PENGEMBANGAN SENTRA BUDIDAYA MELON DI PANTAI BOCOR KABUPATEN KEBUMEN MELALUI IMPLEMENTASI EDUCATION FOR SUSTAINABLE DEVELOPMENT

Budi Setiadi Daryono(1*), Purnomo Purnomo(2), Yasir Sidiq(3), Sigit Dwi Maryanto(4)

(1) Laboratorium Genetika, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
(2) Laboratorium Sistematika Tumbuhan, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
(3) Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
(4) Laboratorium Genetika, Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract

Pesisir Pantai Bocor yang terletak di selatan Kabupaten Kebumen, merupakan salah satu lokasi yang berpotensi sebagai lahan pertanian. Sepanjang Pantai Bocor terbentang gumuk pasir yang berfungsi sebagai penghalang angin dan gelombang. Wilayah tersebut dimanfaatkan sebagai lokasi menanam melon yang menjadi komoditas unggulan daerah. Oleh sebab itu dikembangkan melon ramah lingkungan untuk menjaga kelestarian gumuk pasir. Upaya pengembangan melon ramah lingkungan termasuk dalam Education for Sustainable Development (ESD).  yang didanai UGM. Pogram ini bertujuan untuk pengembangan masyarakat Desa Setrojenar, Kabupaten Kebumen berbasis ESD. Kegiatan program ini antara lain sosialisasi tentang pelestarian gumuk pasir, pengenalan alternatif tanaman pangan yaitu umbi-umbian, penanaman tanaman Casuarina equisetifolia Linn. sebagai barier, dan pendampingan budidaya melon menggunakan potensi lokal oleh petani. Hasil kegiatan antara lain partisipasi masyarakat tinggi, gumuk pasir tidak rusak, tanaman barier dapat tumbuh baik dan petani dapat panen melon dengan kualitas baik. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi role model bagi masyarakat untuk terus mengembangkan budidaya melon dan tetap menjaga kelestarian gumuk pasir.

Keywords

budidaya melon, ESD, gumuk pasir

Full Text:

PDF

References

Anindita K. A. 2009. Variasi Fenotip dan Pembentukan Warna buah Melon (Cucumis melo L.) kultivar Melodi Gama 1. Seminar. Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada.

Bappeda. 2010. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Kebumen Tahun 2005-2025. Sumber:http://bappeda.kebumenkab.go.id/RPJP.pdf

Daryono dan Genesiska. 2010. Peningkatan Usaha Agribisnis Benih Holtikultura dengan Penerapan Strategi Pemuliaan Tanaman untuk menghadapi CAFTA. Dalam Buku Pertanian Terpadu untuk Mendukung Kedaulatan Pangan Nasional. BPFE-Yogyakarta. Hal. 217-237.

Daryono, B.S., S.D. Maryanto, I.N. Huda. 2011. Kebangkitan Pertanian Indonesia. Kebun Pendidikan Penelitian Pengembangan Pertanian (KP4) UGM.

Daryono, B.S., Hayuningtias, S.D., Maryanto, S.D. 2012. Perakitan Melon (Cucumis melo L.) Kultivar Melodi Gama 3 Dalam Rangka Penguatan Industri Pertanian Nasional. Prosiding Seminar Nasional Dan Call For Paper EP UNNES.

Daryono, B.S., Sidiq, Y., dan Maryanto, S.D. 2014. Budidaya Tanaman Melon Ramah Lingkungan Sekitar Gumuk Pasir Pantai Kebumen dalam Perubahan Iklim dan Pemanfaatan SIG di Kawasan Pesisir. Gadjah Mada University Press. Hal 227-257

Daryono, B.S. dan Maryanto, S.D. 2015. Application of Integrated-Farming Concept: Cultivation of Melon (Cucumis melo L.) in the Karst-Coastal Area, Gunungkidul, D.I. Yogyakarta, Indonesia as Green-Agriculuter Model. Health and The Environment Journal, Vol. 6 (1).

Daryono, B.S., Ibrohim, A.R., Maryanto, S.D. 2015. Aplikasi Teknologi Budidaya Melon (Cucumis melo L.) Kultivar Gama Melon Basket di Lahan Karst Pantai Porok Kabupaten Gunungkidul D.I. Yogyakarta. Jurnal Biogenesis, Vol 3 (1) hal 39-46.

Davis, P.H., and V.H. Heywood. 1973. Principles of Angiosperm Taxonomy. Robert E. Krieger Publishing Company Huntington, New York. Pp. 116-119

Departemen Pertanian. 2008. Membangun Holtikultura Berdasarkan Enam Pilar Pengembangan. Direktorat Jenderal Hortikultura.

Departemen Pertanian. 2009. Basis Data Statistik Pertanian.Departemen Pertanian Republik Indonesia. http://www.deptan.go.id/

Fukino,N., M. Kunisiha, and S. Matsumoto. 2004. Characterization of Recombinant Inbred Lines Derived from Crosses in Melon (Cucumis melo L.) PMAR No.5 Haruke No 3. Jurnal: Breeding Science (54):141-145

Nurjani, E., D.S. Aji dan A. Putranto. 2014. Perubahan Iklim Sebagai Isu Lingkungan Global dalam Perubahan Iklim dan Pemanfaatan SIG di Kawasan Pesisir. Gadjah Mada University Press. Hal 129-162

Paje, M. M dan H. M. Van der Vossen. 1994. Cucumis melo L., Prosea Foundation, Bogor. 8:153-157

Perin, C., C. Dogimon, N. Giovinazzo, D. Besomes, L.Guitton, L. Hagen and M. Pitra. 1999. Genetic Control and Linkages of Some Fruits Characters in Melon. Cucurbit Genetic Cooperative Report 22: 16-18.

Prihantono, F. 2013. Pendidikan untuk Pembangunan Berkelanjutan. Sumber: http://forgreen.blogspot.com

Robinson and Decker-Walker. 1999. Cucurbits. New York, USA : Cab International 198 Madison Avenue, pp. 80-90.

Weihong, G. M. 1996. Comparison of Stacking and Nonstacking on Melon and Musk melon (Cucumis melo L.) Production. ARC Training.

Article Metrics

Abstract view(s): 3353 time(s)
PDF: 2229 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.