KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI PESISIR PANTAI DESA PANGGUNG KECAMATAN KEDUNG KABUPATEN JEPARA
Nisrina Arifatul Izzah(1*), Efri Roziaty(2)(1) Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Prodi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
decollata, 1 jenis dari classis Crustacea (Fillum Arthropoda) yaitu Penaeus indicus, dan 1 jenis dari Classis Polychaeta (Fillum Annelida) yaitu Arenicola marina. Komposisi spesies, kepadatan populasi, kenanekaragaman dan keseragaman dari komunitas makrozoobentos bahwa stasiun I lebih tinggi dari stasiun II. Terlihat pada hasil indeks keanekaragaman (H’) makrozoobentos di stasiun I (1,52) dan stasiun II (1,47). Kedua stasiun mengindikasikan bahwa keanekaragaman rendah dan kondisi kualitas lingkungan perairan dalam keadaan setengah tercemar. kualitas perairan laut di sekitar pesisir pantai desa Panggung kecamatan Kedung kabupaten Jepara membutuhkan perhatian untuk mengurangi pencemaran lingkungan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arief, A. M. (2003). Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Yogyakarta: Kanisius.
Asry, A., Yunasfi, & Harahap, Z. A. (2014). Komunitas Makrozoobentos Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan Kecamatan PantaiLabu Kabupaten Deli Serdang. Medan: Universitas Sumatera Utara.
Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: PT. Kanisius.
Fachrul, M. F. (2012). Metode Sampling Bioekologi. Jakarta: Bumi Aksara.
Ihlas. (2001). Struktur Komunitas Makrozoobentos Pada Ekosistem Hutan Mangrove di Pulau Sarapa Kecamatan Liukang Tupabiring Kabupaten Pangkap Sulawesi Selatan. Aqua marine , 35-42.
Indriyanto. (2010). Ekologi Hutan. Jakarta: Bumi Aksara.
Islami, M. M. (2013). Pengaruh Suhu dan Salinitas Terhadap Bivalvia. Oseana , 1-10.
Mardianto, D. (2014). Potensi Sumberdaya Pesisir Kabupaten Jepara. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Marpaung, A. A. (2013). Keanekaragaman Makrozoobenthos Di Ekosistem Mangrove Silvofishery Dan Mangrove Alami Kawasan Ekowisata Pantai Boe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Makasar: Universitas Hasanuddin Makasar.
Marwah, S. (2007). Daerah Aliran Sungai (DAS) Sebagai Satuan Unit Perencanaan Pembangunan Pertanian Lahan Kering
Berkelanjutan. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Mudjiman. (1981). Budidaya Udang - Udangan. Jakarta: PT. Penebar Swadaya.
Nybakken, J. W. (1992). Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Odum, E. P. (1993). Dasar-Dasar Ekologi Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Oemarjati, B. S., & Wisnu, W. (1990). Taksonomi Avertebrata. Jakarta: UI press.
Rahayu, A. C. (2007). Keanekaragaman Mollusca Bercangkang (Gastropoda dan Pelecypoda) Di Daerah Pantai Tirta Samudra Kabupaten Jepara. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Romimohtarto, K., & Juwana, S. (2001). Biologi Laut : Ilmu Pengetahuan Tentang Biota Laut. Jakarta: Djambatan.
Subiyanto, W. P., & Muskananfola, M. R. (2014). Kelimpahan Krustasea Berdasarkan Fase Bulan Di Perairan Pantai Jepara. DIPONEGORO JOURNAL OF MAQUARES,188-196.
Suryanto, & Utojo. (1993). Avertebrata Air Jilid 1. Jakarta: Swadaya.
Widyastuti, A. (2011). Struktur Komunitas Makrozoobentos di Perairan Biak Selatan, Biak, Papua. Biak: UPT Loka Konservasi
Biota Laut Biak- LIPI.
Wilhm, J. F. (1975). Biological Indicator of Pollution. London: Blackwell Scientific Publications.
Zahidin, M. (2008). Kajian Kualitas Air Di Muara Sungai Pekalongan Ditinjau Dari Indeks Keanekaragaman Makrobenthos Dan Indeks Saprobitas Plankton. Semarang: Universitas Diponegoro.
Article Metrics
Abstract view(s): 3369 time(s)PDF: 8339 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.