PEMANTAPAN PRINSIP FILSAFAT BAHASA BIASA SEBAGAI UPAYA PEMUTAKHIRAN METODE ANALISIS PESAN KOMUNIKASI

Wahyu Wibowo(1*)

(1) Universitas Nasional
(*) Corresponding Author

Abstract

Filsafat Bahasa Biasa berkembang pesat di Inggris pada awal abad ke-20. Ludwig Wittgenstein, pendirinya, menggarisbawahi bahwa di dalam kehidupan ini banyak sekali tata permainan bahasa yang mencerminkan nilai-nilai kehidupan masyarakat penggunanya. Aliran Filsafat Bahasa Biasa kemudian memengaruhi kelahiran fenomenologi Husserl, Aliran Kritis Habermas, dan Postmodernisme Lyotard. Sebagaimana diperlihatkan oleh tulisan ini, Filsafat Bahasa Biasa dijadikan tulang punggung metode analisis pesan komunikasi yang mutakhir, yang disebut dalam istilah metode analisis tindak tutur komunikasi. Metode tindak tutur komunikasi, atau metode analisis isi pesan komunikasi, pada dasarnya lebih berdaya guna untuk menganalisis media massa, sekalipun dapat pula digunakan untuk menganalisis pelbagai wujud wacana lainnya. Secara ontologis dan kritis, metode tindak tutur komunikasi merupakan pemutakhiran dari sejumlah metode analisis wacana yang sudah dikenal umum, seperti metode semiotika, metode analisis wacana kritis, dan metode pembingkaian.

Kata Kunci: Filsafat Bahasa Biasa, analisis wacana, metode isi pesan komunikasi,
metode tindak tutur komunikasi.

Full Text:

PDF

References

Austin, J.L. 1961. Philosophical Papers. London: Oxford Universitt Press.

Austin, J.L. 1962. How to do Things with Words. Oxford: Oxford University Press.

Austin, J.L. 1962a. Sense and Sensibilia. London: Oxford University Press.

Assegaff, Dja’far H. 1991. Jurnalistik Masa Kini.Jakarta: Ghalia.

van Peursen, C.A. 1985. Susunan Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Gramedia.

Eco, Umberto. 1976. A Theory of Semiotics. Bloomington: Indiana University Press.

Eriyanto. 2002. Analisis Framing. Yogyakarta: LKiS.

Hall, Stuart. 1982. “The Rediscovery of Ideology: Return of the Repressed in Media Studies”

(dalam Culture, Society, and the Media, ed. Michael Gurevitch). London: Methuen.

Kaelan. 1998. Filsafat Bahasa, Masalah dan Perkembangannya. Yogyakarta: Paramadina.

Kaelan. 2005. Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat. Yogyakarta: Paradigma.

Schulman, Mark. 1990. “Control Mechanism Inside the Media” (dalam Questioning the

Media: a Critical Introduction, editor: John Downing). London: Sage Publication.

Sobur, Alex. 2002. Analisis Teks Media. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syamsuddin A.R. 1992.Studi Wacana: Teori Analisis-Pengajaran.Bandung: FPBS IKIP Bandung.

Tubbs, Stewart L. & Moss, Sylvia. 1994. Human Communication. New York: McGraw-Hill.

Lauer, Robert H. 1993. Perspektif tentang Perubahan Sosial. (Penerjemah: Alimandan S.U.).

Jakarta: Rineka Cipta.

Littlejohn, Stephen W. 1996. Theories of Human Communication. California: Wadsworth

Publishing Company.

Lull, James. 1998. Media, Komunikasi, Kebudayaan: Suatu Pendekatan Global.

(Penerjemah: A. Setiawan Abadi). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Magnis-Suseno, Franz. 1988. Etika Politik, Prinsip-prinsip Moral Dasar Kenegaraan

Modern. Jakarta: Gramedia.

Ward, Ian. 1995. Politics of The Media. Melbourne: Macmillan.

Wibowo, Wahyu. 2009. Menuju Jurnalisme Beretika: Peran Bahasa, Bisnis, dan Politik di Era Mondial. Jakarta: Penerbit Kompas.

Wittgenstein, Ludwig. 1983. Philosophical Investigation. (Translated by G.E.M Ascombe).Oxford: Basil Blackwell.

Zoest, Aart van. (ed.). 1996. Serba-Serbi Semiotika. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Article Metrics

Abstract view(s): 1747 time(s)
PDF: 1170 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.