Diseminasi Teknologi Energi Terbarukan Berbasis Sampah Sayuran untuk Mendukung Desa Wisata Alam Desa Selo Boyolali

Kuswaji Dwi Priyono(1*), Kun Harismah(2), Qomarun Qomarun(3)

(1) Fakultas Geografi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Prodi Teknik Kimia, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Prodi Teknik Arsitektur, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Program Produk Teknologi yang didiseminasikan kepada masyarakat di Desa Selo Boyolali bertujuan untuk mengimplementasikan riset unggulan tentang energi terbarukan dan rekayasa lingkungan yang mendukung pengembangan desa wisata alam. Desa Selo terletak di antara Gunung Merbabu dan Gunung Merapi yang merupakan kawasan wisata alam dengan pemandangan gunung di utara dan selatannya. Obyek wisata yang ditawarkan antara lain pendakian gunung, outbound, dan New Selo (Pos Pengamatan Gunung Merapi). Di Selo juga terdapat kesenian tradisional Topeng Ireng, Jathilan, Reog Ponorogo, Kethoprak, dan terkenal dengan hasil pertanian sayuran dan buah-buahan. Sampah sayuran dan buah-buahan berdampak negatif bagi lingkungan desa, menjadi berbau dan kotor yang akan mempengaruhi kunjungan wisatawan. Oleh sebab itu diperlukan pengembangan teknologi untuk pengolahan sampah sayuran yang dapat menghasilkan biogas sebagai energi terbarukan dan dapat dikembangkan sebagai obyek wisata yang ramah lingkungan. Pada penerapannya di lapangan dilakukan model biogas 3in1, yaitu biogas berbahan dasar 3 jenis sekaligus, yaitu: sampah sayur, kotoran sapi dan kotoran manusia. Penggunaan metode pengelolaan limbah ini tidak hanya bersifat “penanganan” namun juga memiliki nilai guna/manfaat sebagai energi terbarukan dan limbah cair yang keluar dari digester dimanfaatkan sebagai pupuk organik tanaman sayuran dan pertanian lainnya. Teknologi ini dapat menurunkan padatan pencemar berkisar 75-90% dan berdampak positif pada lingkungan yang bersih dan tak berbau. Teknologi yang yang dihasilkan berupa gas metana (CH4 ) yang merupakan energi terbarukan dari hasil konsep recycle yang menguntungkan bagi masyarakat, karena selain limbahnya tertangani dengan baik, juga dapat dihasilkan sumber energi terbarukan.

Keywords

Desa Wisata, Energi terbarukan, Selo, Sampah.

References

Indriyanti, D. R., Banowati, E., & Margunani, M. (2015). Pengolahan Limbah Organik Sampah Pasar Menjadi Kompos. Jurnal Abdimas, 19(1), 25526.

Lim, X-Z. (2016). Uphill climb for biogas in Asia. Chemical and Engineering News, 94(19): 20-22. https://cen.acs.org/articles/94/i19/Uphill-climb-biogas-Asia.html. Diakses 27 Februari 2019.

Mara, M. (2012). Analisis Penyerapan Gas Karbondioksida (CO2) Dengan Larutan NaOH Terhadap Kualitas Biogas Kotoran Sapi. Dinamika Teknik Mesin, 2(1).

Muktiani, A., Achmadi, J., & Tampubolon, B. I. M. (2007). Fermentabilitas rumen secara in vitro terhadap sampah sayur yang diolah. JPPT, 32(1), 44-50.

Prasetyadi, P., Wardani, L. A. & Kusnoputranto, H. (2018). Evaluasi Kinerja Operasi Sistem Anaerobik Tipe Fixed Bed untuk Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu menjadi Biogas di Kota Probolinggo. Jurnal Teknologi Lingkungan, 19(1) : 61-70. Doi: 10.29122/jtl.v19i1.2624.

Ratnaningsih, R., Widyatmoko, H., & Yananto, T. (2009). Potensi pembentukan biogas pada proses biodegradasi campuran sampah organik segar dan kotoran sapi dalam batch reaktor anaerob. Jurnal Teknologi Lingkungan Universitas Trisakti, 5(1), 19-26.

Sahil, J., Al Muhdar, M. H. I., Rohman, F., & Syamsuri, I. (2016). Sistem pengelolaan dan upaya penanggulangan sampah di Kelurahan Dufa-Dufa Kota Ternate. BIOeduKASI, 4(2).

Siboro, E. S., Surya, E., & Herlina, N. (2013). Pembuatan pupuk cair dan biogas dari campuran limbah sayuran. Jurnal Teknik Kimia USU, 2(3), 40-43.

Shepard, N. (2017). Endless Fuel-Survive The End Days, http://survivetheenddays.com/ endless-fuel-4/. Diakses 25 Februari 2019.

Stams, A.J.M., Elfrink, S.J.W.H.O., dan Westerman, P. (2003). Metabolic Interactions Between Metanaogenic Consortia and Anaerobic Respiring Bacteria. Wageningen. School of Engineering and Applied Science, Civil and Environmental Engineering Dept. Advances in Biochemical Engineering/ Biotechnology, Vol. 81. Springer.

Suminto, Susanto, D. A., Lukiawan, R. (2013). Standar dalam Mendukung Pengembangan Sumber Energi Baru (Biogas). Jurnal Standardisasi, 15(1) : 9 – 19.

Waskito, D. (2011). Analisis pembangkit listrik tenaga biogas dengan pemanfaatan kotoran sapi di kawasan usaha peternakan sapi. Tesis. Fakultas Teknik Universitas Indonesia, Jakarta.

Widyasmara, L., Pratiwiningrum, A., & Yusiati, L. M. (2012). Pengaruh jenis kotoran ternak sebagai substrat dengan penambahan serasah daun jati (Tectona grandis) terhadap karakteristik biogas pada proses fermentasi. Buletin Peternakan, 36(1), 40-47.

Article Metrics

Abstract view(s): 1163 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 786 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.