Pengaruh Tindakan Suction ETT Terhadap Kadar Saturasi Oksigen Pada Pasien Gagal Nafas di Ruang ICU dan IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih Tahun 2017

Yuliani Syahran(1*), Siti Romadoni(2), Imardiani Imardiani(3),

(1) STIKES Muhammadiyah Palembang
(2) 
(3) Universitas Muhammadiyah Palembang
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/bik.v12i2.4551

Abstract

Pengaruh Tindakan Suction ETT Terhadap Kadar Saturasi Oksigen Pada Pasien Gagal Nafas di Ruang ICU dan IGD Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih Tahun 2017

(Effect of ETT Suction Measures on Oxygen Saturation Rate in Patients Failed Breath in ICU and IGD Room at Prabumulih Regional General Hospital 2017)

Yuliani.1, Siti Romadoni.2, Imardiani3

1Mahasiswa STIKes Muhammadiyah Palembang, Palembang, Indonesia
2Dosen STIKes Muhammadiyah Palembang, Palembang, Indonesia
3Dosen STIKes Muhammadiyah Palembang, Palembang, Indonesia
Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Palembang
e-mail : [email protected] /0813-672 680 75

ABSTRAK
Latar belakang: Pasien yang terpasang Endotracheal Tube (ETT) secara umum memiliki respon tubuh yang kurang baik untuk mengeluarkan benda asing sehingga pasien akan mengalami peningkatan dan penumpukan sekret. Ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran napas untuk mempertahankan bersihan jalan napas, hal inilah yang menyebabkan kadar saturasi oksigen yang dialami responden mengalami perubahan. Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui pengaruh tindakan suction Endotracheal Tube (ETT) terhadap kadar saturasi oksigen pada responden di Rumah Sakit Umum Daerah Prabumulih. Metode Penelitian: Rancangan penelitian ini adalah Pre-experemintaldesign. Teknik sampling yang digunakan adalah nonprobability sampling dengan cara consecutive sampling dengan jumlah sampel 13 responden. Penelitian ini dilaksanakan mulai 5 April – 05 Mei 2017. Pengumpulan data dilakukan dengan cara melihat hasil pengukuran kadar saturasi oksigen dengan menggunakan alat oksimeter pulse pada saat sebelum dan sesudah diberikan tindakan suction.Hasil: sebelum dilakukan suction, kadar saturasi oksigen responden rata-rata sebesar 97,77% dan sesudah saturasi menjadi 96,51%. Terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar saturasi oksigen pada saat sebelum dan sesudah diberikan tindakan suction pada pasien yang terpasang ETT di Ruang ICU dan IGD RSUD Prabumulih dengan nilai t hitung sebesar 3,949 >t tabel = 2,179. Kesimpulan: Ada pengaruh tindakan suction terhadap kadar saturasi oksigen pada saat sebelum dan sesudah diberikan tindakan suction pada pasien yang terpasang ETT di Ruang ICU dan IGD RSUD Prabumulih p value = 0,002. Disarankan kepada pihak rumah sakit untuk melakukan pengukuran tanda-tanda vital sebelum melakukan tindakan suction serta dapat melakukan tiga kali pengukuran untuk keakuratan kadar saturasi oksigen.
Kata kunci : Saturasi Oksigen, Endotracheal Tube, Suction

Keywords

Saturasi Oksigen, Endotracheal Tube, Suction

Full Text:

PDF

References

Almgren dkk, (2007). Side effects of endotracheal suction in pressure and volume controlled ventilation. CHEST Journal, 125,1077–1080.(ONLINE) http://jkp.fkep.unpad.ac.id/ index.php/jkp/article/download/64/61

Berty, dkk. (2013). Perubahan Saturasi pada pasien di ICU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado tahun 2013. (online) ejournal.unsrat.ac.id/ index.php/eclinic/ issue/view/1237

Gina. (2015). Pengaruh Chest Therapi terhadap Derajat Sesak Nafas pada Penderita Efusi Pleura Pasca Pemasangan Water Seaked Drainage (WSD) di Rumah Sakit Paru Provinsi Jawa Barat. (Skripsi). Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Hidayat, A.A.A. (2005). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Buku 2. Jakarta : Penerbit Salemba Medika

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Profil Kesehatan Indonesia 2010.http://www.depkes.go.id.

Kitong, (2014). Pengaruh Tindakan Penghisapan Lendir Endotrakeal Tube (ETT) Terhadap Kadar Saturasi Oksigen Pada Pasien Yang Dirawat di Ruang ICU RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Jurnal Universitas Sam Ratulangi Manado. Diakses tanggal 20 Januari 2017

Kozier & Erb, (2009). Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis Kozier & Erb. EGC: Jakarta

Lindgren, R.M. (2007). Open and closed endotracheal suctioning: Experimental and human studies (Doktoral thesis,.Institute of Clinical Sciences, Department of Anaesthesiology and Intensive Care, .(ONLINE)http://digilib.stikeskusumahusa da. ac.id/files/disk1/33/01-gdl-andriaperm-1610-1-andriap-l.pdf

Maggiore et, all. (2013), Decreasing the Adverse Effects of Endotracheal Suctioning During Mechanical Ventilation by Changing Practice. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23466423. diakses tanggal 25 Januari 2017

Martin, et al, (2011), Semantic Saturation by Danish Vaishyas (online) https://danish vaishyas.bandcamp.com/album/dv22-martin-pale-semantic-saturation

Notoatmodjo, (2012). Metode penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

Nursalam. (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian ilmu. Yogyakarta: Salemba Medika

Rupi’i. (2006). Kumpulan makalah pelatihan PPGD, RSUP dr. Karyadi, Semarang: (online) http://digilib.stikeskusuma husa da.ac.id/files/disk1/33/01-gdl-andriaperm-1610-1-andriap-l.pdf

Sumara, Retno. (2015). Efektifitas Hiper oksigenasi Pada Proses Suctioning Terhadap Saturasi Oksigen Pasien Dengan Ventilator Mekanik di Intensive Care Unit The Sun Vol. 2(4) Desember 2015. Diakses tanggal 3 Januari 2017.

Sunatrio. (2010). Penentuan mati / pengakhiran resusitasi daneuthanasia pasif di ICU. PKGDI. Available from: http://www. freewebs.com/penentuanmati/daftar pustaka.htm

Suryani. (2012). Aspek Psikososial Dalam Merawat Pasien Kritis. Fakultas Ilmu Keperawatan UNPAD

Widiyanto & Hudijono, (2013). Hubungan Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Prosedur Suction Dengan Perilaku Perawat Dalam Melakukan Tindakan Suction di ICU Rumah Sakit dr. Kariadi Semarang

Article Metrics

Abstract view(s): 4098 time(s)
PDF: 4046 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.