Peranan Pusat Seni dan Budaya sebagai Bentuk Upaya Pelestarian Budaya Lokal
Nur Atin Amalia(1*), Dyan Agustin(2)(1) UPN "Veteran" Jawa Timur
(2) UPN “Veteran” Jawa Timur
(*) Corresponding Author
Abstract
Tingginya arus globalisasi membawa pengaruh besar terhadap masyarakat Indonesia terutama di kalangan anak muda. Mulai dari gaya hidup yang berbeda hingga lunturnya rasa cinta seni dan budaya nusantara. Perlu adanya solusi untuk menjaga kelestarian seni dan budaya nusantara agar tidak musnah. Pusat Seni dan Budaya merupakan modal awal yang diterapkan sebagai solusi ditengah tingginya pengaruh globalisasi terhadap masyarakat untuk melestarikan seni dan budaya Nusantara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis “Peranan Pusat Seni dan Budaya dari Segi Arsitektur dalam Melestarikan Seni dan Budaya di Nusantara”, berawal dari budaya lokal yang ada di setiap wilayah Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus. Studi kasus yang diambil meliputi 2 objek yaitu Taman Budaya Jawa Timur dan Taman Budaya Yogyakarta. Temuan penelitian ini menjelaskan bahwa Pusat seni dan budaya adalah fasilitas yang dibutuhkan di setiap wilayah Indonesia sebagai wadah seni dan budaya lokal yang terbukti memberikan pengaruh besar terhadap kalangan anak muda dan seniman untuk mencintai seni dan budaya, sebagai fasilitas edukasi dan tempat berkumpulnya para seniman untuk melestarikan seni dan budaya. Selain itu bentuk arsitektural yang diterapkan merupakan bentuk pelestarian yang besar dan memberikan pengaruh yang tinggi terhadap masyarakat dalam mengenal seni dan budaya lokal di Nusantara.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Budiharjo, E. (1994). Arsitektur Pembangunan dan Konservasi. eds 1994. Jakarta: Djambatan.
Butar, M. (2015). Pelestarian Benda Cagar Budaya di Objek Wisata Museum Sang Nila utama Provinsi Riau. Jom FISIP, vol. 2, 5.
D.K. Ching, F. (1993). Arsitektur, Bentuk, Ruang, dan Susunannya, eds 1. Jakarta: Erlangga.
Handono, M, N., Suprobo, F, P., & Andarini, R. (2019). Perencanaan dan Perancangan Taman Wisata Budaya di Surabaya. Artikel Seminar Ilmu Terapan (SNITER) 2019. Universitas Widya Kartika
Kartodirdjo, S. (1993). Pembangunan Bangsa. Yogyakarta: Aditya Media.
Koentjaraningrat. (2015). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Lewis, M. (1983). Conservation: A Regional Point of View (dalam M. Bourke, M. Miles dan B. Saini), eds Protecting the Past for the Future. Canberra Australian: Government Publishing Service.
Mukhtar. (2013). Metode Penelitian Deskriptif Kualitatif. Jakarta: GP Press Group.
Nawawi, H. H & Martini, H. M. (1996). Penelitian Terapan (II ed.). Yogyakarta: UGM Press.
Poerwadarminta, W. J. S. (2003). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Pontoh, N. K. (1992). Preservasi dan Konservasi Suatu Tinjauan Teori Perancangan Kota. Jurnal PWK, 3439
Resmawati W. I. (2014). Fungsi Gedung Taman Budaya Jawa Timur sebagai Wadah Aktifitas Seni Tradisional Jawa Timur tahun 1978-1988, eJournal Pendidikan Sejarah, 292-301.
Smith, L. (1996). Significance Concepts in Australia Management Archaeology (dalam L. Smith dan A. Clarke), eds Issue in Management Archaeology, Tempus, Vol 5.
Suwardi, Endraswara. (2003). Metode Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Thoyibi, M. (1994). Filsafat Ilmu dan Perkembangannya (ed. 1994). Surakarta: Muhammadiyah Univ press.
Triwardani, R., Rochayanti, C. (2014). Implementasi Kebijakan Desa Budaya dalam Upaya Pelestarian Budaya Lokal. Jurnal Reformasi. 102-104.
Article Metrics
Abstract view(s): 1349 time(s)PDF: 3145 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.