PERBEDAAN PENGGUNAAN DRAIN DAN TANPA PENGGUNAAN DRAIN INTRA ABDOMEN TERHADAP LAMA PERAWATAN PASCAOPERASI LAPAROTOMI APENDISITIS PERFORASI

Rahmadi Indra(1*), Ida Bagus B.S.A(2), Untung Alfianto(3)

(1) Sub Bagian Bedah Digestif Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret RSUD Dr Moewardi Surakarta
(2) Sub Bagian Bedah Digestif Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret RSUD Dr Moewardi Surakarta
(3) Sub Bagian Bedah Digestif Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret RSUD Dr Moewardi Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

ABSTRAK

Apendisitis menjadi salah satu kasus bedah abdomen yang paling sering terjadi di dunia.Apendisitis perforasi berhubungan dengan tingkat mortalitas yang tinggi. Peradangan akut pada apendiks perforasi memerlukan tindakan pembedahan segera untuk mencegah terjadinya komplikasi berbahaya. Tindakan pascabedah sangat diperlukan untuk mencegah komplikasi lanjutan. Pemasangan drain diharapkan mampu menurunkan risiko komplikasi abses intra-abdominal, meskipun demikian, drain intraabdomen setelah operasi apendisitis dalam kasus apendisitis perforasi masih kontroversi. Ada beberapa ahli bedah yang memilih untuk tidak memasang drain pasca bedah. Penelitian ini untuk mengetahui ada perbedaan penggunaan drain dan tanpa penggunaan drain intra abdomen terhadap lama perawatan pascaoperasi laparotomi apendisitis perforasi. Subjek penelitian ini adalah pasien apendisitis perforasi yang pasca-apendiktomi, dengan total sampel 20. Teknik sampling menggunakan random sampling. Jenis penelitian ini desain eksperimen semu (quasi experiment) dengan metode Posstest-Only Control Design. Dalam rancangan ini sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu, kelompok I dilakukan pemasangan drain intra abdomen dan kelompok II tidak dilakukan pemasangan drain kemudian dilakukan follow up untuk menilai lamanya perawatan pascaoperasi pada apendisitis perforasi. Mayoritas pasien pascaoperasi apendisitis perforasi berumur antara 40-60 tahun (45%). Penyembuhan luka dan terjadinya komplikasi pasien pascaoperasi apendisitis perforasi baik yang dipasang drain maupun yang tidak dipasang drain semuanya mengalami proses penyembuhan luka dengan baik (100%) dan tidak ada yang mengalami komplikasi (100%). Lama perawatan pasien tanpa dipasang drain tercepat perawatan 4 hari dan paling lama 6 hari, sedangkan yang dipasang drain cenderung lebih lama, yaitu tercepat 5 hari dan terlama 8 hari. Ada perbedaan yang signifikan antara lama perawatan pasien pasca operasi apendisitis perforasi dengan yang dipasang drain dengan yang tidak dipasang drain dengan nilai p=0,001. Secara statistik terdapat hubungan yang sangat signifikan antara lama perawatan pasien pascaoperasi apendisitis perforasi dengan yang dipasang drain dengan yang tidak dipasang drain.

 

Kata Kunci: Drain Apendisitis Perforasi, Lama Perawatan

Full Text:

PDF

References

Akoyun I, Tuna AT. 2012. Advantages of Abandoningabdominal Cavity Irrigation and Drainage in Operations Performed Onchildrenwith Perforated Appendicitis. Journal Pediatric Surg.; 47:1886-90.

Brunner& Suddarth. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 1. Jakarta: EGC.

Burkitt H.G, Clive R.G.Q, and Joanna B.R. 2007. Appendicitis. In: Essential Surgery Problem, Diagnosis and Manajement. 4th ed. China: Elsevier: pp. 389-94.

Curran TJ, Muenchow SK. 1993. The Treatment of Complicated Appendicitisin Children Using Peritoneal Drainage: Results From a Public Hospital. JPediatr Surg 28(2):204–208. Dahlan M.S. (2013). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Dandapat MC, Panda C. 1992. A Perforated Appendix: Should We Drain?. J Indian Med Assoc;90: 147-148 [PMID: 1522303].

Depkes RI. 2011. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT). Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Fishman SJ, Pelosi L, Klavon SL, O’Rourke EJ. 2000. Perforated Appendicitis:Prospective Outcome Analysis for 150 Children. J Pediatr Surg35(6): 923–926.

Gasior AC, Marty Knott E, Ostlie DJ, St Peter SD. 2013. To Drain or Not to Drain: Analysis of Abscess Drains in the Treatment of Appendicitis with Abscess. PediatrSurg Int;29:455-8.

Ghnnam WM .2012. Elderly Versus Young Patients with Appendicitis 3 Years Experience. Alexandria Journal of Medicine. 48: 1, pp: 9-12.

Jeo WS, Lalisang TJM. 2003. Intra abdominal pressure after major laparotomy. Jl Bedah Indonesia 31 (4): 169-74.

Lee JH, Park YS, Choi JS. 2010. The Epidemiology of Appendicitis and Appendectomy in South Korea: National Registry Data. Journal Epidemiology. 20:2, pp:97-105.

Lund DP, Murphy EU. 1994. Management of Perforated Appendicitis in Children: a Decade of Aggressive Treatment. J Pediatr Surg 29(8):1130–1133.

Mansjoer A, dkk. 2010. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ke-4. FKUI. Jakarta: Medica Aesculpalus.

Memon MA, Memon B, Memon MI, Donohue JH. 2002. The Uses and Abuses of Drainsin Abdominal Surgery. Hosp Med; 63:282-8.

Offner PJ, de Souza AL, Moore EE, biffl WL. 2001. Avoidance of Abdominal Compartment Syndrome in Damage-Control Laparotomy After Trauma. 136 (6): 676-681.

Rather SA, Bari, SUL, Malik, AA, dan Khan A, 2013. Drainage Vs No Drainage in Secondary Peritonitis With Sepsis Following Complicated Appendicitis In Adults In The Modern Era Of Antibiotics. World J Gastrointest Surg; 5(11): 300-305ISSN 1948-9366 (online). Online Submissions: http://www.wjgnet.com/esps/bpgoffice@wjgnet.com: doi:10.4240/wjgs.v5.i11.300.

Riwanto, Ign. et al., 2010. Usus Halus, Apendiks, Kolon, dan Anorektum. In: Sjamsudihajat, R. et al., ed. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta:EGC, 755–762.

Schwartz MZ, Tapper D, Solenberger RI. 2014. Management of Perforated Appendicitis in Children. The Controversy Continues. Ann Surg197(4):407–411.

Shrestha R, Ranabhat SR, Tiwari M. 2012. Histopathologic Analysis of Appendectomy Specimens. Journal of Pathology of Nepal. 2, pp: 215-219.

Song RY, Jung K. 2015. Drain Insertion After Appendectomy in Children with Perforated Appendicitis Based on a Single-Center Experience. Annals of Surgical Treatment and Research. ISSN 2288-6796: http://dx.doi.org/10.4174/astr.2015.88.6.341.

St Peter SD, Adibe OO, Iqbal CW, Fike FB, Sharp SW, Juang D, et al. 2012. IrrigationVersus Suction Alone During Laparoscopic Appendectomy for Perforated Appendicitis: A Prospective Randomized Trial. Ann Surg;256:581-5.

Tzanakis NE, Efstathiou SP, Danulidis K, Rallis GE, Tshioulus DI,Chatzivasiliou A et al. 2005. A New Approach to Accurate Diagnosis of Acute Appendicitis. World J. Surg.; 29,1151-1156.

Vasser HM, Anaya DA. 2012. Acute appendicitis. In Jong EC, Stevens DL eds. Netter’s Infectious Disease. Philadelphia: Saunders Elsevier.

Yamini D, Vargas H, Bongard F, Klein S, Stamos MJ. 1998. Perforated Appendicitis: is it Truly a Surgical Urgency?. Am Surg: 64 (10): 970–975.

Article Metrics

Abstract view(s): 15322 time(s)
PDF: 4578 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.