MENATAP MASA DEPAN PERADABAN ISLAM
Waston Waston(1*)(1) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Secara historis, Islam sebagai sebuah peradaban dimulai dari sintesis kreatif. Sintesis kreatif bisa terjadi jika seseorang memiliki beberapa bidang ilmu sekaligus. Di era klasik, antara abad IX dan XIV, peradaban Islam menunjukkan kreativitas tinggi dalam ilmu dan teknologi. Pemikiran kreatif di zaman keemasan Islam tercermin dalam diri Al-Farabi, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina dan lain-lain merupakan hasil sintesis secara intensif dengan falsafah Yunani. Oleh karena itu, peradaban Islam di masa depan harus bersintesis dengan teknologi, ekonomi dan globalisasi. Perlu penggeseran wilayah pemikiran yang dulunya hanya memikirkan persoalan-persoalan “teologi” (Ketuhanan) klasik ke arah paradigma pemikiran yang lebih menelaah dan mengkaji secara serius persoalan-persoalan “kemanusiaan” (antropologi) yang bersifat global. Melahirkan peradaban Islam di Indonesia di era globalisasi ini tentu bukan pekerjaan mudah karena itu dibutuhkan agenda, koordinasi terpadu dan komprehensif oleh semua agen perubahan sosial.
Full Text:
PDFReferences
De Bono, Edward. 1970. Literal Thinking Crativity Step by Step. New York: Harper& Row Pub.
Jarot, Wahyudi. 2004. Menyatukan Kembali Ilmu-Ilmu Agama dan Umum. Upaya Mempertemukan Eoistemologi Islam dan Umum. Yogyakarta. UIN SUKA Press.
Rahman, Fazlur. 1982. Islam and Modernity: Transformation of an Intelectual Tradition. Chicago and London: The University of Chicago Press.
Popper, K,R. 1987. The Logic of Scientific Discovery. London: Unwin Hymann, 1987.
Kuhn, Thomas S. 1970. The Structure of Scientific Revolution. Chicago. University of Chicago Press.
Lakatos, Imre. 1970. Falsification and the Methodology of Scientific Reseach Programmes. Dalam Criticisme and the Growth of Knowledge. Ed. Imre Lakatos and Alan Musgrave. Cambridge:Cambridge University Press.
Zaman, Noer Ali, Benturan atau Sintesis Peradaban? www.commongroundnews.org/article.php?
Ling, Yoke Chee.2001. The New Economy, Globalisation and Trad Agreements. Malaysia. The Minister of Foreign Affair.Mochtar, Lubis. 2001. Manusia Indonesia. Jakarta. Yayasan Obor.
Muzaffar, Chandra. 2002. “Globalisation and Religion: Some Reflections” Http://www islamonline.net, 19 Juni 2002.
Article Metrics
Abstract view(s): 6138 time(s)PDF: 8109 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.