Eksplorasi Mikroalga di Air Terjun Temam Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan

Harmoko Harmoko(1*), Eka Lokaria(2)

(1) Dosen Pendidikan Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau
(2) Mahasiswa Pendidikan Biologi STKIP-PGRI Lubuklinggau
(*) Corresponding Author

Abstract

Sampai saat ini ditemukan penelitian yang membahas tentang berbagai jenis mikroalga di air terjun Temam Lubuklinggau kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi jenis-jenis mikroalga di kota Temam Lubuklinggau air terjun. Metode yang digunakan adalah survei. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan observasi lapangan kerja. Teknik analisis data adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan identifikasi mikroalga di air terjun Teman Lubuklinggau kota ditemukan 17 Genus dari 4 divisi mikroalga. Mikroalga yang terdiri dari divisi Chlorophyta 7 genus
yaitu: Spirogyra, ulothrix, Gonium, Microspora, Closterium, Cosmarium,  Desmidium,  Divisi Xanthophyta 1 genus, yaitu: Tribonema, Divisi Crysophyta 1 genus, yaitu: Chromulina dan divisi  Bacillariophyta 8 genus yaitu: Guinardia, Tabellaria, Eunotia, Asterionella, Frustulia, Surirella, Synedra, dan Navicula. Sedangkan data endukung mengamati bahwa pH dan suhu. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: mikroalga yang berhasil diidentifikasi di air terjun Temam Lubuklinggau terdiri dari 4 divisi dan 17 genus.

Keywords

eksplorasi, mikroalga, air terjun temam, lubuklinggau

Full Text:

PDF

References

Andriansyah., Tri, R.S, dan Irwan, L. (2014). Kualitas Air Sungai Jawi dan Sungai Raya di Kota Pontianak Dilihat dari Struktur Komunitas Mikroalga Perifitik. [Versi elektronik]. Jurnal. Protobiont 2014 Vol 3 (1): halaman61-70.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. (2016). Kerja Pemerintah Daerah.PemerintahRencanaLubuklinggau: Lubuklinggau

Bellinger, E. G., & Sigee, D. C. 2010. Freshwater Algae Identification and Use as Bioindicators. London: Wiley Blcakwell.

Biggs, BJF & Kilroy, C. (2000). Pemantauan Aliran Periphyton Manual.Diterbitkan oleh Niwa For MFE.

Botes.L. (2001). Phytoplankton Identification Catalogue. South Africa, Glaballast Monograph.

Junda, M., Hasrah., Dan Hala, Y. (2012). Identifikasi Genus Fitoplankton Dalam Satu Udang di Desa Kecamatan Bontomate’ne Segeri Pangkep. [Versi E-lectronic] BionatureJournal, 13,

-115.

Junda, M., AH., Dan Hala, Y. (2013). Identifikasi perifiton Menentukan Kualitas Udara di Tambak Ikan Nila (Oreochromis niloticus).[Versi E-lectronic] Jurnal Bionature, 15, 16-24.

Naib, A. (2015). Pangkalan Data Pariwisata Lubuklinggau,2015.Pariwisata Biro Lubuklinggau:

Lubuklinggau.

Pelczar, M.J (2013). Dasar-dasar Mikrobiologi. University of Indonesia: Jakarta.

Pratiwi, S. (2008). Mikrobiologi Farmasi. Jakarta: Erlangga.

Prihantini, B.N, Vishnu, W., & Dian, H. (2008). Cyanobacteria biodiversity dari beberapa Situ/Danau di Jakarta Pusat-Depok-Bogor, Indonesia. [Versi elektronik]. MakaraS cience, 12,44-54.

Samudra, S.R., Tri, R.S dan Munifatul, I. (2012). Komposisi, Kemelimpahan dan Keanekaragaman Fitoplankton Danau Rawa Pening Kabupaten Semarang. J. Bioma. Vol. 15 No 1. Hal 7.

Winahyu, D.A, Yulistia, A., Elly, L., Rustiati., Jani, M., & Andi, S. (2013). Studi Awal Tentang Keanekaragaman Mikroalga di Pusat Konservasi Gajah, Taman Nasional Way Kambas.

Prosiding Semirata Universitas Negeri Lampung.

Welch, E.B. (1980). Efek Ekologis dari Air Limbah. Universitas Curry Press: Cambridge.

Article Metrics

Abstract view(s): 1545 time(s)
PDF: 1376 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.