Perencanaan Fondasi Tiang Bor Abutment Jembatan Kali Kendeng (Perbandingan Metode Meyerhof dan Metode Reese & Wright)

Agus Susanto(1*), Renaningsih Renaningsih(2), Riska Aditya Candrarini(3)

(1) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Univeritas Muhammadiyah Surakarta
(2) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Fondasi merupakan struktur bawah yang berfungsi untuk meneruskan beban yang berasal dari struktur atas, baik beban dalam arah vertikal maupun horizontal ke tanah. Secara umum fondasi digolongkan menjadi dua golongan yaitu fondasi dangkal dan fondasi dalam. Jika suatu struktur dibangun di atas suatu lahan di mana lapisan tanah kerasnya terletak pada elevasi yang cukup dalam, maka tipe fondasi yang sesuai untuk struktur tersebut adalah fondasi dalam. Fondasi tiang bor (bored pile) merupakan salah satu jenis fondasi dalam yang dipasang ke dalam tanah dengan cara mengebor tanah terlebih dahulu, baru kemudian diisi tulangan dan dicor beton. Fondasi tiang ini biasanya dipakai pada tanah yang stabil sehingga memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan mesin bor.  Para ahli geoteknik telah merumuskan beberapa metode untuk perencanaan bored pile, diantaranya metode Meyerhof dan metode Reese & Wright. Kedua metode tersebut menggunakan prinsip kombinasi end bearing dan friction pile. Pada perencanaan dengan metode Meyerhof menggunakan peramasamaan atau rumus, sedangkan pada metode Reese & Wright menggunakan gambar grafik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kapasitas dukung ultimit tiang tunggal, kapasitas izin kelompok tiang dan jumlah fondasi bored pile yang dibutuhkan pada abutmen Jembatan Kali Kendeng Susukan, Semarang dengan metode Meyerhof dan metode Reese & Wright. Data tanah yang digunakan untuk perencanaan bored pile adalah data nilai N-SPT  lapisan tanah pada lokasi proyek jembatan. Sebelum melakukan analisis perhitungan kapasitas dukung, dilakukan perhitungan pembebanan, yaitu beban  hidup, beban mati, dan beban kendaraan. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa beban aksial total yang harus ditahan oleh fondasi adalah sebesar 49881,266 kN. Kapasitas dukung ultimit tiang tunggal dengan metode Reese & Wright diperoleh sebesar 5842,130 kN, dan dengan metode Meyerhof sebesar 4857,130 kN. Kapasitas izin kelompok tiang dengan metode Reese & Wright sebesar 58421,300 kN dan Meyerhof sebesar 58285,560 kN, di mana keduanya sedikit lebih besar dari beban aksial yang harus ditahan, maka hasil hitungan dari kedua metode tersebut memenuhi untuk menahan beban. Dengan menggunakan SF 2,5 jumlah tiang bored pile yang dibutuhkan dengan metode Reese & Wright diperoleh sebanyak 10 tiang, dan dengan metode Meyerhof diperoleh sebanyak 12 tiang.

Full Text:

PDF

References

Hardiyatmo, H. C., 2015. Analisis dan Perancangan Fondasi II. Gadjah Mada University Press, Edisi Ke-3 Mei 2015, pp 77.

Jusi, U., 2015. Analisa Kuat Dukung Pondasi Bored Pile Berdasarkan Data Pengujian Lapangan (Cone dan N-Standard Penetration Test). In : Jurnal Teknik Sipil Siklus Volume 1 No. 2 Oktober 2015, pp 50.

Listyawan, A. B., 2017. Mekanika Tanah dan Rekayasa Pondasi. Muhammadiyah University Press, Edisi 2017, pp 260.

Nurachim, L., 2017. Analisis Daya Dukung Kelompok Tiang Bor pada Jembatan Moh Toha (di Proyek Penambahan Lajur Tol Kopo-Buah Batu). In: Jurnal Online Reka Racana Jurusan Teknik Sipil Itenas No 4 Volume 3 Desember 2017, pp 1-11.

Yuliawan, E., 2018. Analisis Daya Dukung dan Penurunan Pondasi Tiang Berdasarkan Pengujian SPT dan Cyclic Load Test. In: Jurnal Konstruksia Volume 9 No 2 Juli 2018, pp 1-13.

Article Metrics

Abstract view(s): 1241 time(s)
PDF: 1464 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.