Identitas Arsitektur: Pencarian Hakikat Ruang Melalui Permukiman Kumuh

Fatimatuz Zahroh(1*), Lutvi Arnila Meiliyandari(2), Iis Septianingrum(3)

(1) Mahasiswa Program Studi ArsitekturUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
(2) Mahasiswa Program Studi ArsitekturUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
(3) Mahasiswa Program Studi ArsitekturUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
(*) Corresponding Author

Abstract

Pemaknaan arsitektur tidak pernah memiliki pakem dari para praktisi maupun teoritikus. Pencarian identitas arsitektur terus dikaji dan berlanjut hingga menghasilkan ragam definisi yang tumpang-tindih dalam aktualisasinya, sebut saja teori Vitruvius dan Wastu Widya. Arsitektur kemudian disempitkan lagi oleh pandangan publik yang hanya sebatas bangunan indah. Paradigma ini kemudian melahirkan pemikiran bahwa bangunan dengan tampilan yang indah adalah arsitektur, sebaliknya bangunan yang kotor dan kumuh adalah bukan arsitektur. Padahal lebih luas dari itu arsitektur juga merupakan alat penyelesaian masalah sosial yang berusaha menghilangkan disparitas sosial yang terjadi. Disparitas ini berwujud dalam bentuk hunian kumuh atau slum yang dianggap sebagai sumber permasalahan. Dengan mengumpulkan data dari hasil penelitian maupun isu terkini tentang bagaimana melakukan pendekatan arsitektur pada kawasan slum, tanpa harus menghapuskan keberadaannya, tetapi dengan meningkatkan derajatnya seperti yang dilakukan oleh Romo Mangun di Kali Codhe, penelitian menunjukkan bahwa slum adalah salah satu solusi dalam mendesain perumahan sosial skala massal yang bisa meningkatkan taraf hidup sekaligus sosial penghuni di dalamnya.

Keywords

perumahan sosial, slum architecture.

Full Text:

PDF

References

Abdurrokhman, D., & Pd, M., 2014, Pengembangan Potensi Desa. Widyaiswara pada Kantor Diklat Kabupaten Banyumas.

Brown, F. E., 1963, Vitruvius and the liberal art of architecture. The Bucknell Review, 11(4), 99.

Burhany, N. R., 2010, Dialog Kritis Trilogi Vitruvius Vs. Dwilogi Mangunwijaya. MEKTEK, 12(1).

Hadiatmojo, Y., 2013, Kotak Hitam Sang Burung Manyar. Galangpress.

Istanto, F. H., 1999, Arsitektur “Guna dan Citra” Sang Romo Mangun. Dimensi Teknik Arsitektur, 27(2).

LBH Jakarta, 2017, Seperti Puing: Laporan Penggusuran Paksa di Wilayah DKI Jakarta Tahun 2016, www. bantuanhukum. Or, id/web/sepertipuing-laporan-penggusuran-paksa-diwilayahdkijakarta-tahun-2016

Niculae, R. L., 2016, Between responsibility and starchitecture. Review of Applied SocioEconomic Research, Volume 11, Issue 1, pp.67.

Sunaryo, R., 2007, Mengikuti Langkah Pikir Romo Mangun: Sebuah Tinjauan Mengenai Metode Perancangan Arsitektur Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, http://dimensi.petra.ac.id/index.php/ars/article/view/16624/16616, diakses 14 January 2020.

Tandal, Anthonius N., & Egam, P. P., 2011, Arsitektur berwawasan perilaku (behaviorisme). Media Matrasain, 8(1).

Tjoe, Yenny., 2018, Seberapa Parah Ketimpangan Ekonomi di Indonesia?, www.kompas.com, https://ekonomi.kompas.com/read/2018/08/31/100200826/seberapa-parah-ketimpanganekonomi-di-indonesia.

Article Metrics

Abstract view(s): 1355 time(s)
PDF: 1187 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.