PERAN MAJELIS ULAMA INDONESIA (MUI) DALAM PROSES DERADIKALISASI DAN MODERASI DI KOTA SURAKARTA

Suprapto Suprapto(1*), Bambang Sumardjoko(2), Waston Waston(3)

(1) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Masyarakat Kota Surakarta sangat majemuk dan multikultur, sering terjadi Radikalisme di Kota Surakarta yang menimbulkan ketegangan dan konflik antar kelompok. Tujuan penelitian ini adalah untuk 1). Mengetahui tentang Radikalisme dan Moderasi Beragama di Kota Surakarta 2). Mendeskripsikan Proses Deradikalisasi dan Moderasi Beragama di Kota Surakarta 3). Menganalisis peran MUI dalam Proses Deradikalisasi dan Moderasi Beragama di Kota Surakarta 4). Menganalisis faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Peran MUI dalam Proses Deradikalisasi dan Moderasi Beragama di Kota Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskrptif. Subyek penelitian ini MUI an obyek penelitiannya adalah masyarakat beragama. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi, dan kuesioner sebagai data pendukung. Kesimpulan penelitian ini adalah pertama, Radikalisme di Kota Surakarta hanyalah imbas dari dari gerakan Islam terdahulu pada awal-awal tahun kemerdekaan dan diera Orde Baru seperti Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba’asyir hanyalah penerus dari gerakan DarulIslam (DI)/Negara Islam Indonesia (NII) yang diproklamirkan oleh Karto Suwiryo tahun 1949 di Cisampak Tasikmalaya. Kedua, seagai proses Deradikaisasi dan Moderasi Beragama di Kota Surakarta melakukan tutorial pada seminar OSPEK penerimaan Mahasiswa pada tahunajaran baru untuk mencegah terjadinya ekslusivisme, halaqoh Alim Ulama se Jawa-Madura, dan membuat proposal Solo Berseri Menuju Masyarakat Terhormat untuk Indonesia yang kemudian dijadikan Progrmam nasional oleh MUI Pusat. Ketiga, Peran MUI dalam Proses Deradikalisasi dan Moderasi beragama di Kota Surakarta telah mencegah terjadinya takfiri (saling mengkafirkan) diantara kelompok sesame Muslim, penanaman nilai-nilai Islam wasathiyyah, dan misi yang diemban Nabiyullah Muhammad Saw sebagai “Rahmatan Lil ‘Alamin.”  Keempat, Sebagai faktor pendukung dan penghambat peran MUI dalam Proses Deradikalisasi dan Moderasi Beragama adalah masyarakat yang multikultur, budaya toleransi, gotong royong, nasionalisme yang kuat. Sebagai faktor penghambat fanatisme yang berlebihan (al-ghuluw), perbedaan ideologi, lemahnya hukum dan keadilan. Disisi lain masih bergejolaknya peristiwa yang menimpa Negara-negara Islam di Timur Tengah dan belahan dunia lainnya.

Keywords

Peran Ulama, Radikalisme, Deradikalisasi dan Moderasi

Full Text:

PDF

References

Abuddin Nata, 1999. “Metodologi Studi Islam”, (Jakarta: Raja Grafindo Persada).

Abdullah, A. (2014). Dialog Antar Umat BeragamaKemajemukan Negara-Bangsa (SITI) XII. Fakultas Teologi Universites Kristen Duta Wacana.

Ahyar Nuzayyin, 2015. Membaca Gerakan Islam Radikal dan Deradikalisasi Gerakan Islam, Jurnal, Walisongo, Vol 23, Nomor 1.

Al-Baghdadi ‘Ala’uddin Bin Ibrahim, Tafsir al-Khozin, jilid: 4 (Kairo: Dar al-Kutub l-al-Arabiyyah al-Kubra).

Abu Bakar Usman, 2012. Pendidikan Agama Berbasis Deradikalisasi.

Atmasasmita Ramli, 2013. Kapita Selekta Kejahatan Bisnis dan Hukum Pidana, Buku 2, (Penerbit PT Fikahati Aneska, Jakarta).

Armstrong, Karen.2001, Berperang Demi Tuhan: Fundamentalisme Dalam Islam, Kristen dan Yahudi, Penerjemah satrio Wahono, Muhammad Helmi dan Abdullah Ali, Jakarta: Srambi, Bandung: Mizan

Aziz, Abdullah alias Imam samudra alias Qudama,2004, Aku Melawan Teroris, Editor Bambang Sukirno, Peenerbit Jazeera.

Alfian Alfian, M. www.islamlib.com

Ahmad, Abu,2014, Jurnal Alisa Vol. 1, Pandangan Kiai Tentang Deradikalisasi Paham islam Radikal di Kota Semarang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, IAIN Walisongo Semarang.

Basuki, A.s (2013), Pemikiran Keagamaan, A. Mukti Ali, Yogyakarta, SUKA Press.

Burhanudin, J (2002) Ulama Permpuan Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Calhoun dam Manuel Caltells, 2010. The Power Of Identitiy, (Oxford: Blackwell Publishing Ltd).

Creswill, J.W, 2012. Reseach Design Pendekatan Kualitaif, Kuantitatif, dan Mixed, Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Daya, B., & Beck.H.L. (1992). Ilmu Perbandingan Agama di Indonesia dan Belanda. Belanda INIS.

Fatwa MUI,2006. Tentang Terorisme.

Fauzi, Fuad, 2019. Islam Radikal Versus Islam Moderat, Kontestasi framing dan networking dalam perang Aceh dan Sarekat Islam, Literasi Pres, Yogyakarta.

Hasan, Noorhadi,2008. Laskar Jihad, Islam, Militansi dan Pencarian Identitas di Indonesia Pasca Orde Baru, (Jakarta: KITL.V)

Hafez Muhammad & Mullins Creighton, 2015. Syuriah dan Kebangkitan Kelompok-Kelompok Islam Radikal.

Hasbiyallah, dkk, 2016, Laporan Penelitian; Deradikalisasi Islam di Indonesia Studi Penelitian NU, LPPKM UIN Sunan Gunungjati, Bandung

Imarah, Muhammad, 1999. Fundamentalisme Dalam Perspektif Barat dan Islam, Gema Insani Press

Lexy J Moloeng,1989. “Metode Penelitian Kualitatif “, (Bandung: Remaja Karya).

M. Khalil Anwar dan M. Afdillah,2016. Peran Ulama di Nusantara Dalam Mewujudkan Harmonisasi Umat Beragama (Fikroh: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan Vol.4 No.1).

Mahendra, Yusril Ihya, 1999. Modernisme dan Fundamentalisme dam Politik Islam, Jakarta, Paramadina.

Moussali, Ahmad S, 1999. Moderate and Radical Islamic Fundamentalism: TheQuest For Modernity Legitimacy, and The Islamic State

Pusat Bahasa Depdiknas RI,2008. Ensiklopedi, Jakarta, 2008.

Qodir, Zully,2003. Ada Apa Dengan Pesantren Ngruki? (Yogyakarta, Pondok Edukasi).

Qodir, Zully, 2014. Radikalisme Agama di Indonesia (Yogyakarta: Pustaka Pelajar).

Qordhawi, Yusuf, 2014, Islam Radikal, Analisis Terhadap Radikalisme Dalam Berislam dan Upaya Pencegahannya, Era Intermedia, Solo.

Rahman, Fazlur, 2000. Gelombang Perubahan Dalam Islam: Studi Tentang Fundamentalisme Islam, Jakarta, Rajwali Press.

Solahuddin,2011. NII Sampai JL, Salaf Jihadisme di Indonesia, (Jakarta Komunitas Bambu).

Sigiv, David, 1995. Islam Otentisitas Liberalisme, Yogyakarta: LKis.

Syamsuddin, Lima Fungsi dan Peran Strategis Ulama, Universitas Ibnu Khaldun (UIKA) Bogor,2014). https.//wahdah.or.id/lima-fungsi-dan-peran-strategis-ulama/Depok,2014

Singarimbun, N & S. Efendi, 2008. Metodologi penelitian Survei. Jakarta: Pustaka LP3ES

Sudarta, 1996 “Metodologi Penelitian Filsafat “, (Jakarta: Raja Grafindo Persada)

Suryanegara, A.M, 1999. Menemukan Sejarah: Wacana Pergerakan Ila di Indonesia. Bandung: Minan.

Syamsuddin, 2014. Lima Fungsi dan Peran Strategis Ulama, Universitas Ibnu Khaldun (UIKA), Bogor.

Stamatov.P. (2010). ActivistReligion, Empire, and the Emergence of Modern Long-Distance Advovacy Netwarks, American Sociologycal Review).

Tibi, Bassam, 1998. The Chalange of Fundamentalism: Political Islam and The New World Disorder, Barkeley, Los Angeles, London : University of California Press.

Utomo, B.B (2010), Islam di Nusnatara pada Abad ke-10. Jurnal Suhuf, 3 ( 1 ).

Watt, William Montgomery, 1997. Fundamentalisme Islam dan Modernitas, Jakrta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wahyu, Andika, 2018. NU dan Muhammadiyah dan Program Deradikalisasi di Indonesia, Antara ABC Australia.

www.hidayatullah.com

Wald.D.K. Silverman, A.L., & Fridy R.S (2005). Making Sense of Religion in Political Life. Annual Review of Poitical Science.

Yani Anshari, Ahmad,2008. Untuk Negara Islam Indonesia, Perjuangan Darul Islam dan Al-Jama’ah Islamiyah, (Yogyakarta: Siyasat Press)

Article Metrics

Abstract view(s): 338 time(s)
PDF: 186 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.