Peran Ruang Soekarno-Nehru sebagai Bangsal Pringgitan pada Dalem Mangkubumen

Desy Ayu Krisna Murti(1*), Satrio Hasto Broto Wibowo(2)

(1) Prodi Arsitektur Universitas Widyamataram Dalem Mangkubumen KT III/237, Keraton, DIY
(2) Prodi Arsitektur Universitas Widyamataram Dalem Mangkubumen KT III/237, Keraton, DIY
(*) Corresponding Author

Abstract

Dalem Mangkubumen merupakan kompleks yang dibangun oleh Sultan HB VI untuk putra mahkota yang akan diangkat menjadi HB VII pada tahun (1855- 1977). Pada masanya Dalem Mangkubumen diperuntukan untuk calon raja, sehingga dari segi arsitektural hampir menyerupai keraton. Oleh karena itu pula nama lain Dalem Mangkubumen adalah Keraton Alit. Setelah HB VII bertahta, maka fungsi Dalem Mangkubumen diperuntukan untuk tempat tinggal bagi para pangeran, antara lain Pangeran Mangkubumi dan Pangeran Juminah, yang setelahnya tidak lagi ditempati hingga tahun 1942. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi fungsi dan peran bangsal pringgitan pada Dalem Mangkubumen, sejak tidak digunakan lagi sebagai tempat tinggal pangeran, hingga keberadaannya sampai saat ini. Metode yang digunakan adalah kualitatif diskriptif, dengan observasi dan study literature untuk mengungkap peran bangsal pringgitan. Bangsal pringgitan sempat digunakan untuk pertemuan Presiden Soekarno, PM India Jawaharlal Nehru dan Sri Sultan HB IX, sehingga dinamakan bangsal Soekarno-Nehru. Beberapa elemen arsitektural dan struktural masih terjaga keasliannya. Perubahan hanya dilakukan pada bagian sekat dan beberapa material plafon. Dari aspek fungsinya memiliki karakteristik yang cenderung sama dari awal hingga saat ini, yaitu sebagai ruang pertemuan yang bersifat umum. Sedangkan dari aspek konstelasi susunannya secara mikro memiliki kekhasan yang tidak dimiliki oleh pringgitan lain, seperti bentuk atap dan besaran ruang yang meskipun mengalami perubahan, namun tetap mempertahankan prinsip yang ajeg, yaitu tempat untuk pertunjukan dengan gaya arsitektur mengikuti arsitektur Keraton Yogyakarta.

Keywords

Dalem Mangkubumen, Pringgitan, bangsal Soekarno-Nehru, Keraton Yogyakarta

Full Text:

PDF

References

Santosa. Revianto Budi, 2019, Omah: Membaca Makna Rumah Jawa, Jakarta Barat: RAW.

Yuniastuti. Tri, dkk., 2010, Perubahan Bentuk Bangunan Dalem Mangkubumen. Yogyakarta: LPJJ.

Suryana, 2010, Metodologi Penelitian Praktis: Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia.

Sesana Riya, 2010, Intrik-intrik Politik di Dalam Keraton Yogyakarta, Jakarta: FIB UI.

Article Metrics

Abstract view(s): 509 time(s)
PDF: 366 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.