HUBUNGAN ANTARA KEBUTUHAN RASA AMAN DENGAN PARTISIPASI POLITIK PADA KADER PARTAI

K. Desi Suprapti(1*), Fuad Nashori(2),

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v0i0.4709

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara kebutuhan rasa aman dengan partisipasi politik pada kader Partai Keadilan Sejahtera. Hipotesis awal yang diajukan adalah ada hubungan negatif antara kebutuhan rasa aman dengan partisipasi politik pada kader  Partai Keadilan Sejahtera. Semakin tinggi kebutuhan rasa aman semakin rendah partisipasi politiknya. Semakin rendah kebutuhan rasa amannya semakin tinggi partisipasi politiknya. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa yang mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh Partai Keadilan Sejahtera yang ada di Kecamatan Ngemplak Sleman Yogyakarta. Mahasiswa tersebut tergabung dalam halaqah dan aktif mengikuti kegiatan yang dilakukan oleh halaqah secara rutin tiap sekali dalam sepekan, dan tergabung dalam halaqah minimal selama tiga bulan. Teknik pengambilan subjek penelitian yang digunakan yaitu sampling area dengan tipe sampel bertujuan (purposive sample). Adapun alat ukut yang digunakan pada variabel partisipasi politik adalah alat ukur yang dibuat oleh Nu’man (2001). Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas program SPSS 10 for Windows. Hasil analisis data dengan teknik korelasi product moment dari Karl Pearson menunjukkan nilai r = -0.492 dan p = 0.000 (p<0.01) artinya ada hubungan negatif yang signifikan antara kebutuhan rasa aman dengan partisipasi politik pada kader Partai Keadilan Sejahtera di kecamatan Ngemplak Sleman sehingga hipotesis diterima.

References

Altman, I. (1975). The Environmental and Social Behavior. Belmont, California: Woodworth Publishing Company, Inc.

Bischof, L.J. (1970). Interpreting Personality Theories. Second edition. New York: Harper and Row Publisher.

Buana, D. (2001). Hubungan Pelecehan Seksual di Tempat Kerja dengan Kebutuhan Rasa Aman Karyawati. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.

Eickleman, D.F. dan Pisctasori, J. (1996). Dilema Politik Islam. Diakses dari www.yahoo.com, 12/09/2005.

Hadi, S. (2000). Statistik Jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset.

Hall, C.S. dan Lindzey, G. (1970). Theories of Personality. Second Edition. New York: John Wiley and Sons.

Haricahyono, C. (1986). Ilmu Politik dan Perspektifnya. Yogyakarta: YP2LPM.

Huntington,S. dan Nelson, J. (1994). Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Jakarta: Rineka Cipta.

Kompas, 6 Juni 2005. Pilkada di NTT, Kekerasan Sudah Di Ambang Pintu. http: yahoo.com. 12/09/2005.

Korchin, S.J. (1976). Moderen Clincical Psychology. New York: Basic Books.

Maslow, A.H. (1970). Motivation and Personality. Second Edition. New York: Harper and Row Publisher.

Mc Clelland, D.C. (1987). Human Motivation. New York: Cambridge University Press.

Nu’man, T.M. (2000). Peran Jenis dan Partipasi Politik. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Rais, M.A. (2000). Tarbiyah Siyasiyah: Pendidikan Politik Menurut Ikhwanul Muslimin. Yogyakarta: Era Intermedia.

Sanit, A. 1996. Partisipasi Politik Perlu Ditingkatkan. Diakses dari www.republika.co.id, 12/09/2005.

Sullivan, H.S. (1956). The Conception of Modern Psychiatry. New York: WW Norton and Company.

Surbakti, R. (1992). Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo.

Winahyu, P. (2000). Hubungan antara Persepsi terhadap Kesetaraan Jender dengan Partipasi Politik Perempuan Anggota Partai. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Islam

Indonesia.

Article Metrics

Abstract view(s): 744 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 411 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.