Intensitas Penggunaan Komunikasi Bermedia dan Kehangatan dalam Pertemanan pada Siswa SMA di Surakarta

Hasan Abdillah(1*), Tri Rejeki Andayani(2), Berliana Widi Scarvanovi(3),

(1) Universitas Sebelas Maret
(2) Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
(3) Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v4i1.7098

Abstract

Kehangatan menjadi salah satu hal yang penting dalam suatu hubungan pertemanan, dengan adanya kehangatan dalam pertemanan seseorang akan lebih mudah dalam bersosialisasi dan menyesuaikan diri. Salah satu hal yang dapat meningkatkan kehangatan dalam pertemanan adalah dengan komunikasi. Komunikasi di era yang modern ini lebih banyak dilakukan melalui smartphone. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas penggunaan komunikasi bermedia dengan kehangatan dalam pertemanan pada remaja di Surakarta. Sampling yang digunakan dihitung menggunakan formula Isaac dan Michael dan dilakukan dengan multistage cluster random sampling, didapatkan sample 254 siswa dari populasi yang berjumlah 16.692 siswa. Pengambilan data dilakukan menggunakan Skala Kehangatan dalam Pertemanan (reliabilitas Alpha cronbach=0,836) dan Skala Intensitas Penggunaan Komunikasi Bermedia (reliabilitas Alpha cronbach=0,863). Hasil uji hipotesis dengan analisis regresi linier sederhana didapatkan nilai korelasi (R) sebesar 0,458 dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05) dan sumbangan pengaruh variabel bebas terhadap varibel tergantung sebesar 21%. Sumbangan pengaruh tiap aspek dari varibel bebas terhadap variabel tergantung antara lain durasi berkomunikasi 9,3%, kedalaman pesan saat berkomunikasi 6,4%, keluasan pesan saat berkomunikasi 3,4% dan frekuensi berkomunikasi 1,9%. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara intensitas penggunaan komunikasi bermedia dengan kehangatan dalam pertemanan pada remaja di Surakarta. Penggunaan komunikasi bermedia dapat membuat pertemanan menjadi lebih hangat ketika komunikasi yang dilakukan berlangsung dalam waktu yang lama dan bersifat mendalam.

Kata kunci: intensitas penggunaan komunikasi bermedia, kehangatan dalam pertemanan

 

Warmth is one of important thing in friendship. Warmth will be easier for someone to socialize and adapt with other. Warmth in friendship can be improved by communication. In this modern era, people often use smartphone to communicate with other. This research aims to find out the relation between intensity of using mediated communication and warmth in friendship on teenagers at Surakarta. Sampling technique use Isaac and Michael’s formulas with multistage cluster random sampling obtained 254 students from 16.692 students of population. Instrument used in this research was Warmth in Friendship Scale (Alpha Cronbach’s reliability=0,836) and Intensity of Using Mediated Communication Scale (Alpha Cronbach’s reliability=0,863). Based on hypothesis test result with simple linear regression showed that value of correlation (R) was 0,458 with signification value was 0,000 (p<0,05) and the contribution of the intensity of using mediated communication to warmth in friendship was 21%. Contribution percentage each aspect of independent variable to dependent variable are duration of communication 9,3%, message depth when communicating 6,4%, message extent when communicating 3,4%, and frequency of communication 1,9%. Based on the result of this research, it can be concluded that there is positive relation between intensity of using mediated communication and warmth in friendship on teenagers at Surakarta. The use of mediated communication will improve warmth in friendship when the communication is deeper and the duration is longer.

Keyword: intensity of using mediated communication, warmth in friendship

Full Text:

PDF

References

Ahmad, K. Z. (2010). Warmth in Group and Satisfaction with Supervision. Internasional Journal of Business and Management. 6 (5), 129-136.

Brett & McKay, K. (2013, November 20). The 3 Elements of Charisma: Warmth. The Art of Manliness. Retrieved from https://www.artofmanliness.com/2013/11/20/the-3-elements-of-charisma-warmth.

Chaplin, J. P. (2004). Dictionary of Psychology, terjemahan Kartini Kartono. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dariyo, A. (2004). Psikologi perkembangan remaja. Bogor: Ghalia Indonesia

Devito, J. A. (1997). Komunikasi Antarmanusia: Kuliah Dasar. Jakarta: Profesional Books.

Echols, J. M. & Shadily, H. (2009). Kamus Inggris Indonesia: An English Indonesian Dictionary. Jakarta: Gramedia.

Fiske, S. T., Cuddy, A. J. C., Glick, P. & Xu, J. (2002). A Model of (Often Mixed) Stereotype Content: Competence and Warmth Respectively Follow from Perceived Status and Competition. Journal of Personality ans Social Psychoogy. 82(6), 878-902.

Haas, B. W., Brook, M., Remillard, L., Ishak, A., Anderson, I. W. &Filkowski, M. M. (2015). I Know How You Feel: The Warm-Altruistic PersonalitymProfile and the Empathic Brain. Plos One. 10(3), 1-15.

Hardjana, A. M. (2007). Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.

Haryanti, V. D. (2014). Perilaku Komunikasi Remaja dengan Lingkungan Sosial dari Keluarga Single Parent. Skripsi. Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro, Semarang.

Hertati, A. V. L. (2011). Evaluasi Psikometrik 16 Personality Factors (16 PF) Adaptasi Universitas Indonesia. Skripsi. Program Studi Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Hertinjung, W. S., Susilowati & Wardhani, I. R. (2012). Profil Kepribadian 16 PF Pelaku dan Korban Bullying. Prosiding Seminar Nasional Psikologi Islam. 190-199.

Kamil, M. F. (2016). Pengaruh Gadget Berdampak Kepada Kurangnya Komunikasi Tatap Muka dalam Kehidupan Sehari-hari (Studi Optimalisasi pada Pemuda Pengguna Gadget di Kelurahan Way Urang Kecamatan Kalianda Kabupaten Lampung Selatan). Skripsi. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Institut Agama Islam Negeri Raden Intan, Lampung.

Mundt, M. P. & Zakletskaia, L. I. (2014). That’s What Friends are For: Adolesence Peer Social Status, Health-Related Quality of Life and Health-Care Cost. Appl Health Econ Health Policy. 12(2), 191-201.

Nurrizka, A. F. (2016). Peran Media Sosial di Era Globalisasi pada Remaja di Surakarta Suatu Kajian Teoritis dan Praktis terhadap Remaja dalam Perspektif Perubahan Sosial. Jurnal Analisa Sosiologi. 5(1), 28-37.

Rakhmat, J. (2009). Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Raush, H. L. & Bordin, E. S. (1957). Warmth in Personality Development and inPsychotherapy. Psychiatry. 20(4), 351-363.

Rustan, A. S. & Hakki, N. (2017). Pengantar Ilmu Komunikasi. Yogyakarta: Deepublish.

Santrock, J. W. (2003). Adolesence: Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

Sevillano, V. & Fiske, S. T. (2016). Fantasia: Being Emotionally Involved with a Stereotyped Target Changes Stereotype Warmth. Internasional Journal of Intercultural Relations. 54, 1-14.

Skinner, E., Johnson, S. & Snyder, T. (2005). Six Dimension of Parenting: A Motivational Model. Parenting: Science and Practice. 5(2), 157-235.

Suprapto, H.& Purborini. (2011). Nielsen: Remaja Pengguna Ponsel Melonjak. Viva. Retrieved from https://www.viva.co.id/berita/bisnis/203546-nielsen-70-pengguna-ponsel-remaja.

Supratiknya, A. (2012). Tinjauan Psikologis Komunikasi Antarpribadi. Yogyakarta: Kanisius.

Tubbs, L. S. & Moss, S. (1996). Human Communication: Prinsip-prinsip Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Widiantari, K. S. & Herdiyanto, Y. K. (2013). Perbedaan Intensitas Komunikasi melalui Jejaring Sosial antara Tipe Kepribadian Ekstrovert dan Introvert pada Remaja. Jurnal Psikologi Udayana. 1(1), 106-115.

Wulandari, Primatia Yogi. (2016, Maret 17). Anak Asuhan Gadget. Liputan6. Retrieved from http://health.liputan6.com/read/2460330/anak-asuhan-gadget.

Article Metrics

Abstract view(s): 976 time(s)
PDF: 545 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.