Kematangan Beragama Remaja Akhir Sebagai Pelaku Seksual Pranikah

Muhammad Rezha Yudhaprawira(1*), Zahrotul Uyun(2),

(1) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v2i1.4982

Abstract

Perilaku seksual pranikah pada remaja merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun dengan sesama jenis yang dilakukan tanpa melalui sebuah proses pernikahan secara resmi menurut agama maupun menurut hukum. Faktor yang mempengaruhi terjadinya perilaku seksual pranikah salah satunya yaitu kematangan beragama yang rendah. Kematangan beragama merupakan suatu keyakinan, kesadaran seseorang untuk menjalani nilainilai moral, agama, yang menjadi dasar dalam menjalani kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami, mengetahui dan mendeskripsikan Perilaku seksual pranikah dan kematangan beragama pada remaja akhir. Subjek penelitian ini memiliki karakteristik yaitu a) remaja berusia 18 sampai 21 tahun, b) Mahasiswa, c) sedang berpacaran dan sudah pernah berpacaran. Dalam penelitian ini menggunakan dua metode penelitian, yaitu metode kuesioner terbuka dan wawancara. Dari hasil screening kuesioner terbuka terdapat 107 informan. Selanjutnya dipilih 6 orang untuk menjadi informan dalam metode wawancara. Hasil penelitian ini adalah perilaku berpacaran pada informan yang sedang dan pernah berpacaran yaitu berpegangan tangan, berpelukan, dan berciuman. Dorongan untuk melakukan perilaku seksual pranikah yaitu rasa senang, nyaman, rasa ingin tahu dan adanya kesempatan untuk melakukkan perilaku tersebut. Dari aspek religiusitas atau kematangan beragama yang sudah dilakukan yaitu melaksanakan ibadah wajib serta ibadah sunnah seperti sholat dhuha, sholat tahajud, membaca Al-Quran dan sedekah. Selain itu informan juga sering mengikuti kajian-kajian agama.

Kata Kunci : kematangan beragama, perilaku seksual pranikah, remaja

References

Allport, G.W. 1953. The Individual And His Religion: A Psychological Interpretation. New York: The McMillan Comapany

Ajzen,I.( 1991). The theory of planned behavior. Organizational Behavior and Human Decision Processes,50, (2), 179-211. doi:10.1016/0749-5978(91)90020-T

Dewi, H. E. 2012. Memahami Perkembangan Fisik Remaja. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Indirawati, E. 2006. Hubungan Antara Kematangan Beragama Dengan Kecenderungan Strategi Coping. Jurnal Psikologi Universitas Diponegoro. Vol. 3. No. 2. Desember 2006 12

Kasaun, A. W., Yitayal, M., Girum, & Moammed, B. (2017). Risky sexual beaiour and associated actor among high school student in Gondar city Nortwest Ethiopia. International Journal of Public Health Science (IJPHS).6 (3). 257-265.

Mayasari, F. & Hadjam, M.N.R. (2000). Perilaku seksual remaja dalam berpacaran ditunjaudari harga diri berdasarkan jenis kelamin. Jurnal Psikologi. N0. 2. 120–127.

Jalaluddin. 1998. Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo

Slameto. 1995. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Purnomowardani, A.D. & Koentjoro. (2000). Penyingkapan diri, perilaku seksual, dan penyalahgunaan narkoba. Jurnal Psikologi. No. 1, 60–72.

Rahardjo, W. (2008). Konsumsi alkohol, obat-obatan terlarang, dan perilaku seks berisiko : suatu studi meta-analisis. Jurnal Psikologi. 35 (1). 80–100.

Taufik, Anganthi, N. R. N. 2005. Seksualitas Remaja: Perbedaan Seksualitas Antara Remaja Yang Tidak Melakukan Hubungan Seksual Dan Remaja Yang Melakukan Hubungan Seksual. Jurnal Penelitian Humaniora, Vol. 6. No. 2, 155-129

Thouless, R.H. 2000. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Yulianto. 2010. Gambaran Sikap Siswa Smp Terhadap Perilaku Seksual Pranikah (Penelitian Dilakukan Di Smpn 159 Jakarta. Jurnal Psikologi, Vol. 8. No. 2. 2010

Article Metrics

Abstract view(s): 2075 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 4855 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.