Kebahagiaan pada guru sekolah luar biasa (SLB)

Helga Cahyaningtyas(1*), Asti Asmerianingsih Dale(2), Fatihatun Nuroniyah Karimah(3), Isma Caesaria(4),

(1) Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(2) Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(3) Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(4) Fakultas Psikologi, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v5i1.11133

Abstract

Kebahagiaan guru SLB ialah suatu kondisi psikologiss yang mampu memberikan kedamaian, rasa bahagia, memahami makna dan tujuan serta kesejahteraan hidup dalam menjalankan peran sebagai guru SLB. Penelitian ini bertujuan memperoleh pemahaman & mengkaji secara mendalam mengenai gambaran kebahagiaan guru SLB. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologi. Partisipan sebanyak empat orang dengan kriteria yaitu guru tetap di SLB-C YPSLB. Wawancara dan observasi digunakan sebagai metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebahagiaan guru SLB selama mengajar diperoleh dari pikiran positif, emosi positif, dan kepuasan.Kebahagiaan guru SLB dipengaruhi oleh relasi sosial, religiusitas, dan pendapatan. Katakunci: emosi positif; guru SLB; kebahagiaan; kepuasan; pikiran positif

Full Text:

PDF

References

Aziz, R. (2011). Pengalaman spiritual dan kebahagiaan pada guru Agama Sekolah Dasar. Jurnal Proyeksi, 6(2), 1–11. https://doi.org/10.30659/p.6.2.1-11

Creswell, J. W. (2010). Research design pendekatan kualitatif, kuantatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Damongilala, S., Opod, H., & Sinolungan, J. S. V. (2014). Hubungan status sosial ekonomi dengan kebahagian keluarga dalam masyarakat Desa Betelen 1 Kecamatan Tombatu Kabupaten Minahasa Tenggara. Jurnal e-Biomedik, 2(2), 467–470. https://doi.org/10.35790/ebm.2.2.2014.5000

Darokah, M., & Diponegoro, A. M. (2005). Peran akhlak terhadap kebahagiaan remaja Islam. Indonesian Psychological Journal, 2(1), 15–27. http://journal.uad.ac.id/index.php/HUMANITAS/article/view/312

Diener, E., & Scollon, C. N. (2003). Subjective well-being Is desirable, but not the summum bonum. Workshop on Well-Being. Minneapolis: University of Minnesota.

Gunawan, I., Halim, M., & Lihardja., N. (2011). Subjective well-being wanita dewasa madya survivor kanker payudara. ARKHE: Jurnal Ilmiah Psikologi, 16(1), 34–45. http://catalogue.paramadina.ac.id//index.php?p=show_detail&id=27171

Hamalik, O. (2003). Metode belajar dan kesulitan-kesulitan belajar. Bandung: Remaja Karya.

Hamama, L., Ronen, T., Shachar, K., & Rosenbaum, M. (2013). Links between stress, positive and negative affect, and life satisfaction among teachers in Special Education Schools. Journal of Happiness Studies, 14(3), 731–751. https://doi.org/10.1007/s10902-012-9352-4

Hapsari, I. I., & Mardiana. (2016). Empati dan motivasi kerja guru Sekolah Luar Biasa. JPPP - Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi, 5(1), 48–56. https://doi.org/10.21009/JPPP.051.07

Indriana, Y. (2012). Gerontologi dan progeria. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Irianto, & Subandi. (2015). Studi fenomenologis kebahagiaan guru di Papua. Gadjah Mada Journal of Psychology (GamaJop), 1(3), 140–166. https://jurnal.ugm.ac.id/gamajop/article/view/8812/6683

Jannah, M., & Darmawanti, I. (2004). Tumbuh kembang anak usia dini & deteksi dini pada anak berkebutuhan khusus. Insight Indonesia.

Lopez, S. J., Pedrotti, J. T., & Snyder, C. R. (2007). Positive psychology: The scientific and practical explorations of human. Sage Publications, Inc.

Lu, L., & Shih, J. Bin. (1997). Sources of happiness: A qualitative approach. The Journal of Social Psychology, 137(2), 181–187. https://doi.org/10.1080/00224549709595429

Maulipaksi, D. (2017). Sekolah Inklusi dan pembangunan SLB dukung Pendidikan Inklusi. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Diambil dari https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/02/sekolah-inklusi-dan-pembangunan-slb-dukung-pendidikan-inklusi

Meiza, C. (2016). Perbedaan kebahagiaan pada guru berstatus PNS dan Honorer. Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(2), 132–141. https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1551

Mertoğlu, M. (2018). Happiness level of teachers and analyzing its relation with Some variables. Asian Journal of Education and Training, 4(4), 396–402. https://doi.org/10.20448/journal.522.2018.44.396.402

Nandini, D. A. (2016). Kontribusi optimisme terhadap kebahagiaan pada karyawan. Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(2), 187–196. https://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/psiko/article/view/1557

Patnani, M. (2012). Kebahagiaan pada perempuan. Jurnal Psikogenesis, 1(1), 56–64. http://academicjournal.yarsi.ac.id/index.php/Jurnal-Online-Psikogenesis/article/view/36/pdfPeraturan Pemerintah (PP) tentang Pendidikan Luar Biasa no. 72, Pub. L. No. 72 (1991). https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/58418

Primasari, A., & Yuniarti, K. W. (2012). What make teenagers happy? An exploratory study using indigenous psychology approach. International Journal of Research Studies in Psychology, 1(2), 53–61. https://doi.org/10.5861/ijrsp.2012.v1i2.80

Robbins, B. D. (2008). What is the good life? Positive psychology and the renaissance of humanistic psychology. The Humanistic Psychologist, 36(2), 96–112. https://doi.org/10.1080/08873260802110988

Rofi’udin. (2013). Konsep kebahagiaan dalam pandangan Psikologi Sufistik. Teologia, 24(2), 1–37. https://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/view/332/301

Rosdiana. (2013). Guru SLB Tanjung Pinang. haluankepri.com. Diambil dari http://www.haluankepri.com/siape-die/46261-rosdiana guruslbtanjungpinang.html.

Seligman, M. E. P. (2005). Authentic happiness menciptakan kebahagiaan dengan psikologi positif. (E.Y. Nukman, Terjemahan). Bandung: Mizan.

Seligman, M. E. P. (2011). Flourish: A visionary new understanding of happiness and well-being. New York: Free Press.

Toisuta, D., & Loekmono, J. . L. (2017). Hubungan kepuasan kerja, stres guru dengan kebahagiaan guru Pendidikan Agama Sekolah Menengah di Kota Ambon. Satya Widya, 33(1), 11–28. https://doi.org/10.24246/j.sw.2017.v33.i1.p11-28

Urrutia, J. D., Borja, P. C. R., Castillo, J. C. D., & Magana, R. A. (2019). The relationships of happiness and job satisfaction to job performance of Public Secondary School teachers in Selected Schools in the Division of Cavite. International Journal of Recent Technology and Engineering, 8(2S11), 3198–3210. https://doi.org/10.35940/ijrte.B1419.0982S1119Veenhoven, R. (1991). Is happiness relative? Social Indicators Research, 24, 1–34. https://link.springer.com/article/10.1007/BF00292648

Wardhani, D. T. (2012). Burnout di kalangan guru Sekolah Luar Biasa di Bandung. Jurnal Psikologi Undip, 11(1), 73–82. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/5150/4671

Wulandari, S., & Widyastuti, A. (2014). Faktor - faktor kebahagiaan di tempat kerja. Jurnal Psikologi, 10(1), 49–60. http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/psikologi/article/viewFile/1178/1070

Article Metrics

Abstract view(s): 2633 time(s)
PDF: 3308 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.