Agama dan Media Diskursus LGBT dalam Opini SKH Republika
Suranto Aw(1*), Dyna Herlina S(2), Benni Setiawan(3)(1) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
(2) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
(3) Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
SKH Republika menurunkan banyak tulisan mengenai isu lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) selama kurun waktu 24 Januari – 31 Maret 2016. Pertanyaan penelitian yang diajukan : (1) bagaimana representasi ideologi dan (2) seksualitas dalam pemberitaan SKH Republika?Metode Penelitian yang dipilih adalah analisis wacana Van Dijk dengan pendekatan intensional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum SKH Republika menawarkan wacana anti LGBT melalui pemilihan narasumber dan pendapat mereka yang dikutip. Representasi ideologi yang ditampilkan bahwa LGBT bersandar pada ideologi liberalisme dan universalisme yang bertentangan dengan nilai, norma, dan hukum nasional Indonesia. Sedangkan wacana seksualitas direpresentasikan melalui kuasa pengetahuan bersumber dari psikolog islam dan institusi otoritatif yaitu agama, negara dan pendidikan. Semua narasumber islam di tiga institusi tersebut menolak LGBT sedangkan narasumber negara non-islam bersifat moderat dengan membatasi penampilan mereka di ruang publik, selanjutnya peneliti sekuler menerima praktik LGBT sebagai salah satu jalan masuk membentuk pengetahuan dan kesetaraan hukum.
Kata kunci : Republika, wacana, LGBT, kuasa, seksualitas, pengetahuan
The Republika Daily published abundant articles about lesbian, gay, bisexual and transgender (LGBT) during the period January 24 to March 31, 2016. The research question: (1) how do the representation of ideology and (2) sexuality in the news SKH Republika? The Van Dijk’s discourse analysis with intentional approach was employed. In general The Republika Daily offers anti-LGBT discourse through the selection of speakers and their opinions are cited. According to The Republika Daily, ideology representation that is based on liberalism and universalism is against values, norms, and Indonesian national law. While the discourse of sexuality is represented by the power of knowledge comes from psychologists Islam and authoritative institution that is religion, state and education. All sources of Islam in the three institutions while the informant refused LGBT non-Islamic countries are moderate by limiting their appearance in the public space, the next secular researchers accept LGBT practices as one way in shaping the knowledge and legal equality.
Keywords: Republika, discourse, LGBT, power, sexuality, knowledge
Full Text:
PDFReferences
Alexander, J. (2015). The major ideologies of liberalism, socialism and conservatism. Political Studies, 63(5), 980-994.
Altman, D. 2001. “The Globalization of Sexual Identities.” Global Sex. Chicago and London : University of Chicago Press.
David T. Hill. 2010. Journalism and Politics in Indonesia: A Critical Biography of Mochtar Lubis (1922-2004) as Editor and Author. London: Routledge.
Dijk. Teun Van. 2001. Critical Discourse Analysis, dalam Deborah Schiffrin, Deborah Tannen, dan Heidi E. Hamilton (ed). The Handbook of Discourse Analysis.BlackwelPublisher
Edkin, J. & William, N.V., (ed.). 2009. Critical Theories and International Relation, Oxon: Routledge, diterjemahkan Teguh Wahyu Utomo. 2013, Teori-teoriKritis: Menantang Pandangan Utama Studi Politik Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Esack, Farid. 1997. Qur’an, Liberation and Pluralism: An Islamic Perspective of Interreligius Solidarity Against Oppression. Oxford: Oneworld.
Fahmi, Muhammad, Irwan Abdullah, Ratna Noviani, Wening Udasmoro. 2015. “Diskursus Islam Dalam Konstruksi Media (Analisis Wacana Kritis Berita Kasus Charlie Hebdo Di Media Surakarta)” LiNGUA Vol. 10, No. 2, Desember. Hal. 55-64.
Fairlough, N. 1989. Language and Power. London: Longman.
Foucault, Michael. 1997. Seks dan Kuasa: Sejarah Seksualitas. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Gramsci, Antonio. 1971. Selections from the Prison Notebooks. International Publishers.
Mills, Sara. 2003. Michel Foucault. London: Routledge.
Sipayung, Bambang A. 2009. “Teori Kritis Versus Hermeneutika: Debat Habermas dan Gadamer,” Majalah Filsafat Driyarkara, Tahun XXIII No 1.
Supena, Ilyas. 2012. “Mujahid Versus Teroris”.Walisongo, Volume 20, Nomor 1, Mei 2012. hal.165-192.
Owoyemi, M. Y., & Sabri, A.Z.S.A. (2013). LGBT:nature or ideology: The view of a former LGBT Practitioner in Malaysia. Research Journal of Biological Sciences, 8(4), 104-111.
Republika, Ahad, 24 Januari 2016.
Republika, Sabtu, 13 Februari 2016.
Republika, Kamis, 3 Maret 2016.
http://www.mahakamedia.com/about_us
https://www.hrw.org/world-report/2013
Article Metrics
Abstract view(s): 1703 time(s)PDF: 1578 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.