Arsitektur Hibrida : Kombinasi untuk Menghasilkan Karya Arsitektur yang Lebih Baik
Gan Gan Muhamad Rum(1*), Ikaputra Ikaputra(2)(1) Program Doktor Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Associate Professor, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Pentingnya konsep dalam arsitektur melatarbelakangi muncul dan berkembangnya berbagai ide konsep baru untuk menghasilkan karya arsitektur yang berkualitas. Arsitektur hibrida merupakan konsep arsitektur yang mengkombinasikan elemen arsitektur yang berbeda dengan tujuan untuk menghasilkan suatu konsep baru dengan kualitas yang lebih baik dari elemen penyusunnya. Hibridisasi dalam arsitektur tidak mempunyai program khusus, oleh sebab itu baik elemen bentuk, fungsi, struktur atau hal lain dalam arsitektur bisa dikombinasikan. Metode studi literatur digunakan untuk mendefinisikan, menentukan ruang lingkup, membuat kerangka teori dan tujuan serta menemukan hasil dari arsitektur hibrida. Hasil dari studi menjelaskan bahwa arsitektur hibrida mampu menghasilkan bentuk, fungsi dan struktur dengan kualitas yang lebih baik.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Burazor, M. (2012). Specific Aspects of Sustainability in the Design of Hybrid Buildings. Green Design Conference.
Cambridge Dictonary. (n.d.). Retrieved November 15, 2020, from https://dictionary.cambridge.org/dictionary/english/hybrid
Cantona, H., & Antaryama, I. G. N. (2016). Penerapan Metode Hybrid Architecture dalam Perancangan Pasar. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 5(2), 222–225.
Douglas, J. (1996), Building performance and its relevance to facilities management, Facilities, 14(3), 23-32.
Fenton, J. (1985). Hybrid Buildinggs. In Pamphlet Architecture No. 11.
Ikhwanuddin. (2005). Menggali Pemikiran Posmodernisme Dalam Arsitektur. Gadjah Mada University Press.
Ji, Y., Lomas, K. J., & Cook, M. J. (2009). Hybrid ventilation for low energy building design in south China. Building and Environment, 44(11), 2245–2255.
Kurnia, D. (2019). Penerapan Arsitektur Hybrid Pada Pusat Perbelanjaan Kota Bandung. Repsitory Tugas Akhir Prodi Arsietktur Itenas, 4(9). Mangunwijaya, Y. B. (2009). Wastu Citra. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Masse, V. D. (2015). Hybridity is Dead. Long Live Hybridity! Carleton University Ottawa, Ontario.
Meidiria, I. G. A. C. C. (2017). Gedung Sate, Keindahan Ornamen Arsitektur Indo-Eropa. Seminar Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI) 1, A321–A326. https://doi.org/10.32315/sem.1.a321
Ningsar, & Erdiono, D. (2012). Komparasi Konsep Arsitektur Hibrid Dan Arsitektur Simbiosis. Jurnal Arsitektur DASENG, 1(1), 7–14.
Pratama, A. P., & Purwantiasning, A. W. (2020). Kajian Arsitektur Hybrid pada Bangunan Museum Tai Kwun Hongkong. Jurnal Arsitektur Arsir, 4(1), 35-43. https://doi.org/10.32502/arsir.v4i1.2333
Schaumann, E. (2008). Hybrid FRP-Lightweight Concrete Sandwich System for Engineering Structures. EPFL.
Surasetja, R. I. (2000). Teori-teori Arsitektur Dunia Barat. FPTK UPI
Veloso, A. C. de O., Souza, R. V. G. de, & Koury, R. N. N. (2015). Evaluation of electric power consumption of non-residential buildings in the city of Belo Horizonte - Correlation with design decisions in a study case of a hybrid building. Energy Procedia, 78, 747–752. https://doi.org/10.1016/j.egypro.2015.11.086
Wijayanti, R. O., Anisa, & Satwikasari, A. F. (2018). Penerapan Arsitektur Hybrid pada Redesain Taman Sriwedari di Surakarta. PURWARUPA Jurnal Arsitektur, 4(1), 9-16
Zed, M. (2004). Metode Penelitian Kepustakaan. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Article Metrics
Abstract view(s): 354 time(s)PDF: 1005 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.