HUBUNGAN ANTARA KEBERFUNGSIAN KELUARGA DENGAN PENALARAN MORAL PADA ANAK USIA AKHIR
(1) Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
(2) 
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v9i1.1625
Abstract
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan fasilitas program SPSS 12.0 for Windows untuk menguji apakah terdapat hubungan antara keberfungsian keluarga dengan penalaran moral pada anak usia akhir. Korelasi Product Moment dari Pearson menunjukkan korelasi sebesar r = 0.306 dengan taraf signifikansi sebesar p = 0.005 (p<0.01). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara keberfungsian keluarga dengan penalaran moral pada anak usia akhir (late childhood). Semakin tinggi tingkat keberfungsian keluarga, maka semakin tinggi pula tingkat penalaran moral pada anak usia akhir. Sebaliknya, semakin rendah
tingkat keberfungsian keluarga, maka semakin rendah pula tingkat penalaran moral pada anak usia akhir. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini dapat diterima.
References
Afiatin, T. (2005). Peran Keluarga Dalam revensiPenyalahgunaan NAPZA. Jurnal Psikologika, Nomor 20 Tahun X Juli 2005.
Yogyakarta.
Agustina, I. (2006). Hubungan Antara Keberfungsian Keluarga dengan Kebermaknaan Hidup Pada Mahasiswa. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia.
Andayani, B. (2000). Profil Keluarga Anak-Anak Bermasalah. Jurnal Psikologi Tahun XXVII Nomor 1. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Azwar, S. (2005). Metode Penelitian.Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2005). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Penerbit Pustaka Pelajar.
Berns, R.M. (2004). Child, Family, School, Community:Socialization and Support. United States of America : Thomson Learning, Inc
Budiningsih, C.A. (2004). Pembelajaran Moral : Berpijak
Pada Karakteristik Siswa danBudayanya. Jakarta : Penerbit PT
Rineka Cipta.
Chatarina, N.M. (1999). Family Functioning and Child Behavior
Problems. Disertasi (Tidak diterbitkan). Katholieke Universiteit Nijmegen.
Clarke-Steward, A., dan Koch, J.B.(1983). Children : Development
Through Adolescence. Canada :John Wiley and Sons, Inc.
Daradjat, Z. (1977). Membina NilaiNilai Moral di Indonesia. Jakarta: Penerbit Bulan Bintang.
Diana, R.R. (1998). Hubungan antara Religiusitas dan Kreativitas Siswa SMU Negeri III Sukabumi. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas GajahMada.
Elliot, S.N., Kratochwill, T.R., Cook, J.L., Travers, J.F. (2000).
Educational Psychology : Effective Teaching, Effective Learning. Singapore : McGraw-Hill Book Co.
Fajarwati, I. (2004). Peran Orangtua Dalam Pendidikan Moral Pada Anak Usia Sekolah 6-12 (th) (Kajian Metori dan Metode). Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia.
Hartmann, P. B. (2002). Family Functioning and Anorexia Nervosa
: The Issue of Control. Tesis (Tidak diterbitkan). School of Applied Psychology, Griffith University.
Hurlock, E.B. (1993). Perkembangan Anak Jilid 2 Edisi Keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Hurlock, E.B. (2002). Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Huxley, R. (2006). Moral Development of Children : Knowing Right From Wrong. Pioneer Development Resources, Inc.
Kartono, K. (1985). Seri Psikologi Terapan : Peranan Keluarga Memandu Anak. Jakarta : Penerbit CV Rajawali.
Kohlberg, L. (1995). Tahap-Tahap Perkembangan Moral. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
MacArthur, J.D. (2000). The Functional Family. Utah : Brigham Young University.
Mandara, J., dan Murray, C.B. (2002). Development of an Empirical Typology of African American Family Functioning. Journal of Family Psychology, Vol. 16, No. 3, 318-337. American Psychological Association, Inc.
Nashori, F. (1995). Efektivitas Rangsangan Simulasi Moral untuk Meningkatkan Penalaran Moral Siswa Putri. Skripsi (Tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada.
Pudjibudojo, J.K., dan Soenarjo, J.B. (2005). Mengapa Anak Memperkosa ? Studi Kasus di Lembaga Permasyarakatan Anak Blitar. Jurnal Psikodinamik, Volume 7, Tahun IV. Universitas Muhammadiyah Malang.
Rachmawati. (2002). Mendongeng dan
Penalaran Moral Anak. Skripsi(Tidak diterbitkan). Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Raven, J. C. (1972). Guide to The Standard Progressive Matrics
Sets A, B, C, D, and E. Diusahakan oleh Fakultas Psychologi UGM Yogyakarta.
Santrock, J.W. (2002). Edisi Kelima : Life-Span Development Perkembangan Masa Hidup. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Saydam, R.B., dan Gencöz, T. (2005). Summary : The Association of Family Functioning, Parental Attitudes, and Self-Esteem with the Adolescents’ Self Rated Behavioral Problems. Türk Psikoloji Dergisi, 2005,P. 20 (55), 75-77.
Shaffer, D.R. (1994). Third Edition: Social and Personality
Development. California : Brooks / Cole Publishing Company.
Sirait, A.M. (2007). Laporan Utama : Mata Rantai Yang Perlu Diputuskan. Jakarta : Harian Umum Republika 4 Februari 2007.
Sjarkawi. (2002). Pembentukan Kepribadian Anak : Peran Moral, Intelektual, Emosional, dan Sosial Sebagai Wujud Integritas Membangun Jati Diri. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.
Wahyuning, W., Jash, dan Rachmadiana,
M. (2003). Mengkomunikasikan Moral Kepada Anak. Jakarta : Penerbit PT Elex Media Komputido.
Walsh, F. (2003). Normal Family Processes, Third Edition : Growing Diversity and Complexity. New York : Guilford
Publication.
Article Metrics
Abstract view(s): 944 time(s)Refbacks
- There are currently no refbacks.