Konsep dan Praktik Pendidikan Inklusi di Sekolah Alam Ramadhani Kediri

Siti Nurvitasari(1*), Lisa Zakia Azizah(2), S Sunarno(3),

(1) STAIN Kediri
(2) STAIN Kediri
(3) STAIN Kediri
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v3i1.5743

Abstract

Sekolah alam biasanya hanya diperuntukkan bagi kalangan menengah keatas dan fokus pada anak normal. Namun berbeda dengan Sekolah Alam Ramadhani Kediri, yang menjadikannya sebagai sekolah inklusi dan untuk kalangan menengah kebawah. Fenomena ini menarik peneliti untuk mengetahui praktik pendidikan inklusi di sekolah tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik penggalian data adalah dengan wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan: Sekolah Alam Ramadhani memiliki prinsip memanusiakan manusia, tanpa membedakan antara anak normal dengan anak berkebutuhan khusus (ABK). Pendidikan inklusi di Sekolah Alam Ramadhani berkiblat pada Ki Hajar Dewantara, dan mengadopsi sistem “Among”. Dalam praktiknya: anak normal dan berkebutuhan khusus mendapatkan pendampingan dan fasilitas sama, pada keduanya ditanamkan kasih sayang dan toleransi, serta untuk ABK, didampingi untuk mengembangkan bakat alami yang dimilikinya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sekolah Alam Ramadhani menerapkan sistem "Among".

Kata kunci : pendidikan inklusi, sekolah alam ramadhani, sistem among

Full Text:

PDF

References

Chatib, Munif. (2009). Sekolahnya Manusia. Bandung: Mizan Pustaka.

Creswell, John W. (1998). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing among Five Traditions. New York: SAGE Publication, Inc.

Delphie, Bandi. (2006). Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus dalam Setting Pendidikan Inklusi. Bandung: Refika Aditama.

Dewantara, Ki Hadjar.(2004). Karya Ki Hadjar Dewantara. Yogyakarta: Majlis Luhur Persatuan Taman Siswa.

Gunawan, Ki. (1989). “Aktualisasi Konsepsi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara Dalam Sistem Pendidikan Nasional Indonesia di Gerbang Abad XXI” dalam Ki Hadjar Dewantara Dalam Pandangan Para Cantrik dan Mentriknya. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.

Hariyadi, Ki. (1989). “Ki Hadjar Dewantara Sebagai Pendidik Budayawan, Pemimpin Rakyat” dalam Ki Hadjar Dewantara Dalam Pandangan Para Cantrik dan Mentriknya. Yogyakarta: Majelis Luhur Persatuan Tamansiswa.

Herdiansyah, Haris. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: Salemba Humanika.

Hidayat, Khoirudin. (2015). Pembelajaran Penddidikan Agama Islam Pada Kelas Inklusi Di SD Islam Terpadu Annida Sokaraja Kabupaten Banyumas Tahun 2014/2015. Skripsi. Tidak di publikasikan. http://repository.iainpurwokerto.ac.id/213/1/Cover%2C%20BabI%2CV%2CDaftar%20Pustaka.pdf diakses pada 31 Agustus 2017.

Hurlock, Elizabeth B. (1980). A Life-Span Approach, Fifth Edition. US: McGraw. Hill. Inc.

Ilahi, Mohammad Takdir. (2013). Pendidikan Inklusif. Yogyakarta: Ar-ruzz Media.

Isriana. (2017). Kisah Menarik Lendonovo Sang Penggagas SekolahAlam Indonesia. Dalam http://www.sumber.com/bola/berita-terkini-bola/sumber/kisah-menarik-lendo-novo,-sang-penggagas-sekolah-alam-indonesia.html diakses pada 31 agustus 2017.

PerserikatanBangsa-Bangsa. (1989). Konvensi Hak-hak Anak. Dalam https://www.unicef.org/magic/media/documents/CRC_bahasa_indonesia_version.pdf diakses pada2 Agustus 2017.

Smith, J. David. (2012). Sekolah Inklusif. (Denis, Ny. Enrica, Trans). Bandung: Nuansa.

Suhendi dan Murdiani. (2012). Belajar Bersama Alam. Bogor: SoU Publisher. Unicef Indonesia. (2012). Pendidikan&Perkembangan Anak Usia Dini. Dalam https://www.unicef.org/indonesia/id/A3_-_B_Ringkasan_Kajian_Pendidikan.pdf. Diakses pada2 Agustus 2017.

Article Metrics

Abstract view(s): 3924 time(s)
PDF: 4688 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.