Langgam Art Deco pada Desain Interior Maison Teraskita Bandung

Agus Dody Purnomo(1*), Devina Sastrawinata(2), Amelia Putri Dianty(3)

(1) Program Studi Desain Interior Universitas Telkom
(2) Program Studi Desain Interior Universitas Telkom
(3) Program Studi Desain Interior Universitas Telkom
(*) Corresponding Author

Abstract

Langgam atau gaya merupakan hasil karya manusia yang terkait dengan ciri budaya, tokoh, peristiwa sejarah, dan sebagainya. Langgam dibutuhkan dalam arsitektur dan desain interior untuk mendukung suasana dan citra yang diinginkan. Salah satu hotel baru yang dibangun di jalan Asia Afrika, Bandung adalah Maison Teraskita yang mengusung konsep Heritage, Luxury, dan Tropical. Arsitektur hotel berupa penggabungan dua bangunan yang berbeda genre antara lama dengan baru. Hotel tersebut menerapkan langgam Art Deco pada desain interiornya. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji peran langgam Art Deco pada desain interior hotel Maison Teraskita di Bandung. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif kualitatif. Langgam Art Deco diimplementasikan pada desain interior hotel tidak hanya untuk memenuhi aspek estetika saja.  Namun langgam Art Deco juga memiliki peran lainnya. Pertama sebagai pendukung citra bangunan yang memiliki nilai historis. Kedua sebagai penghubung untuk kesinambungan bangunan lama dan bangunan baru. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi maupun solusi terkait permasalahan global yakni keberlanjutan bangunan cagar budaya.

Keywords

art deco; desain interior; hotel; langgam

Full Text:

PDF

References

Ballast, D. K. (2007). Interior Design Reference Manual (1st ed.). Professional Publications, Inc.

Brooker, G. (2017). ADAPTATION Strategies for Interior Architecture and Design. Bloomsbury Publishing.

Dana, J. W. (1990). Ciri Perancangan Kota Bandung. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Dodsworth, S. (2009). The Fundamentals of Interior Design. AVA Publishing. https://doi.org/10.1080/14606925.2017.1325635

Hartono, D. (2006). Arsitektur Bersejarah dan Citra Kota Bandung. Kompas. http://www.pda.or.id/library/index.php?menu=library&act=detail&Dkm_ID=20060001

Hayati, R. (2014). Pemanfaatan Bangunan Bersejarah Sebagai Wisata Warisan Budaya Di Kota Makassar. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 01, 1–42. https://doi.org/10.24843/ jumpa.2014.v01.i01.p01

Kwanda, T. (2004). Desain Bangunan Baru Pada Kawasan Pelestarian di Surabaya. DIMENSI Journal of Architecture and Built Environment, 32(2), 102–109. doi: https://doi.org/10.9744/dimensi.32.2.

Martokusumo, W. dan A. S. W. (2021). Pelestarian Arsitektur dan Lingkungan Bersejarah (2nd ed.). Bandung: ITB Press.

Norbruis, O. (2022). Arsitektur di Nusantara: Para Arsitek dan Karya Mereka di Hindia-Belanda dan Indonesia pada Paruh Pertama Abad ke-20 (terjemahan). LM Publishers.

Permatasari, R. C., & Nugraha, N. E. (2020). Peranan Elemen Desain Interior Dalam Membentuk Atmosfer Ruang Tunggu CIP Lounge Bandara. Dewa Ruci: Jurnal Pengkajian Dan Penciptaan Seni, 15(2), 59–70. https://doi.org/10.33153/dewaruci.v15i2.3027

Pile, J. & J. G. (2014). A History of Interior Design (Fourth). Laurence King Publishing Ltd.

Rachmaniyah, N., Anggraeni, L. K., & Adiwijaya, C. P. (2016). Studi Langgam Desain sebagai Dasar Mendesain Hotel. Jurnal Desain Interior, 1(1), 1. https://doi.org/10.12962/j12345678.v1i1.1452

Rahadian, R. G. N. (2019). Kajian Konservasi Bangunan Melalui Unsur Pembentuk Arsitektur Dalam Upaya Pelestarian Bangunan Tua Di Kota Bandung Studi Kasus : Gedung Panti Karya, Jalan Merdeka no. 39 Bandung, Jawa Barat. Idealog: Ide Dan Dialog Desain Indonesia, 4(1), 40. https://doi.org/10.25124/idealog.v4i1.1628

Article Metrics

Abstract view(s): 602 time(s)
PDF: 400 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.