UTILITAS BAHASA DALAM MENGKONSTRUKSI HEGEMONI KEKUASAAN PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK: PERSPEKTIF ANTROPOLOGI LINGUISTIK
Sugiarti Sugiarti(1*)(1) UMM
(*) Corresponding Author
Abstract
This study aimed at (1) explaining the author hegemonic power expressed in the literary texts by signi er system, (2) explaining the hegemonic power shown in the literary texts as a humanity representation, and (3) nding the basic concept to explain in the language, the system of power and culture in linguistic anthropology perspective. This research used descriptive qualitative method in order to explain that the language utility in linguistic anthropology perspective could formulate and reconstruct hegemonic powers shown in Ahmad Tohari’s novels entitled Ronggeng Dukuh Paruk. The research data included primary and secondary data. The primary data were in the form of literary texts (novels). While secondary data included: (1) various references or journals related to the research problems, (2) a variety of important information obtained from the author, cultural observers and readers are re ered from internet. The data collection was done by library research for in-depth understanding on the meanings. The Data analysis techniques required reading for meaning in a semiotic reading of heuristic and hermeneutic reading. The results showed that (1) hegemonic power shown by the author through signi er system could be considered in the use of signs / symbols that led to the meaning of power in linguistic categories associated with the community culture shown in the texts, (2) the hegemony of power indicated in the texts as humanity representation that sometimes, for certain interests, language could be used as a mean of justi cation to human behavior, (3) the language used in the text could not be separated from the public culture in giving meaning of power. Representation of power was clearly re ected in the use of markers to discuss and interpret the language that referred to the social reality.
Key words: language utility, hegemonic power, signs, representations. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan (1) memberikan penjelasan tentang hegemoni kekuasaan yang diungkapkan pengarang dalam teks sastra melalui sistem penanda; (2) memberikan penjelasan tentang hegemoni kekuasaan yang ditunjukkan dalam teks sastra sebagai representasi kondisi kemanusiaan.; (3) menemukan konsep dasar yang dapat memberikan penjelasan tentang bahasa, sistem kekuasaan dan kebudayaan dalam perspektif antropologi linguistik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualityatif deskriptif sebagai upaya untuk menjelaskan bahwa utilitas bahasa dalam perspektif antropologi linguistik mampu menformulasi dan merekonstruksi hegemoni kekuasaan yang terdapat dalam trilogi novel Ronggeng Dukuh Paruk, karya Ahmad Tohari. Data penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer berupa teks sastra (novel), sedangkan data sekunder meliputi: (1) berbagai referensi atau jurnal yang relevan dengan permasalahan penelitian; (2) berbagai informasi penting yang diperoleh dari pengarang, budayawan, dan pembaca yang dirujuk dari internet. Pengumpulan dapat dilakukan dengan teknik studi kepustakaan disertai pemahaman arti secara mendalam. Teknik analisis data untuk pemaknaan diperlukan pembacaan secara semiotik yaitu pembacaan heuristik dan pembacaan hermeneutik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) hegemoni kekuasaan yang diungkapkan pengarang melalui sistem penanda dapat diperhatikan dalam penggunaan tanda/simbol yang mengarah pada pemaknaan kekuasaan pada kategori linguistik yang dikaitkan dengan budaya masyarakat dalam teks; (2) hegemoni kekuasaan yang ditunjukkan dalam teks sebagai representasi kemanusiaan diungkapkan bahwa untuk kepentingan-kepentingan tertentu terkadang bahasa merupakan salah satu alat jitu yang digunakan untuk memberikan suatu pembenaran terhadap perilaku manusia; (3) bahasa yang digunakan dalam teks tidak dapat dilepaskan dengan kebudayaan masyarakat dalam memberikan pemaknaan tentang kekuasaan. Representasi kekuasaan tergambar secara jelas dalam membicarakan dan menafsirkan penggunaan penanda bahasa yang mengacu pada realitas sosial.
Kata kunci : utilitas bahasa , hegemoni kekuasaan, Ronggenng Dukuh Paruk, representasi.
Full Text:
PDFReferences
Abdullah, I. (1998). “Kebudayaan Area Budaya dan Perubahan Pemaknaan”. Makalah yang disajikan pada Internship Dosen-Dosen Ilmu Budaya Dasar se-Indonesia yang diselenggarakan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerjasama dengan Mata Kuliah Umum Universitas Gadja Mada Yogyakarta, tanggal, 18-27 Agustus 1998.
Culler, J. (1996). Saussure (Terjemahan Rochayah; Siti Suhayati). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Damono, S D. (1984). Sosiologi Sastra Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dayakisni, T.& Salis Yuniardi. (2003). Psikologi Lintas Budaya. Malang: UMM Press. Derrida, Jaques. 2002. Dekontruksi Spiritual: Merayakan Ragam Wajah Spiritual.
Jakarta: Jalasutra.
Eco, U. (2009). Teori Semiotika Signi kasi Komunikasi, Teori Kode, Serta Teori
Produksi Tanda. Yogyakarta: Kreasi Wacana.
Endraswara, S. (2003). Metodologi Penelitian Sastra Epistemologis, Model Teori
dan Aplikasi. Yogyakarta: Pustaka Widyatama.
Foley, W. A. (1997). Anthropological Linguistics: As Introduction. Oxford: Blackwell
Publisher.
Geertz, C. (1992). Tafsir Kebudayaan (Terjemahan Budi Susanto). Yogyakarta: Kanisius.
Halim, A. (ed). (1980). Politik Bahasa Nasional I,II. Jakarta: Balai Pustaka.
Ratna, N. K. (2004). Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogjakarta:
Pustaka Pelajar.
Ri aterre, M. (1978). Semiotics of Poetry. Blommington & London: Indiana University Press.
Chamamah-Soeratno, S. (1998). ”Bahasa sebagai Manifestasi Budaya”. Makalah yang disajikan pada Internship Dosen-Dosen Ilmu Budaya Dasar se-Indonesia yang diselenggarakan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia bekerjasama dengan Mata Kuliah Umum Universitas Gadja Mada Yogyakarta . tanggal, 18-27 agustus 1998.
Teeuw, A. (1984). Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Pelajar.
Thomas, L. & Shan Wareing. (2006). Bahasa, Masyarakat dan Kekuasaan. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Tohari, Ahmad. (2009). Ronggeng Dukuh Paruk. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Article Metrics
Abstract view(s): 772 time(s)PDF: 829 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.