CULTURE SHOCKSANTRI LUAR JAWA DI LINGKUNGAN PONDOK PESANTREN DI JAWA (STUDI DESKRIPTIF KUALITATIF CULTURE SHOCKSANTRI ETNIS LUAR JAWA DENGAN SANTRI ETNIS JAWA DI PONDOK PESANTREN TINGKAT ALIYAH AL MUAYYAD MANGKUYUDAN SOLO)

Sugeng Pramono(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract

Merantau atau bermigrasi ke daerah yang memiliki latar belakang beda budaya merupakan hal yang wajar. Sebagian santri di Pondok Pesantren Al Muayyad Mangkuyudan Solo berasal dari etnis luar Jawa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui culture shockyang dialami para santri etnis luar Jawa dan cara mengatasinya. Menggunakan metode penelitian kualitatif, penelitian ini memilih teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan tahapan culture shock yang dialami oleh santri etnis luar Jawa terdiri dari empat tahap yaitu: fase optimis, fase kekecewaan, fase pemulihan, dan fase penyesuaian. Fase optimis santri menganggap Solo merupakan kota yang kental akan budayanya. Fase kekecewaan yaitu santri merasakan culture shock dari segi bahasa dan bentuk sopan santun Jawa. Fase pemulihannya adalah santri melakukan pembelajaran mengenai bahasa dan bentuk sopan santun melalui teman dekat di pondok. Fase penyesuaian dari culture shockyaitu santri sudah bisa menyesuaikan dan beradaptasi dengan lancar mengenai bahasa dan norma-norma yang berlaku di lingkungan pondok pesantren Al Muayyad Mangkuyudan Solo.

Full Text:

PDF

References

Samovar, L., Porter, Richard, dan McDaniel, Edwin R. 2010. Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika.

Liliweri, Alo. 2001. Gatra-Gatra Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Mulyana, Deddy, dan Jalaluddin Rakhmat. 2007. Komunikasi Antarbudaya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Article Metrics

Abstract view(s): 237 time(s)
PDF: 460 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.