EFEKTIVITAS MODEL ENVIRONMENTAL LEARNING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KREATIF MAHASISWA PBSI

Fransisca Despa Listiani(1*), Pranowo Pranowo(2), R Kunjana Rahardi(3), Yuliana Setyaningsih(4)

(1) Universitas Sanata Dharma
(2) Universitas Sanata Dharma
(3) Universitas Sanata Dharma
(4) Universitas Sanata Dharma
(*) Corresponding Author

Abstract

Abstrak

This article aims to describe the steps of implementing environmental learning models in learning creative writing fable material and describing its effectiveness. This research is a type of research mix research using a mixture of quantitative and qualitative methods. Data collection techniques using observation methods, questionnaires, and tests. Through research can be known measures implementing environmental learning model in learning creative writing fable material include: (1) environmental exploration, (2) reporting on the results of environmental exploration, (3) determining themes, figures, background, moral messages, and other elements of builders, (4) making the framework according to structure, (5) developing the skeleton into the text fable, (6) editing fable text, and (7) publication of fable. Fable text analysis and test results show that the fable text written by a student group using environmental learning models has good quality in terms of content, organization, vocabulary, linguistic, and writing. The average group of students who use environmental learning models in writing fable 85.58, while the group of students using conventional models is 76.52. It provides ample evidence that an effective environmental learning model is used in learning to write fable rather than conventional models that are commonly performed.

References

Agustin Husnul Khotimah, Dedi Kuswandi, dan S. (2019). Pengaruh Model Problem Based Learning terhadap Hasil Belajar PKN Siswa. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 2(2), 158–165.

Anggrain, Purwati. (2019). Perbandingan Pemertahanan Kearifan Lokal dalam Upaya Pelestarian Lingkungan dalam Novel Bertema Lingkungan. Jurnal Kajian Linguistik dan Sastra, 4(1), 57.

Aziz, Rahmat (2009) Karakteristik pribadi kreatif dan kemampuan menulis kreatif. Anima: Indonesian Psychological Journal, 24 (2). pp. 116-123.

Capra. F, & Stone, K, M. (2010). Smart by Nature: Schooling for Sustainability. Journal of Sustainability Education. http://www.susted.com/wordpress/content/trial-author-change_2010_05/

Dalman, H. (2016). Keterampilan Menulis. Rajawali Press.

Danandjaja, J. (2002). Folklor Indonesia: Ilmu gosip, Dongeng, dan Lain-Lain. PT Pustaka Utama Grafiti.

Dewi, Novita. (2015). Manusia dan Lingkungan dalam Cerpen Indonesia Kontemporer: Analisis Ekokritik Cerpen Pilihan Kompas. Jurnal LITERA, 14(2), 378.

Dewi, Novita. (2016). Ekokritik dalam Sastra Indonesia: Kajian Sastra yang Memihak. Jurnal Adabiyyāt, Vol. XV, No. 1, Juni 2016.

Goleman, D,. & Barlow, Z. (2012). Ecoliterate: How Educators are Cultivating Emotional, Social an Ecological Intelligence (Jossey Bass. A Wiley Imprint (ed.)). Watershed Media.

Gough, A. & Gough, N. (1969). Environmental Education in Kridel, Craig (Ed.), The SAGE Encyclopedia of Curriculum Studies. Sage Publication.

Hamalik, O. (2012). Proses Belajar Mengajar. Cetakan ke-14. Bumi Aksara.

Hamzah, B. U. (2013). Teori Motivasi dan Pengukurannya di Bidang Pendidikan. Bumi Aksara.

Harper, G. (2010). On Creative Writing. Multilingual Matters.

Heru Kurniawan dan Sutardi. (2012). Penulisan Sastra Kreatif. Graha Ilmu.

Juanda. 2018. Eksplorasi Nilai Pendidikan Lingkungan Cerpen Daring Republika: Kajian Ekokritik. Jurnal Sosial Humaniora. Vol. 11 No. 2.

Khusnin. (2008). Pembelajaran dengan Pendekatan Lingkungan.

Lickona, T. (2013). Mendidik untuk Membentuk Karakter: Bagaimana Sekolah Dapat Memberikan Pendidikan tentang Sikap Hormat dan Tanggung Jawab. Bumi Aksara.

Listiani, Fransisca Despa. (2020). Faktor Penyebab Kesulitan Menulis Fabel dan Model Pembelajaran yang Diharapkan Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma. KREDO: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Sastra. Vol. 4 No. 1.

Misra, S.K. (2016). Ecocriticism in Children’s Literature: An Analysis of Amit Garg’s Two Tales”. Journal of Galaxy, Vol. 5 No. 5.

Nichols, J. R. (2013). 4 Essential Rules Of 21st Century Learning. http://www.teachthought.com/learning/4-essential-rules-of-21st-century-learning/

Permatasari, Bernadetta Lisa Andika. (2018). Sastra Hijau dan Pembelajaran Sastra Anak: Alternatif Gerakan Ekologis dalam Puisi. Jurnal Haluan Sastra Budaya, Volume 2, No. 2 Desember 2018.

Rachmat Sahputra, Dwi Widiarti, dan R. R. (2016). Environmental Learning Approaches in Improving Learning Outcomes in Acid-Base Subject. Journal of Education, Teaching and Learning, 1, 26–31.

Sastrawijaya. (2000). Perencanaan Lingkungan. Rineka Cipta.

Setyosari, P. (2015). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan (4th ed.). Prenada Media Group.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta. PT Rineka Cipta.

Sobari, T. (2015). Penerapan Teknik Siklus Belajar dalam Pembelajaran Menulis Laporan Ilmiah Berbasis Vokasional di SMK. Jurnal Semantik STKIP Siliwangi, 1(1), 17–41. https://doi.org/10.22460/semantik.1.1

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.

Wengkang, T. I. M. (2016). Pembelajaran Berbasis Lingkungan dalam Teks Genre Sastra. Proceeding International Conference on Literature XXV, 737.

Yono, S. (2014). Nilai edukasi dalam fabel Sentani. Jurnal Kandai, Vol. 10 No. 1.

Zubaidah, S. (2017). Keterampilan Abad Ke-21: Keterampilan yang Diajarkan melalui Pembelajaran. https://www.researchgate.net/publication/318013627_keterampilan_abad_ke-21_keterampilan_yang_diajarkan_melalui_pembelajaran

Article Metrics

Abstract view(s): 597 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 554 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.