STUDI TENTANG PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI TIONGKOK DAN DAMPAK KESARJANAAN TIONGKOK BAGI PENGAJARAN BAHASA INDONESIA

Sudaryanto Sudaryanto(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract

Perkembangan bahasa Indonesia di Republik Rakyat Tiongkok (RRT)
dari tahun ke tahun semakin signifikan. Pada tahun 1970-an, tercatat baru tiga
universitas yang memiliki Jurusan Bahasa Indonesia. Tiga puluh tahun kemudian,
tercatat enam universitas yang membuka Jurusan Bahasa Indonesia, sehingga total
kini terdapat sembilan universitas di Tiongkok yang menaungi Jurusan Bahasa
Indonesia seperti dikemukakan oleh Xiaoqiang (2014). Kesembilan universitas
itu tersebar di berbagai wilayah kota dan provinsi, seperti Kota Beijing, Kota
Tianjin, Kota Shanghai, Provinsi Guangdong, Provinsi Guangxi, dan Provinsi
Yunnan. Perkembangan yang signifikan itu tentunya tidak terlepas dari dampak
besar para sarjana Tiongkok dalam pengembangan pengajaran bahasa Indonesia.
Mereka, antara lain, melakukan usaha penerbitan berupa (1) penerjemahan, (2)
perkamusan, dan (3) penulisan buku, dan menghadiri seminar internasional, baik
di dalam negeri maupun di luar negeri.

Kata kunci: bahasa Indonesia, Tiongkok, dampak kesarjanaan

Full Text:

PDF

References

Gangqin, Zhu. 2008a. Bahasa Indonesia Kuliah Intensif Tingkat Dasar (1). Guangzhou: Guangdong World Publishing Corporation.

___________. 2008b. Bahasa Indonesia Kuliah Intensif Tingkat Dasar (2). Guangzhou: Guangdong World Publishing Corporation.

___________. 2008c. Bahasa Indonesia Kuliah Intensif Tingkat Dasar (3). Guangzhou: Guangdong World Publishing Corporation.

Sudaryanto. 2014a. “Prodi Bahasa Indonesia di China”, Kedaulatan Rakyat, 20 Maret 2014, hal. 12.

__________. 2014b. “Cermin dari Tiongkok: Profil Pengajar, Mahasiswa, dan Proses Pembelajaran, serta Sarana Pembelajaran di Jurusan Bahasa Indonesia Guangxi

University for Nationalities.” Dalam Khristianto & Titik Wahyuningsih (ed.). Prosiding Seminar Nasional Menyambut Era Perdagangan Bebas ASEAN-Tiongkok dengan Kompetensi Komunikasi Multibahasa. Jawa Tengah: Fakultas Sastra

Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

__________. 2015a. “BIPA di Tiongkok, Beberapa Catatan”, Pewara Dinamika UNY, Volume 15, Nomor 86, Mei 2015, hal. 44-45.

__________. 2015b. “Hari Depan Bahasa Indonesia di Negeri Tirai Bambu: Beberapa Catatan dari Seorang Pengajar Tamu.” Dalam Haryadi & Asruddin B. Tou (ed.). Linguistik Terapan Seri I Bahasa dan Pembelajarannya. Yogyakarta: Samudra Biru bekerja sama dengan Asosiasi Alumni Prodi Linguistik Terapan UNY.

Suwandi, Sarwiji. 2013. “Pengembangan Bahan Ajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Berbasis Kompetensi”, Jurnal Wacana Bahasa dan Sastra, Vol. 11, No. 1, April 2013, hal. 1-10.

Xiaoqiang, Yang. 2014. “Eksistensi Bahasa Indonesia dalam Kemitraan Strategis RIRRT: Perspektif Tiongkok.” Dalam Rina Ratih Sri Sudaryani dkk (ed.). Prosiding Seminar Internasional PIBSI XXXVI Membangun Citra Indonesia di Mata Internasional melalui Bahasa dan Sastra Indonesia. Yogyakarta: Program Studi PBSI FKIP UAD.

Yanhe, Chen dkk. 2005. Kamus Bahasa Tionghoa-Indonesia Tingkat Dasar. Beijing:Foreign Language Teaching and Research Press.

Younian, Xu. 2012. Kamus Peribahasa Tionghoa-Indonesia-Melayu. Jakarta: Dian Rakyat.

___________. 2015. Bunga Rampai Kajian Perbandingan Pantun Melayu dengan Nyanyian Rakyat Tiongkok. Hongkong: Penerbit Yayasan Kehidupan Kebudayaan.

Zhen, Zhao Yue. 2011. “Dampak Pengajaran Bahasa Melayu di China.” Dalam Awang Sariyan (ed.). Prof. Wu Zong Yu 50 Tahun dalam Pengembangan Bahasa Melayu di China (Siri Monograf Pengajian Melayu Bilangan 2). Kementerian Pengajian Tinggi Malaysia bekerja sama Beijing Foreign Studies University.

Article Metrics

Abstract view(s): 513 time(s)
PDF: 3002 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.