Pengaruh Tata Ruang Bangsal terhadap Perilaku Pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta
Nadia Puspita Devi(1*), Widyastuti Nurjayanti(2)(1) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Kesehatan merupakan salah satu asset berharga yang dimiliki setiap manusia. Kesehatan terdiri dari dua macam yaitu kesehatan fisik/jasmani dan kesehatan psikis/rohani. Penyakit psikis lebih sulit terdeteksi dibandingkan penyakit fisik karena biasanya timbul akibat adanya gangguan pada kesehatan jiwa/mental. Gangguan jiwa atau gangguan mental merupakan sindrom atau pola perilaku seseorang berkaitan dengan adanya gejala penderitaan (distress) yang menyerang salah satu fungsi penting pada tubuh manusia. Orang-orang dengan gangguan kesehatan biasanya diwadahi di rumah sakit. Individu dengan gangguan kesehatan jiwa, diwadahi di rumah sakit jiwa. Sebelum menjalankan rehabilitasi, pasien mental yang memerlukan rawat inap terlebih dahulu ditempatkan di bangsal. Bangsal memiliki peran yang besar dalam mempengaruhi kondisi psikologis pasien dan kondisi kesehatan dan keamanan pasien. Tata ruang bangsal baik secara zonasi maupun penataan interior pada bangsal harus diperhatikan mengingat pengguna utama ruang tersebut adalah pasien dengan gangguan jiwa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah pola tata ruang bangsal di Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Surakarta dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku pasien. Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif berupa wawancara dan pengamatan langsung terhadap objek penelitian. Data hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan metode behavioral mapping dan metode superimposed. Penelitian ini menghasilkan elemen-elemen tertentu seperti jarak antar tempat tidur, elemen jendela dan pintu, dan suasana pada ruang, yang dapat mempengaruhi perilaku tertentu pada pasien.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arkkelin, R. V. (1995). Environmental Psychology: An Interdisciplinary Perspective. Charlottesville: Prentice Hall.
Gifford, R. (1987). Environmental Psychology: Principles and Practice. Charlottesville: Allyn and Bacon.
Meichati, Siti. (1983). Kesehatan Mental. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM.
Neufert, Ernst. (2002). Data Arsitek Jilid 2 Edisi 33. Jakarta: Erlangga.
Pamujiono, Iwan. (2016). Pengaruh Pola Tata Ruang Terhadap Keamanan Pasien RSJD Surakarta. Laporan. Dalam: Seminar Penelitian di Prodi Arsitektur UMS, 13 Januari.
Pratama, Y. A. (2019). Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Tegal dengan Penekanan pada Arsitektur Perilaku [skripsi]. Surakarta(ID): Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Proshansky, E. (1974). The Physical Setting and Open Education. The School Review.
Sabena, S. (2017). Rumah Sakit Jiwa Mangunjayan Solo (Kajian Arsitektural). Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.
Saraswati, T. (2003). Pengaruh Tata Ruang Bangsal Rumah Sakit Jiwa Terhadap Keselamatan Dan Keamanan Pasien. Jurnal Dimensi Teknik
Arsitektur Vol. 31, No. 2, Desember 2003: 111119
Syaharia, A. R. (2008). Stigma Gangguan Jiwa Perspektif Kesehatan mental Islam. Yogyakarta: Universitas Islam Negeri.
Tandal, A. N. (2011). Arsitektur Berwawasan Perilaku (Behaviorisme). Manado: Media Matrasain.
Permenkes RI Nomor 920/Menkes/per/XII/2009 tentang Upaya Pelayanan Kesehatan Swasta di. Bidang Medik. Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.
Article Metrics
Abstract view(s): 823 time(s)PDF: 850 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.