PENGGUNAAN KATA “لا” BERMAKNA “JANGAN” DALAM AL-QUR’AN (PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM)

Abdulkarim Abdulkarim Zulfa Ahmadi(1*), Mahasri Shobahiya(2)

(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author

Abstract

 

Beberapa pakar psikologi dan parenting mengingatkan pada guru dan orang tua untuk menghindari penggunaan kata “jangan” dalam mendidik anak, karena hal tersebut akan menjadikan anak tertekan serta menganggap bahwa dunia ini penuh dengan aturan yang menekan. Sementara itu, dalam Al-Qur’an tidak sedikit ayat yang menggunakan kata “لا” bermakna “jangan”, bahkan lebih dari 300 ayat menggunakan kata tersebut.

Penelitian ini menemukan bahwa ayat-ayat yang mengandung kata “لا” bermakna “jangan” dalam Al-Qur’an dan Terjemahnya, yang diterbitkan Kementerian Agama RI tahun 2012 terdapat dalam 358 ayat yang tersebar dalam 64 Surat. Ayat yang mengandung kata “لا” bermakna “jangan” dapat dikelompokkan dalam tiga bidang, yaitu Akidah, Akhlak, dan Syariat. Selain tiga bidang tersebut, beberapa ayat Al-Qur’an yang di dalamnya terdapat kata “لا” bermakna “jangan” merupakan sebuah do’a dan kisah-kisah masa lampau yang tertulis dalam Al-Qur’an, sehingga bukan termasuk ayat-ayat larangan yang dapat diterapkan dalam pendidikan Islam.

Ayat-ayat yang mengandung larangan pada bidang Akhlak memiliki jumlah lebih banyak dibandingkan dengan bidang lainnya, karena bidang tersebut mencakup beberapa aspek kehidupan, baik berhubungan dengan Sang Pencipta, manusia, alam, dan diri sendiri. Sedangkan, untuk terbanyak kedua adalah dalam bidang Akidah, di dalamnya terdapat ayat larangan dengan redaksi yang sama diulang berkali-kali pada ayat ataupun surat yang berbeda. Tampaknya Allah bermaksud untuk memberikan penekanan lebih terhadap pendidikan Islam, terutama keimanan kepada Allah Swt. Ayat larangan pada bidang Syariat lebih sedikit dibandingkan dengan dua bidang lainnya. Hal itu bisa disebabkan, karena ketentuan-ketentuan syariat telah banyak dijelaskan dalam ayat-ayat Al-Qur’an yang tidak menggunakan kata “لا” bermakna “jangan”.

Keywords

Kata “jangan”, Al-Qur’an, pendidikan Islam

Full Text:

PDF

References

Alam, Datuk Tombak. 1992. Metode Menerjemahkan Al-Qur’anulhakim: 100 Kali Pandai. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Al-Quran dan Terjemahnya, 2012. tt: Kementerian Agama RI Direktorat Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah.

Digital Qur’an Versi 3.2.

Fananni, Zain. 2014. Tafsir Surat An Nahl Ayat 125 (Kajian Tentang Metode Pembelajaran), Skripsi, dalam http://repository.uinjkt.ac.id, diunduh pada tanggal 06 Oktober 2016.

Herawati, Netti. 2005. Buku Pendidik: Pendidikan Anak Usia Dini. Pekanbaru: Quantum.

Hidayat, Nur. 2015. Akidah Akhlak dan Pembelajarannya. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

http://tabloid-nakita.com, diunduh pada 29 November 2016.

http://www.jawaban.com, diunduh pada 29 November 2016.

https://www.facebook.com/notes/peduli-anak-yatim/kekeliruan-buku-pendidikan-mengharamkan-kata-jangan, diunduh pada 29 November 2016.

Ilyas, Yunahar. 2000. Kuliah Aqidah Islam.Yogyakarta: Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Marzuki. 2012. Pembinaan Karakter Mahasiswa Melalui Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Penerbit Ombak.

Nurismawandari, Siti. 2012. Pendidikan Akhlaq dalam Al Qur’an (Telaah Surat Luqman Ayat 12-19), Skripsi, dalam http://perpus.iainsalatiga.ac.id, diunduh pada tanggal 06 Oktober 2016.

Syafe’i, Imam, dkk. 2012. Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter di Perguruan Tinggi (Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Zainal, Veithzal Rivai, dkk. 2013. Islamic Education Management: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.

Article Metrics

Abstract view(s): 5577 time(s)
PDF: 1908 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.