Pengaruh Kadar Filler Fly Ash dalam Campuran AC-WC dengan Pasir Pantai Takisung sebagai Agregat Halus Ditinjau dari Aspek Ketidakrataan dan Properties Marshall

Agus Riyanto(1*), Ramdhani Deva Prasetya(2)

(1) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Penggunaan fly ash sebagai filler dan pasir pantai sebagai agregat halus dinilai dapat mengurangi kerusakan perkerasan jalan Asphalt Concrete-Wearing Course (AC-WC). Kandungan silika pada fly ash memiliki daya ikat kuat, sehingga dapat memperbaiki Properties Marshall pada campuran. Gradasi pasir pantai yang seragam dapat memperbaiki nilai ketidakrataan. Berdasarkan ulasan di atas penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kadar filler Fly Ash dengan pasir Pantai Takisung sebagai agregat halus dalam campuran terhadap aspek ketidakrataan dan Properties Marshall, sekaligus menganalisis kadar filler optimum ditinjau dari aspek Properties Marshall. Langkah awal penelitian yaitu pengumpulan data (primer dan sekunder). Berdasarkan data, ditentukan proporsi setiap fraksi dalam campuran sesuai dengan variasi kadar filler. Selanjutnya pencarian KAO dengan agregat halus menggunakan Pasir Pantai Takisung dan dilanjutkan dengan membuat campuran dengan variasi kadar filler fly ash 0%, 3%, 4%, dan 5%. Sebelum sample direndam dan diuji Marshall maupun Volumetrik, sample diuji nilai ketidakrataan dengan menggunakan metode Sand Patch dan pendekatan berat.  Hasil penelitian menunjukkan penggunaan pasir pantai sebagai agregat halus dengan filler fly ash dapat memperbaiki nilai ketidakrataan pada permukaan. Penambahan filler fly ash dapat memperbaiki nilai Properties Marshall campuran pasir pantai terutama aspek stabilitas dan MQ. Nilai ketidakrataan yang didapat sebagai berikut; sample pasir sungai = 3,82 m/km, sample pasir pantai = 3,49 m/km, sample kadar filler 3% = 2,63 m/km, kadar filler 4% = 2,54 m/km, kadar filler 5% = 2,59 m/km. Kadar filler optimum yang didapat yaitu 3,3%. Pada kadar filler tersebut didapat nilai Properties Marshall; Stabilitas = 1197,62 kg, flow = 2,32 mm, VFWA = 66,74 %, VMA = 15,01 %, VIM = 4,99 %, dan MQ = 517,02 kg/mm, yang kesemuanya masuk spesifikasi yang telah ditentukan.

Full Text:

PDF

References

Agustyawan, P.E. 2019. Alternatif Penggunaan Pasir Laut Paciran Sebagai Bahan Susun Aspal Panas AC-WC. Jurnal Teknik Sipil Teuku Umar. 5(2): 92-99

Arifiardi, I., Hadi, W., dan Adhi, P. 2016. Pengaruh Penggunaan Pasir Pantai Carita sebagai Campuran Agregat Halus pada Lapis Permukaan Aspal Beton terhadap Persyaratan Parameter Aspal. Jurnal Teknik Sipil Menara. 11(1):1-16

Bina Marga. 2018. Spesifikasi Umum 2018. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional. Yogyakarta: Direktorat Jendral Bina Marga.

Debashish, Kar., Panda, M., dan Giri, P.G. 2014. Influence of Fly-Ash as A Filler In Bituminous Mixes. ARPN Journal of Engineering and Applied Sciences. 9(6): 1-6

Hasmiati. 2014. Mix Design Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) dengan Menggunakan Fly Ash Batu Bara sebagai Pengganti Filler. Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Halu Oleo Kendari. 2(1):133-144

Mangerongkonda, D. 2007. Pengaruh Penggunaan Pasir Laut Bangka Terhadap Karakteristik Kualitas Beton. Skripsi. Depok: Fakultas, Teknik Universitas Gunadarma.

Martha K, A. 2012. Analisis Kinerja Campuran Aspal Panas dengan Menggunakan Variansi Komposisi BGA (Buton Granular Asphalt) dan Penambahan Aditif Jenis Polimer. Skripsi. Depok: Fakultas Teknik, Universitas Indonesia

Najihan, H.F. 2019. Pengaruh Penggunaan Pasir Pantai sebagai Bahan Pengganti Agregat Halus dengan Penambahan Filler Abu Tebu pada Campuran Aspal terhadap Karakteristik Marshall. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Teknik Universitas Negeri YogyakartaYogyakarta

Nastiti, A., Mulyono, T., dan Purnomo, A. 2016. Kajian Laborarotium Parameter Marshall dengan Pasir Pantai Carita sebagai Agregat Halus dalam HRS-WC. Jurnal Menara Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta.11(1):64-78

Nurmaidah. 2016. Pengaruh Penggunaan Abu Vulkanik sebagai Bahan Pengisi (Filler) Campuran AC-WC terhadap Karakteristik Marshall. Jurnal Pendidikan Teknik Bangunan dan Sipil. 2(2):1-9

Pembuain, A., Priyanto, dan Parna, L.B. 2018. Evaluasi Kemantapan Permukaan Jalan berdasarkan International Roughness Index. Jurnal Ilmiah Bidang Ilmu Kerekayasaan. 39(2): 126-131

Poermomo, H. (2009). Karakteristik Fisik Partikel Nano Abu Layang sebagai

Bahan Urug pada Penyimpanan Limbah Radioaktif. Indonesian Jornal of Chemistry. 9(1):28-36

Purba, O.S.M. 2011. Hubungan Beban Lalu Lintas dan Structural Number terhadap Prediksi Mulainya Retak dan Perkembangannya. Skripsi. Medan: Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.

Shabrina, A. 2019. Analisis Pemanfaatan Pasir Pantai Kemala sebagai Bahan tambah Campuran Asphalt Concrete – Wearing Course (AC-WC) terhadap Nilai Marshall Properties dan Nilai Struktural. Skripsi. Surakarta: Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Somayaji, Shan. 2001. Civil Engineering Materials. New Jersey : Prentice-Hall.

Sukirman, Silvia. 1999. Perkerasan Lentur Jalan Raya. Bandung: Nova

Sukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Bandung: Nova

Thoa’tin, U., Styawan, A., dan Suprapto, M. (2016). Penggunaan Metode Internatonal Roughness Index (IRI), Surface Distress Index (SDI), dan Pavement Condition Index (PCI) untuk Penilaian Kondisi Jalan di Kabupaten Wonogiri. Makalah disajikan dalam seminar Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2016 ,di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Velegrakis, A.F., Ballay, A., Poulos, S., Radzevicius, R., Belle, V., & Manso, F. (2007). European Marine Aggregates Resources: Orign, Usage, Prospecting Dredging Techniques. Jornal Of Coastel Research. 1(51): 1-14

Article Metrics

Abstract view(s): 1014 time(s)
PDF: 644 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.