DINAMIKA PSIKOLOGIS PENGABDIAN ABDI DALEM KERATON SURAKARTA PASKA SUKSESI

Fadzar Allimin(1*), Taufik Taufik(2), Moordiningsih Moordiningsih(3),

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v0i0.4710

Abstract

Abdi dalem merupakan orang mengabdi pada Keraton, pengabdian abdi dalem ini telah dilakukan selama belasan tahun, bahkan puluhan tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji Pengabdian Abdi Dalem Keraton Surakata Hadiningrat, Dinamika Psikologis Abdi Dalem Paska Suksesi, dan Konsekuensi dari suksesi dua raja. Informan dalam penelitian ini adalah 4 orang, yang terdiri dari 3 orang abdi dalem dan 1 sentono dalem. Hasil penelitian menunjukkan terjadi kebimbangan, was-was, tidak tenang pada abdi dalem paska suksesi yang menghasilkan dua raja, namun hal tersebut tidak berlangsung lama dikarenakan prinsip pengabdian. Pengabdian menurut abdi dalam adalah (1) sama dengan bertapa, tidak mengharapkan upah, pangkat atau kedudukan, (2) mengabdi juga harus ikhlas bukan karena uang, (3) pengabdian kepada Keraton adalah dengan setia kepada Keraton, melaksanakan tugas yang diberikan raja yaitu memancarkan budaya Jawa dikalangan masyarakat, (4) mengabdi yang pertama adalah kepada Keraton untuk mencari berkah, yang kedua adalah raja. Latar belakang abdi dalem memutuskan mengabdi kepada keraton adalah (1) mencari berkah keraton dengan cara mengabdi, (2) rasa bangga dan senang menjadi abdi dalem, (3) rasa berhutang budi pada salah satu pusaka Keraton (Kyai Selamet), (4) keinginan untuk memancarkan kebudayaan Jawa, (5) mendapatkan ajakan dari orang yang pernah mengabdi kepada Keraton Surakarta, (6) mendapatkan cerita dari orang yang menjadi abdi dalem Keraton, (7) mendapatkan pengakuan dari masyarakat. Tidak ada konsekuensi yang berat akibat peralihan kekuasaan terhadap abdi dalem, walaupun abdi dalem sempat mengalami kecemasan, kebingungan dan keragu-raguan. Abdi dalem tetap mengabdi kepada Keraton Surakarta.

References

_________,28 Februari 2004. Keraton Surakarta Kesulitan Tenaga Mumpuni. Semarang : Suara Merdeka.

Aminuddin. (1990). Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. Malang: Yayasan Asah Asih Asuh Malang.

Lombard,D. (2005). Nusa Jawa :Silang Budaya 3 Warisan Kerajaan Konsentris. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Mustopo, M.H. (1983). Ilmu Budaya Dasar ( Manusia dan Budaya). Surabaya : Usaha Nasional.

Muhammad, A.K.. (1988). Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Fajar Agung.

Munandar, M.S.. (1998). Ilmu Budaya Dasar: Suatu Pengantar. Bandung : Refika Aditama.

Syah, M.. (2002). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Tim Penyusun. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka.

Widodo, S., Suhardi, G., Suwatno, Sutanto, Sidik U. (2001). Kamus Bahasa Jawa, Jogjakarta: Penerbit Kanisius.

Yusuf, Y. (1988). Dinamika Kelompok (Kerangka Studi Dalam Perspektif Psikologi Sosial).

Bandung : CV. Armico

Article Metrics

Abstract view(s): 677 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 2260 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.