Tradisi Lisan sebagai Salah Satu Sumber Eksplorasi Desain Arsitektur Nusantara (Studi Kasus Museum Purna Bhakti Pertiwi, Tugu Monas dan Gedung DPR/MPR RI)

Dyan Agustin(1*), Fairuz Mutia(2), Wiwik Dwi Susanti(3)

(1) Progdi Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur
(2) Progdi Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur
(3) Progdi Arsitektur UPN Veteran Jawa Timur
(*) Corresponding Author

Abstract

Bahasa atau teks adalah salah satu unsur pembentuk dari arsitektur nusantara. Sebagai salah satu bentuk pengetahuan arsitektur nusantara dapat dipahami dari aspek fisik, naskah tertulis dan naskah lisan. Cara yang biasa dilakukan untuk menyampaikan pengetahuan dalam konteks kelisanan adalah melakukan perbincangan atau dengan rupa cerita yang berupa mitos atau legenda. Ungkapan kelisanan tersebut berpotensi sebagai rekaman pengetahuan. Tradisi lisan bisa digunakan sebagai strategi desain dalam mengeksplorasi arsitektur nusantara dengan melakukan pemalihan/transformasi. Dalam proses transformasi dilakukan tiga tahap antara lain pemalihan tradisional, peminjaman dan dekomposisi. Pemalihan tradisional dilakukan pada tahap awal perancangan dengan memperhatikan norma, filosofi dan tradisi lisan. Tahap selanjutnya yaitu dilakukan peminjaman dengan meminjam bentukan dan ruangan dari bangunan dengan arsitektur modern. Terakhir adalah mendekomposisikan menjadi sesuatu yang baru. Tujuan dari penelitian ini adalah menemukan langkah langkah yang paling tepat untuk mengolah desain arsitektur nusantara melalui tradisi lisan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan pengumpulan data melalui studi literature. Pemilihan sampel dilakukan secara purposive sample (bertujuan) pada obyek museum Purna Bhakti Pertiwi dan Tugu Monas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedua obyek tersebut menggunakan tradisi lisan dengan metode interpretasi dan transformasi.

Keywords

tradisi lisan; arsitektur nusantara; eksplorasi; interpretasi; transformasi

Full Text:

PDF

References

Budhisantoso, Suber (1989). Tradisi Lisan Sebagai Sumber Informasi Kebudayaan Dalam Analisa Kebudayaan, Jakarta : Depdikbud

Danandjaja, J. (1984) Folkor Indonesia : Ilmu gosip, dongeng dan lain-lain. Jakarta: Grafiti Pers

Jencks, Charles (1980). Sign, Symbol and Architecture, Architectural Assosiation School of Architecture and University of California Los Angeles

Laloma, I., Waani, J. O., & Tondobala, L. (2018). Pendekatan Arsitektur Nusantara Pada Desain Objek Kawasan Wisata Pantai Kabupaten Kepulauan Talaud. Fraktal : Jurnal Arsitektur, Kota Dan Sains Vol. 3 No. 1, 11-20.

M. I. Hidayatun. (2003 )“Belajar Arsitektur Nusantara dari Gereja Puhsarang Kediri Tinjauan ke-Bineka Tunggal Ika-an,” Simp. Int. Jelajah Arsit. Nusant., p. B2.B1-1-B2.B1-16.

Moleong, J. Lexy (2004). Metodologi Penelitian Kualitatif. Cetakan ke-20 (edisi revisi). ISBN 979514-051-5. PT.Remaja Rosdakarya. Bandung.

Prijotomo, Josef. (2004). Arsitektur Nusantara Menuju Keniscayaan. Cetakan Pertama. Wastu Lanas Grafika.Surabaya.

Prijotomo, Josef (2010). Arsitektur Nusantara : Arsitektur Naungan, Bukan Lindungan. (Disunting oleh Hikmansyah dkk). Proseding Sewindu Arsitektuk Nusantara. Jurusan Teknik Arsitektur. UNKHAIR Ternate. Hal. 1-8.

Suharjanto, G. (2011). Membandingkan Istilah Arsitektur Tradisional Versus Arsitektur Vernakular: Studi Kasus Bangunan Minangkabau dan Bangunan Bali, ComTech Comput. Math. Eng. Appl., vol. 2, no. 2, p. 592, doi: 10.21512/comtech.v2i2.2808.

https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Purna_Bhakti_Pertiwi

https://3jawakers.wordpress.com/2013/12/12/sedekah-bumi-tradisi-jawa-yang-termarjinalkan/

https://www.hindubersuara.com/2018/04/simbollingga-yoni-dalam-terminologi.html

Article Metrics

Abstract view(s): 864 time(s)
PDF: 553 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.