STRATEGI COPING ORANG TUA MENGHADAPI ANAK AUTIS

Desi Sulistyo Wardani(1*),

(1) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v11i1.1628

Abstract

Autis merupakan grey area dibidang kedokteran, yang artinya masih merupakan suatu hal yang penyebab, mekanisme, dan terapinya belum jelas benar. Permasalahan yang dihadapi oleh orang tua yang mempunyai anak autis ini memerlukan pemecahan sebagai upaya untuk beradaptasi terhadap masalah dari tekanan yang menimpa mereka. Konsep untuk memecahkan masalah ini disebut coping. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui orientasi strategi coping yang digunakan oleh orang tua untuk menghadapi anak penderita autis, bagaimana bentuk perilaku coping yang digunakan, dan apa dampak perilaku coping tersebut bagi orang tua. Subjek penelitian ini adalah orang tua yang mempunyai anak autis yang bersekolah di SD PLUS Harmony. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah interview, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah analisis induktif deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi coping pada orang tua yang mempunyai anak autis berorientasi pada penyelesaian masalah yang dihadapi (Problem Focused Coping), sedangkan bentuk perilaku coping yang muncul yaitu Instrumental Action yang termasuk dalam Problem Focused Coping dan Self-Controlling, Denial, dan Seeking Meaning yang termasuk dalam Emotion Focused Coping. Dampak positif dari perilaku coping yang dilakukan oleh orang tua yaitu Exercised Caution dan Seeking Meaning, sedangkan dampak negatif yang muncul diatasi orang tua dengan Intropersitive, Negotiation, dan Accepting Responbility.

Full Text:

PDF

References

Chaplin, J.P. (2001). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Firdaus, K. (2004). Distress dan Perilaku Koping pada Perawat RSU. Skripsi (tidak diterbitkan). Surakarta: Fakultas Psikologi UMS.

Gunawidjaja, R. (2007). Pelatihan Social Stories dan Visual Support dan Keterampilan Guru Meningkatkan Perilaku Sosial Awareness Anak Autis. Anima Indonesian Psychological Journal. Vol 22. No:3. 221-236.

Hadis, A. (2006). Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus-Autistik. Bandung: Alfabeta.

Handoyo, Y. (2003). Autisma. Jakarta: PT. Bhuana Ilmu Populer.

Hapsari, RA., Karyani,U., Taufik. (2002). Perjuangan Hidup Pengungsi Kerusuhan Etnis (Studi Kasus tentang Perilaku Coping pada Pengungsi di Madura). Indegenous Jurnal Ilmiah Berkala

Psikologi. Vol 6. No: 2. 122-129.

Indirawati, Emma. (2006). Hubungan Antara Kematangan Beragama dengan Kecenderungan Strategi Koping. Jurnal

Psikologi Universitas Diponegoro. Vol 3. no: 2. 69-92.

Judarwanto, W. (2006). Autism in Children (Deteksi Dini dan Skrening Autis). Diperoleh dari http:// www.blogsom.com .

Moleong, LJ. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Nurhayati. (2003). Dinamika Psikologis Orang Tua Penderita Autisme. www.digilib.itb.ac.id. Diakses 7 januari 2009.

Rustiana, H. (2003). Gambaran Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) dan Perilaku Coping Anak-Anak Korban Kerusuhan Maluku Utara. Tazkiya. Vol 3. No: 1. 46-64.

Saharso, D. (2004). Peran Neurologi Pediatri dalam Usaha Melawan Autisme. Anima Indonesian Psychological Journal. Vol 20. No: 2. 116-127.

Sugiarto, S., dkk. (2004). Pengaruh Social Story Terhadap Kemampuan Berinteraksi Sosial pada Anak Autis. Anima Indonesian Psychological Journal. Vol 19. No: 3. 250-270.

Tanjung, A.(tanpa tahun). Anak Idaman bagi Keluarga.

www.bkkbn.go.id. Diakses 18 Oktober 2008.

Wanei, GK dan Sudarnoto, LFN. (2005). Survei Kebutuhan Guru Pembimbing Anak Autism Spectrum Disorder (ASD). Jurnal Psiko-

Edukasi. Vol 3. No: 3. 91-111.

Widodo. (2008). Autisme dan Pentingnya Detiksi Dini (1). www.wikimu.com

Article Metrics

Abstract view(s): 10094 time(s)
PDF: 8810 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.