POTENSI TANNIN PADA RAMUAN NGINANG SEBAGAI INSEKTISIDA NABATI YANG RAMAH LINGKUNGAN

Wulanda Setty Siamtuti(1*), Renika Aftiarani(2), Zulvika Kusuma Wardhani(3), Nanang Alfianto(4), Indra Viki Hartoko(5)

(1) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(4) Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(5) Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Tannin merupakan senyawa molekul yang dihasilkam oleh tanaman dan berperan sebagai penolak nutrisi (antinutrient) dan penghambat enzim (enzyme inhibitor) sehingga mengakibatkan rendahnya hidrolisis pati dan menurunkan respons terhadap gula darah pada hewan. Zat aktif tannin potensial digunakan sebagai insektisida nabati. Ada beberapa jenis tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang dapat menghasilkan tannin, antara lain tanaman pinang, tanaman akasia, gabus, bakau, pinus dan gambir. Gambir biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia untuk kegiatan nginang. Bahan-bahan pada nginang antara lain sirih, tembakau, gambir dan kapur sirih. Dalam rangka mengembangkan pertanian organik/ramah lingkungan insektsida organik sangat berpotensi untuk digunakan sebab aman untuk manusia dan binatang ternak dan dapat juga sebagai bahan pengawet alami serta selektif mengendalikan organisme pengganggu tanaman pada tanaman pangan yang sudah kebal terhadap bahan kimia sintetis. Tujuan program ini untuk menciptakan sebuah inovasi pestisida organik yang terbuat dari bahan ramuan nginang sebagai bahan utama dengan nama INSEKDUBANG (Insektisida Idu Abang). Penetapan tannin total equivalent tannic acid menggunakan metode uji berupa Spektrofotometri.

Keywords

tannin, insektisida organik, insekdubang

References

Dalimartha, S. (2008). Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 4. Jakarta: Puspa Swara, Anggota Ikapi.

Hagerman, A.E. (2002). Tannin Chemistry. Miami University, Oxford, USA.

Handayani, D. (2013). “Uji Efektivitas Pengendalian Keong Mas (Pomacea canaliculata Lamark) pada Padi Sawah dengan Menggunakan Rendaman Air Kapur Sirih (CaCO3) dan Ekstrak Daun Ubi Karet (Manihot glaziovii M. A)”. Jurnal EduBio Tropika. 1(2). 61-120.

Heyne, K. (1987). Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid II. Diterjemahkan oleh Badan Litbang Kehutanan, Jakarta. Yayasan Sarana Wana Jaya, Jakarta.

Iwan R. (2002), Tannin, Fakultas Pertanian Jurusan Ilmu Kehutanan, Universitas

Sumatera Utara.

Listiyati, A. K., Nurkalis, U., Sudiyanti, & Hestiningsih, R. (2012). " Ekstraksi Nikotin dari Daun Tembakau (Nicotina Tabacum) dan Pemanfaatannya Sebagai Insektisida Nabati Pembunuh Aedes sp." Jurnal Ilmiah Mahasiswa. 2(2). 67-70.

Mardiana, Lina. (2009). Mencegah dan Mengobati Kanker pada Wanita dengan Tanaman Obat. Jakarta: Penebar Swadaya.

Maryani, H. dan Lusi, K. (2004). Tanaman Obat untuk Influenza. Tangerang: Agromedia Pustaka.

Matsumura, F. (1985). Toxicology of Insecticides, 2nd Edition. New York: Plenum Press.

Matsushita, H.; T. Mio & O. Haruko (2002). Porcine Pancreatic -amylase Shows binding activity toward N-linked Oligosaccharides of Glycoproteins. The Journal of Biological Chemistry, 277, 4680—4686

Nurnabila, Nida. (2011). “Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Etanol Sirih (Piper betle, L.) Dan Kapur Sirih (CaCO3) Dengan Mikrokristalin Selulosa (Avicel) sebagai Pengikat serta Pengaruhnya Terhadap Kadar CD4 dalam Darah”. Skripsi. Jurusan Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Negeri Syarif Hidayatullah.

Pambayun, R. dkk. (2007). ” Kandungan Fenol dan Sifat Antibakteri dari berbagai Jenis Ekstrak Produk Gambir (Uncaria gambir Roxb)”. Majalah Farmasi Indonesia. 18(3). 141-146.

Rumahlewang, Filhemina. (2011). “Efektifitas Extrak Buah Sirih Sebagai Pestisida Botanis terhadap Xanthomonas campestris pv. Campestris”. Jurnal Agroforestri. 6(2). 109-113.

Salunkhe, D., Chavan, J., & Kadan, S. (1989). Nutritional Consequence of dietary Tannins in ‘‘Dietary Tannins”: Consequents and Remedies. Boca Raton, FL: CRC Press. p. 113.

Sanderson, G., Ranadive, A., Eisenburg, L., Farrel, F., Simons, R., Manley, C., et al. (2001). “Contribution of Polyphynolic Compounds to the taste of tea, Sulfur and Nitrogen compound in food flavors. In G. Charalambous, I. Katz (Eds.)”. Acs symposium series (Vol. 26, p. 14). Washington, DC: American Chemical Society.

Sastroamidjojo, S., (1988). Obat Asli Indonesia, Jakarta: Penerbit Dian Rakyat.

Susanti, L. Dan Boesri, H. (2012). “Toksisitas Biolarvasida Ekstrak Tembakau Dibandingkan dengan Ekstrak Zodia terhadap Jentik Vektor Demam Berdarah Dengue (Aedes aegypti)”. Bulan Penelitian Kesehatan. 40(2). 75-84.

Tampubolon, B. D. dkk. (2013). Pertanian Standar dan Penilaian Kesesuaian. Jakarta: Indeks.

Zeijlstra, F. Z. N. (1943). “Sirih, Pinang en Gambier. Dalam C. J.J. Van Hall en C. Van de Koppel (Eds.). Landbouw in Indische Archipel, W. Van Hoeve’s, Gravenhage”. Majalah Farmasi Indonesia. 18(3). 141-146.

Article Metrics

Abstract view(s): 3272 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 5756 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.