PERAYAAN IMLEK MUSLIM TIONGHOA DALAM PERSPEKTIF AL-QUR’AN DAN MUSLIM TIONGHOA DI SURAKARTA

Tri Yuliana Wijayanti(1*), Hafizzullah Hafizzullah(2), Suharjianto Suharjianto(3)

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract

Dalam konteks budaya, Islam bukanlah agama yang hanya mencakup sistem credo (kepercayaan) dan ritus (ibadah) saja, melainkan juga menyangkut masalah kebuadayaan. Ketika Islam bertemu dengan budaya dimana Islam didakwahkan, maka kebudayaan Islam baru akan terbentuk dari hasil akulturasi antara budaya lokal dengan nilai-nilai Islam. Hal ini terjadi pula pada diantara etnis Tionghoa yang memeluk agama Islam. Muslim Tionghoa tetap melaksanakan perayaan imlek meski mereka telah memeluk agama Islam. Dengan demikian mereka tidak harus kehilangan identitas etnisnya, meski mereka telah memeluk agama Islam. Studi ini menarik ketika melihat adanya adaptasi budaya imlek dengan nilai-nilai Islam, terutama adanya simbol-simbol yang ada pada perayaan imlek dan dipandang dari sisi ajaran al-Quran dan Muslim Tionghoa.

Keywords

Al-Qur’an, Imlek, dan Muslim Tionghoa

Full Text:

PDF

References

Adiyanto. 2005. Hubungan Antara Prasangka Etnis dengan Sikap Terhadap Pernikahan Campuran pada Etnis Jawa-Tionghoa. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Reneka Cipta.

Asy’arie, Musa. 1992. Manusia Pembentuk Kebudayaan dalam Al-Qur’an. Yogyakarta : LESFI.

_______. 2000. Metode Penelitian. Yogyakarta: Putra Pelajar.

Bakker, Anton. 1990. Metodologi Penelitian Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Falah, Fajarul dan Makmur, Ali. 2007. Pandangan Muslim Tionghoa terhadap Perayaan Imlek. Surakarta: Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Falah, Fajarul dan Suharjianto. 2008. Peran Kesenian Liong dan Barongsai Sebagai Sarana Assimilasi Antara Etnis Tionghoa dan Etnis Jawa (Studi Kasus Perkumpulan Liong dan Barongsai Tripusaka MAKIN Solo). Jurnal Isroqi. Vol. IV. No. 1, Januari-Juni. Hlm. 92-102.

Giap, The Siauw. 1991. Adaptasi Agama: Cina Muslim Indonesia Sebuah Kajian Awal, dalam “Perubahan Identitas Orang Cina di Asia Tenggara”. Peny: Cushman, J., & Gungwu, Wang. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Hadi, Sutrisno. 1987. Metodologi Research jilid 2. Yogyakarta: Andi Offset.

Hasanah, Hasyim. 2014. Perayaan Imlek Etnis Tionghoa: Menakar Implikasi Psiko-Sosiologis Perayaan Imlek bagi Komunitas Muslim di Lasem Rembang. Jurnal Penelitian. Vol. 8. No. 1. Hlm. 1-22.

Lestari, Puspita Indah dan Wardana, Amika. 2018. Identitas Muslim Tionghoa Diaspora di Yogyakarta. Jurnal Pendidikan Sosiologi. http://journal.student.uny.ac.id/ojs/index.php/societas/article/viewFile/12635/12176

Madjid, Nurcholis. 1992. Islam Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis Tentang Masalah Keimanan, Kemanusiaan, dan Kemoderenan. Jakarta: Yayasan Wakaf Paramadina.

Markhamah. 2000. Etnik Cina: Kajian Linguitis Kultural. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Maulana, Rezza. 2011. Pergulatan Identitas Tionghoa Muslim: Pengalaman Yogyakarta. Jurnal Kontekstualita. Vol. 26. No. 1. Hlm. 117-135.

Murtadlo, Muhamad. 2013. Budaya dan Identitas Tionghoa Muslim di Kalimantan Barat. Jurnal Lektur Keagamaan. Vol. 11. No. 2. Hlm. 281-308.

Nurhadiantomo. 2003. Hukum Reintegrasi Sosial: Telaah Tentang Kerusuhan Massal Yang Menimpa Kolektivitas Tionghoa, Menajamnya Konfigurasi Pemilahan Sosial “Pri-Nonpri” Dan Hukum Keadilan Sosial. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Retnaningsih, Hartini. 2012. Tahun Baru Imlek dan Upaya Pembauran di Indonesia.. Jurnal Info Singkat Kesejahteraan Sosial DPR RI, 4 (2), hlm. 9-12.

Shihab, Quraish. 1994. Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan.

Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press.

Team. 1967. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Jakarta: Departemen Agama Republik Indonesia.

Article Metrics

Abstract view(s): 4327 time(s)
PDF: 1385 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.