Pemilihan Cerita Pendek sebagai Materi Ajar Pembelajaran Sastra oleh Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA di Surakarta

Main Sufanti(1*), Agus Nuryatin(2), Fathur Rohman(3), Herman J. Waluyo(4)

(1) Universitas Negeri Semarang
(2) Universitas Negeri Semarang
(3) Universitas Negeri Semarang
(4) Universitas Negeri Semarang
(*) Corresponding Author

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan: (a) cara guru memilih cerita pendek yang diajarkan dalam pembelajaran sastra di SMA Surakarta, (b) alasan guru memilih cerita pendek dengan cara tersebut, dan (c) pertimbangan-pertimbangan guru dalam memilih cerpen. Tujuan ini dicapai dengan penelitian kualitatif deskriptif. Data berupa pernyataan guru tentang cara memilih cerpen dan alasannya. Sumber datanya adalah guru-guru bahasa Indonesia yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMA di Surakarta. Teknik sampling yang diterapkan adalah purposive sampling, yaitu dipilih berdasarkan variasi kondisi sekolah: negeri, swasta, umum, dan keagamaan. Teknik pengambilan data dengan angket. Teknik analisis data dengan teknik analisis interaktif. Hasil penelitian ini sebagai berikut. (1) Guru memilih cerita pendek dengan 3 cara yaitu: 78% guru memilih cerpen yang tercantum di dalam buku pelajaran, 11% guru memilih cerpen dari buku pelajaran dan menambah cerpen dari sumber lain, dan 11% memilih cerpen dari berbagai sumber dan sering mengesampingkan cerpen yang ada di buku pelajaran. (2) Alasan guru memilih cerita pendek dengan cara tersebut sebagai berikut; (a) Guru yang memilih cerpen dari buku pelajaran memiliki alasan: mudah didapatkan, semua siswa memiliki, lebih terprogram, biasanya sudah dibaca rumah sehingga KBM lebih mudah, lebih praktis, semua siswa sudah siap dengan cerpen yang diajarkan, dan merata untuk semua siswa, (b) Guru yang memilih cerpen dari buku pelajaran dan dari sumber lain memiliki alasan semua siswa telah mempunyai cerpen yang mempermudah proses pembelajaran dan dalam rangka memberi latihan untuk memperdalam pengetahuan siswa, guru memilih cerpen dari Koran, (c) Guru yang memilih cerpen dari berbagai sumber dan mengesampingkan cerpen yang dimuat di buku pelajaran memiliki alasan sebagai berikut: cerpen itu sangat banyak sehingga guru tidak bisa mengandalkan cerpen yang ada di buku pelajaran; bahan cerpen dalam buku pelajaran terbatas, padahal di luar kelas siswa berhadapan dengan dunia sastra yang begitu luas; perlu memberikan bacaan yang beragam; merupakan usaha membentengi siswa dari bacaan yang tidak mendidik, (3) Pertimbangan guru dalam memilih cerpen adalah: kepraktisan, isi cerita menarik, isi cerpen sesuai usia siswa, bebas dari pornograf dan SARA, mengandung nilai pendidikan, dan penanaman budi pekerti.

Keywords

cerita pendek; pemilihan; pembelajaran sastra

Full Text:

PDF

References

Abrams, M.H. 1971. The Mirror and the Lamp: Romantic Theory and The Critical Traditional.

London: Oxford University Press.

___________. 1999. A Glossary of Literary Terms, Seventh Edition. Massachusetts: Heinle &

Heinle.

Anderson, Kathryn L. 2004. “Teaching Cultural Competence Using an Exemplar from Literary

Journalism”, Journal of Nursing Education. Thorofare: Jun 2004. Vol. 43, Iss. 6; pg. 253,

pgs. http://proquest.umi.com/pqdweb. Diakses pada tanggal 14 Juni 2016.

Badan Pegembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud RI. 2016. KBBI Daring. http://

kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses pada tanggal 27 April 2017.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Direktorat Pembinaaan SMA. 2006. Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Hartoko, Dick dan B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius.

Kasapoğlu, Hülya. 2015. Students’ Opinions about the Effect of Value-Themed Short Stories

used in Education. Educational Research and Reviews. Vol. 10 (13), pp. 1781-1788, 10

July, DOI: 10.5897/ERR2015.2127. http://www.academicjournals.org/ERR.

Kemendikbud. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 69 Tahun 2013

tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah

Aliyah. Jakarta.

Majid, Abdul. 2009. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University

Press.

Nuryatin, Agus. 2010. Mengabadikan Pengalaman dalam Cerpen: 7 Langkah Pembelajaran

Menulis Cerpen. Rembang: Yayasan Adhigama.

Pardede, P. (2011). Using Short Stories to Teach Language Skills. Journal of English Teaching,

(1), 14–27.

Rudy, Rita Inderawati; Erlina Hamid; Ali Masri; Ansori. 2011. “Apresiasi Cerpen Sekar dan

Gadisnya dan Persepsi Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya terhadap

Pentingnya Sastra dalam Mengembangkan Karakter”. http://eprints.unsri.ac.id. Diakses

pada tanggal 22 April 2017.

Saka, F. Özlem. (2014). Short stories in English language teaching. International Online

Journal of Education and Teaching (IOJET), 1 (4), 278-288. http://iojet.org/index.php/

IOJET/article/view/59/77.

Santosa, Puji dan Djamari. 2015. Mengukur Kesesuaian Sastra pada Siswa Sekolah Menengah.

Yogyakarta: Elmatera Publishing.

Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta: Gama Media.

Sitepu. 2012. Penulisan Buku Teks Pelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sufanti, Main. 2003. “Pelaksanaan Pengajaran Sastra di SMU Muhammadiyah Se-Surakarta”,

Varidika Vol. XV, Juli 2003. Surakarta: FKIP UMS.

____________, Agus Nuryatin, Fathur Rokhman, Herman J. Waluyo. 2016. “Kelayakan Cerita

Pendek sebagai Bahan Ajar Sastra yang Bermuatan Pendidikan Karakter Toleransi”, dalam

Prosiding Antarabangsa Memartabatkan Bahasa Melayu ASEAN ke-3 (Editor: Zulfkli

Osman, dkk). Diselenggarakan kerja sama Fatoni Universiti Thailand dan Universitas

Pendidikan Sultan Idris Malaysia.

Tarakçıoğlu, Özlem and Hatice Kübra Tunçarslan. 2014. The Effect of Short Stories on

Teaching Vocabulary to Very Young Learners (aged 3-4-year): A Suggested Common

Syllabus. Journal of Language and Linguistic Studies, 10 (2), 67-84; 2014

Wellek, Rene dan Austin Warren. 1977. Teori Kesusasteraan, (Diterjemahkan oleh Melani

Budianta). Jakarta: Gramedia.

Zahra, Nimer A. Abu and Mohammed A. Farrah. 2016. Using Short Stories in the EFL

Classroom. IUG Journal of Humanities Research Peer-reviewed Journal of Islamic

University-Gaza.Vol 24, No1, 2016, pp 11-42.

Article Metrics

Abstract view(s): 2456 time(s)
PDF: 7927 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.