DEPRESI PADA DIFABEL AKIBAT KECELAKAAN

Rini Setyowati(1*), Nisa Rachmah Nur Anganthi(2), Setia Asyanti(3),

(1) Universitas Sebelas Maret
(2) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v13i2.2621

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memahami dinamika psikologis yang terjadi pada difabel akibat kecelakaan yang mengalami depresi, sehingga dapat disusun sebuah program sebagai upaya untuk mengatasi depresi pada difabel akibat kecelakaan. Data diperoleh melalui wawancara terhadap 6 difabel akibat kecelakaan yang tergolong dewasa awal (berusia 22-29 tahun), dan menggunakan Beck Depression Inventory (BDI) untuk mengukur tingkat depresinya. Hasil wawancara mengungkapkan bahwa kejadian traumatis (kecelakaan) dan perubahan kondisi fisik akibat kecelakaan menyebabkan difabel memiliki reaksi emosi negatif seperti sedih dan mudah marah, sehingga mengalami depresi. Selain itu, depresi pada difabel akibat kecelakaan terkait dengan rendahnya kemampuan regulasi emosi yang dimilikinya. Oleh karena itu, diperlukan sebuah program pelatihan ketrampilan regulasi emosi sebagai upaya untuk mengatasi depresi pada difabel akibat kecelakaan.

Full Text:

PDF

References

Atkinson, L. R.,Atkinson,R. C., Smit, E. E.,&Bem, D. J. (2010). Pengantar Psikologi Jilid II. Tangerang: Interkasara.

Badan Pusat Statistik. (2014). Jumlah Kecelakaan, Koban Mati, Luka Berat, Luka Ringan, dan Kerugian Materi yang Diderita Tahun 1992-2012. http://www.statisticsindonesia.html. Diakses tanggal 17 November 2014 jam 9:36.

Beck, A. T. (1985). Causes and Treatment. Philadelphia: University of Pennsylvania Press.

Candra, P. D. (2014). Laporan Praktek Kerja Profesi Psikologi: Kasus Individu Non-Psikotik di BBRSBD Prof. Dr. Soeharso Surakarta. Surakarta: Magister Psikologi Profesi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Kemenhub RI, 2011. Perhubungan Darat Dalam Angka 2010. http://www.hubdat.web.id.Diakses tanggal 17 November 2014 jam 9:46.

Manz, Charles C. (2007). Manajemen Emosi. Yogyakarta: Think.

Poerwandari, E. K. 1998. Pendekatan Kualitatif Dalam Penelitian Psikologi. Jakarta : Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Islam Indonesia.

Putnam, K. M. &Silk,K. R.(2005). Emotion Dysregulation and The Development of Borderline Personality Disorder. Jurnal ofDevelopment and Psychopatology. 17. 899-925.

Senra, H., Oliveira, R.A., Leaf, I. &Vieira, C. (2011). Beyond the body image: A Qualitative study on how adults experience lower limb amputation. Clinical Rehabilitation. 26(2) 180–191. doi: 10.1177/0269215511410731

Strongman, K.T. (2003). The Psychology of Emotion: from Everyday Life to TheTheory. New Zealand: Department of Psychology University of Canterbury Christchurch.

Wang, M.,&Saudino,K. J. (2011). Emotion Regulation and Stress. Journal Adult Development. 18:95-103. doi: 10.1007/s10804-010-9114-7.

Article Metrics

Abstract view(s): 1653 time(s)
PDF: 2292 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.