Pengetahuan Promosi Kesehatan Mental Guru dan Status Kesehatan Mental Siswa di SD Gereja Masehi Injili di Halmahera Pitu-Tobelo, Halmahera Utara

Desi Desi(1*), Boy Christianto Anu(2), Yulius Yusak Ranimpi(3),

(1) Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana
(2) 
(3) Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Kristen Satya Wacana
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v3i2.6469

Abstract

memasuki sekolah setiap hari berjuang melawan masalah-masalah emosional, perilaku, dan keluarga yang dapat mempengaruhi belajar mereka dan juga belajar orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengidentifikasi dan mendeskripsikan status kesehatan mental siswa SD GMIH Pitu melalui observasi perilaku (social, akademik dan emosional) yang beresiko dan pengetahuan guru terhadap program promosi kesehatan mental di sekolah. Penelitian ini mengunakan tipe penelitian kuantitatif dengan jenis pendekatan deskriptif. Pengambilan partisipan dalam penelitian ini menggunakan metode total sampling dengan jumlah 11 guru dan 59 siswa gabungan kelas 4, 5 dan 6. Data observasi perilaku menggunakan kuesioner baku yang berjudul “Social, Academic, and Emotional Behavior Risk Screener (SAEBRS)” yang kemudian diadaptasikan ke dalam Bahasa Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebanyak 25 (42%) siswa terindikasi beresiko mengalami gangguan perilaku sosial, 18 (30%) siswa beresiko mengalami gangguan perilaku akademik dan 49 (83%) siswa beresiko mengalami gangguan emosional dan secara keseluruhan siswa beresiko mengalami gangguan perilaku sebanyak 22 (45%). Untuk data tentang program promosi kesehatan mental diperoleh menggunakan kuesioner “Mental Health Promotion in School: Schoolchildren’s and Families’ Viewpoint”. Hasil yang didapatkan, tidak ditemukannya program promosi kesehatan mental yang diterapkan di sekolah sesuai dengan apa yang menjadi himbauan Menteri kesehatan bersama Menteri Pendidikan RI terkait program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Hal ini dapat disebabkan karena sebanyak 6 (55%) guru termasuk dalam kurang pengetahuan guru mengenai program promosi kesehatan mental anak di sekolah.

Dalam konteks pendidikan, orang yang bahagia cenderung mampu mencapai prestasi akademis dan performa yang lebih. Namum demikian, banyak anak-anak 

Full Text:

PDF

References

Alwansyah. (2015). Menigkatkan Keterampilan Sosial Siswa dengan Menggunkakan Model Simulasi. Tesis. Lampung. Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

Anisah, A. (2015) Gangguan Perilaku pada Anak dan Implikasinya Terhadap Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar. Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar Vol 1 No.2. Banten .Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Ashary, Y. (2015). Pengendalian perilaku emosional anak tk melalui komunikasi antara guru dengan orangtua di kec. Biringkanaya kota makassar. Jurnal komunikasi kareba.Vol.4 no.4.

Christner, R. W., Mennuti, R. B., and Whitaker, J. S. (2009). An overview of school-based mental health practice: From systems service to crisis intervention. New York: Routledge.

Coleman, M., and Vaughn, S. (2000). Reading interventions for students with emotional/behavioral disorders. Behavioral Disorders, 25(2), 93

Cowie, H. (2002). The Development of adolescent Pupils’ Knowledge about and Attitudes towards Mental Health Difficulties (Grant Number 1750/197). London. Project report to PPP Healthcare Medical Trust.

Depkes RI. (2010). Petunjuk Pelaksanaan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Usaha Kesehatan Sekolah: Jakarta.

Diatri, H. (2011). Ungkapan Stres untuk Gejala Cemas dan Depresi pada Pasien di Puskesmas Gambir. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Universitas Indonesia

Dwivedi, K. N. & Harper, P. B. (2004). Promoting the emotional well-being of children and adolescent and preventing their mental-ill health. London: Jessica Kingsley.

Effendi, F. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas. Jakarta: Salemba Medika.

Fatimah. (2015). Pengendalian Perilaku Emosional Anak TK Melalui Komunikasi Anatara Guru Dengan Orang Tua di Kec.Biringkanaya. Makasar: Kareba.

Gunarsa, S.D. (2004). Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, Cet. 7.

Gunawan, N. (2014). Pentingnya Sistem Kesehatan Mental dalam Setting Sekolah. Fakultas Ilmu Pendidikan. Yogyakarta. Universitas Negeri Yogyakarta.

Hairina, Y. (2013). Intervensi untuk Mengatasi Gangguan Perilaku Menentang Anak dengan Parent Management Training. Banjarmasin: Studi Gender dan Anak Vol. 1 No. 1, 81-89 81.

Ivanti, A. (2011). Modul Psikologi Perkembangan I. Psikologi Perkembangan. Tanggerang Universitas Pembangunan Jaya.

Kurniawan, Y. (2016). Komunitas SEHATI (Sehat Jiwa dan Hati) Sebagai Intervensi Kesehatan Mental Berbasis Masyarakat. Semarang: INSAN Jurnal Psikologi dan Kesehatan Mental 2016, Vol. 1(2), 112-124

LaRusso, M.D., Romer, D., Selman, R. L. 2007. Teachers as Builders of Respectful School Climates: Implications for Adolescent Drug Use Norms and Depressive Symptoms in High School. Journal Youth Adolescence, 37:386–398

Mahabbati, A. (2006). Identifikasi Anak Dengan Gangguan Emosi dan Perilaku di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Khusus (JPK) ISSN 1858-0998.

Maulanan,H. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta. EGC

Minas, H. (2015). School Well-being and Children Meantal Health. Yogyakarta. Psikologi universitas gajah mada.

Manurungi, T M S. (2017). Pengaruh Motivasi dan Perilaku Belajar Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa. Jurnal Analisis Sistem Pendidikan Tinggi. Vol. 1 No. 1 2017, pp. 17-26.

Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta: Rineka cipta.

Novianty, A. (2016). Pengaruh pola asuh otoriter terhadap kecerdasan emosi pada remajamadya. Jurnal Ilmiah Psikologi, 9(1), 17-25. Retrieved February 25, 2019, from https://media.neliti.com/media/publications/100459-ID-pengaruh-pola-asuh-otoriter-terhadap-kec.pdf.

Oireachtas Library and Research Service, (2012), Well-Being: promoting mental health in schools. Spotlight .Vol. 2 pp, 1-15

Ravianto. (2018, February 07). Bocah Kelas V SD Anak Tukang Tambal Ban Tewas Gantung Diri Diduga Sering Dibully. Retrieved May 20, 2018, from http://jabar.tribunnews.com/2018/02/07/bocah-kelas-v-sd-anak-tukang-tambal-ban-tewas-gantung-diri-diduga-sering-dibully

Reutersward, M. (2010). The aspects school health nurses find important for Successful health promotion. Scandinavian journal of caring sciences. 24(1):156-63

Slavin, R. (2010). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Soetjiningsih. (2014). Perkembangan Anak. Jakarta: Prenada

Soesilo, A. (2015). Promosi Kesehatan Mental dan Presvensi Gangguan Mental pada Anak dan Remaja. Salatiga. Fakultas Psikologi UKSW Salatiga.

Soenardjo, R.J. 2008. Usaha Kesehatan Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sutjihati, S. (2007). Psikologi Anak Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. (2007). Ilmu Kesehatan Anak Jilid 1. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak FKUI

Supriyani, D. (2016). Analisis Perilaku Akademik Siswa Kelas IV dalam Diskusi Pembelajaran PKn SD Se Kecamatan Candisari Kota Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan. Semarang. Universitas Negeri Semarang

Wulandari, I.S., dan Hidayat, T. (2014). Pengaruh Pemberian Reward And Hukuman Terhadap Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Passing Bawah. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Vol. 2, No. 3, Hal. 599 – 604.

Article Metrics

Abstract view(s): 3036 time(s)
PDF: 1908 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.