efektifitas pelatihan  dilihat pengkuruan awal yaitu menggunakan pretest diperoleh skor pemahaman awal dengan persentase 67,4% dan pengukuran akhir dalam bentuk postest dengan persentase 82,95%. Terjadi peningkatan pemahaman tentang manajemen mutu kerjasama sekolah sebesar, terjadi peningkatan 15,55% dalam tahap pelatihan. Hal ini menunjukan efektifitas model pelatihan mutu kerjasama.

Keywords

Model Pelatihan, Manajemen Mutu, Kerjasama Sekolah

References

Benny A Pribadi. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Dian Rakyat.

Antonioni, D. 1996. Designing an Effective 360-Degree Appraisal Feedback Process. Organizational Dynamics,Autumn: 24-38.

Arikunto, Suharsimi.2009. Penilaian Program Pendidikan, Jakarta,Bina Aksara

Bubb, S., & Earley, P. 2004. Leading and Managing Continuing Professional Development. Second Edition.London: Paul Chapman Publishing.

Crumpton A. Michael. 2011. “Making the Case for In-House Training”. The Bottom Line: Managing Library Finances, Vol. 24 Iss: 3 pp. 167–172. Unduh dari http://www.emeraldinsight.com.

Depag RI. 2008. Pedoman Akreditasi Madrasah, Direktorat Jendral Kelembagaan Agama Islam.

Jamal, Ma’mur Asmani.2011. Tips praktis membangun dan mengolah administrasi sekolah, Jogjakarta:Diva Press

Prihatin, Eka. 2011. Teori Administrasi Pendidikan,Bandung: Alfabeta

Rothwell J.M dan Kazanas C.H. 2003. A Completely Revised and Updated Second Edition ofHuman Resource Development: A Strategic Approach. Massachusetts (U.S): HRD Press.

Siagian P. Sondang. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.

Sultana, Afshan, dkk. 2012. Impact of Training on Employee Performance: A Study of Telecommunication Sector in Pakistan. Interdisciplinary Journal Of Contemporary Research In Business Vol. 4 No. 6 p. 646-661. Diunduh dari ijcrb.webs.com.

Article Metrics

Abstract view(s): 833 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 1060 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.