Perubahan Fungsi Jalur Pedestrian MT. Haryono Semarang terhadap Kenyamanan Pejalan Kaki

Puspita Karisma Kurniasani(1*), Badrut Anggara Putra(2), Hartantyo Leksono Harmoyo(3), Dian Putriati(4)

(1) Program Studi Magister Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
(2) Program Studi Magister Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
(3) Program Studi Magister Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
(4) Program Studi Magister Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
(*) Corresponding Author

Abstract

Koridor Jalan MT. Haryono Semarang merupakan salah satu koridor jalan di Semarang yang memiliki arus lalu lintas tinggi dan memiliki rutinitas pejalan kaki cukup aktif. Di sepanjang jalan MT. Haryono didominasi oleh jenis kegiatan komersial berupa usaha ekonomi seperti perdagangan dan jasa yang mendukung kegiatan ekonomi kota. Jalan MT. Haryono menjadi salah satu jalan yang berada di pusat kota, sehingga pemerintah Kota Semarang melakukan penataan kembali pedestrian pada koridor jalan tersebut. Namun pasca renovasi pedestrian MT. Haryono masih saja banyak pelanggaran yang terjadi, salah satunya adalah banyaknya pedagang kaki lima yang menjadikan jalur pedestrian sebagai lokasi dagang mereka. Pelanggaran yang merupakan perubahan fungsi jalur pedestrian inilah yang dijadikan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui  perubahan fungsi pada koridor jalan MT Haryono Semarang yang mengganggu kenyamanan pejalan kaki. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu penelitian visual yang bersifat deskriptif analisis dengan pendekatan observasi terhadap lokasi penelitian, wawancara kepada pengguna serta pengamatan terhadap karakter visual lingkungan fisik. Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan adanya perubahan fungsi jalur pedestrian MT.Haryono menjadi area dagang pedagang kaki lima, sehingga hal tersebut mengganggu kenyamanan pejalan kaki yang melintas di jalur pedestrian tersebut.

Keywords

jalur pedestrian; perubahan fungsi; kenyamanan pejalan kaki

Full Text:

PDF

References

Anggriani, N. (2009). Pedestrian Ways dalam Perancangan Kota. Klaten: Yayasan Humaniora.

Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2000 Tentang Pengaturan Dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima

Pomaasaa, La. &. Gunarto (2017). Implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 11 Tahun 2000 Terhadap Pengaturan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima. Jurnal Hukum Khaira Ummah, Vol. 12 No. 3.

Rahmah, A. (2012). Hak Pejalan Kaki di Indonesia : Kendala dan Harapan. Yogyakarta: Masyarakat Transportasi Indonesia.

Rubenstein, H. (1992). Pedestrian Mall, Streetcapes and Urban Spaces. New York: John Wiley & Sons.

Sarastri, W. (2000). Menata Pedagang Kaki Lima. artikel wacana mahasiswa Suara Merdeka.

Shirvani, H. (1985). The Urban Design Process. New York: Van Nostrand Reinhold.

Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 02/SE/M/2018 Tentang Pedoman Bahan Konstrusi Bangunan dan Rekayasa Sipil: Perencanaan Teknik Fasilitas Pejalan Kaki.

Article Metrics

Abstract view(s): 247 time(s)
PDF: 246 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.