Eksistensi Bangunan Bersejarah di Era Kontemporer Studi Kasus: Landmarking Bioskop Permata Yogyakarta

Fauzi Mizan Prabowo Aji(1*)

(1) Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Sebagai kota berbudaya, Yogyakarta memiliki aneka ragam warisan budaya baik dalam wujud fisik maupun non fisik. Eksistensi kebudayaan secara fisik salah satunya tertuang melalui ragam hias arsitektur bangunan yang mencitrakan wajah kota Yogyakarta dari dulu hingga kini. Beberapa bangunan bersejarah secara otomatis berperan penting untuk membentuk citra tersebut, diantaranya ialah Bioskop Permata. Eksistensi Bioskop Permata sejak tahun 2010 mulai tenggelam seiring tidak adanya lagi aktivitas ekonomi dan tata kelola yang menghidupi. Dampak yang kemudian muncul adalah degradasi kualitas visual di kota Yogyakarta bersamaan dengan meredupnya bangunan-bangunan bersejarah yang seharusnya dapat berperan sebagai sebuah penanda (landmark). Penelitian ini bertujuan untuk menggali sejarah, fakta dan urgensi eksistensi bangunan bersejarah serta bentuk adaptasi yang ideal di era kontemporer sebagai hasilnya. Melalui proses pengumpulan data, fakta dan dokumentasi sejarah yang lengkap, diharapkan tulisan ini dapat menjadi referensi pada proses pelestarian budaya kita khususnya di bidang arsitektur.

Keywords

Eksistensi; Bioskop Permata; Landmark

Full Text:

PDF

References

Appleyard, Donald. (1979). The Conservation of Europen Cities. The MIT Press.

Bintoro, Aryasa Bonny. (2014). Perkembangan Bioskop di Kota Yogyakarta. Perpustakaan Universitas Gadjah Mada.

Chrisnawati, Lucy. (2008). Sejarah Perbioskopan di Wilayah Surakarta 1950-2005. Fakultas Ilmu Budaya Univeristas Gadjah Mada.

Kurnia, Novi. (2008). Posisi dan Resistensi Ekonomi Politik Perfilman Indonesia. Yogyakarta: Peneribit Fisipol Universitas Gadjah Mada.

Lynch, Kevin. (1960). The Image of The City. Cambridge: M.I.T. Press.

Mumpuni, Christina A. T. H. (2020). Matinya Bioskop Lokal (Studi Kasus Bioskop Permata, Yogyakarta 1970-1990). Jurnal Cakrawala: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Murti, Cipta dan Hol Wijaya. (2013). Pengaruh Kegiatan Komersial Terhadap Fungsi Bangunan Bersejarah di Koridor Jalan Malioboro Yogyakarta. Jurnal Teknik PWK Volume 2 No.1.

Rukayah, R. S., Respati, P. D., & Susilo, S. E. S. (2016). Morphology of Traditional City Center in Semarang: Towards Adaptive Reuse in Urban Heritage. Environment-Behaviour Proceedings Journal, 1(4), 109-118.

Salain, Putu. (2012). Metode Konservasi di Indonesia: Prosedur Pemugaran Bangunan Bersejarah. Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana.

Sedyawati, Edi. (2007). Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sidabutar, Yuanita, dkk. (2017). Pengaruh Kualitas Bangunan dan Kondisi Lingkungan Bangunan Bersejarah Terhadap Wisata Budaya di Kota Medan. Prosiding Seminar Heritage IPLBI 2017.

Sklair, Leslie. (2012). Towards an Understanding of Architectural Iconicity in Global Perspective. Amsterdam: Amsterdam University Press.

Spillane, James. (1987). Ekonomi Pariwisata Sejarah dan Prospeknya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Suwarto, Dyna Herlina. (2016). Analisis Segmentasi Penonton Bioskop Yogyakarta. Jurusan Ilmu Komunikasi: Univeristas Negeri Yogyakarta.

Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

Article Metrics

Abstract view(s): 342 time(s)
PDF: 335 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.