Pengenalan Kebudayaan Tradisional melalui Pendidikan Seni Tari pada Anak Usia Dini di BA Aisyiyah Ngadirejo, Sukoharjo

Arief Cahyo Utomo(1), Lisa Widyawati(2*), Rika Supyanti(3), Nanda Guntur(4), Lely Aprillia Arin Dhita(5), Ayu Rahmadhanti(6), Ervha Arien Pratama(7), Akmalia Riskiana(8), Nadia Yuni Amilia(9), Muhammad Marwan(10)

(1) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(2) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(3) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(4) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(5) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(6) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(7) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(8) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(9) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(10) Universitas Muhammadiyah Surakarta
(*) Corresponding Author

Abstract

Anak usia dini dapat dikatakan sebagai masa keemasan (Golden Age), masa keemasan ini lebih mudah untuk menerima rangsangan positif yang dapat meningkatkan perkembangan kecerdasan yang baik. Media berperan penting memberikan rangsangan positif yang dapat menjadikan anak merasa nyaman dan senang. Salah satu media itu didapat melalui seni tari. Perkembangan kebudayaan saat ini perlu menyesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin maju. Maka dari itu, diperlukan pengenalan kebudayaan sejak dini yang inovatif, kreatif, dan edukatif agar anak-anak memiliki ketertarikan untuk mempelajari kebudayaan. Seni tari memiliki ragam yang sangat banyak, oleh karenanya memilih ragam tari yang memiliki gerakan sederhana namun akan sarat akan makna. Maka dipilihlah Tari Semut dari Jember sebagai pengenalan kebudayaan pada anak usia dini di BA Aisyiyah Ngadirejo.

Keywords

anak usia din;i seni tari; tari semut

Full Text:

PDF

References

Apriani, A. (2017). Penerapan Tari Kreatif Dengan Eksplorasi Imagery Lingkungan Hidup Anak Usia Dini. Early Childhood : Jurnal Pendidikan,1(2),64-75. https://doi.org/10.35568/earlychildho od.v1i2.118

Arsyad, A. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Hartono. 2012. Pembelajaran Tari Anak Usia Dini. Semarang: Unnes Press.

Hidajat, Robby. 2003. Koreografi Anak. Malang: Balai Kajian Seni dan Desain Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang

Jazuli, M. 2008. Paradigma Kontekstual Pendidikan Seni. Surabaya: Unesa University Press. Jurnal Pendidikan Modern, 5(1), 22–31. https://doi.org/10.37471/jpm.v5i1.64

Kamtini dan Tanjung. (2005). Bermain Gerak dan Lagu di Taman Kanak-Kanak.Jakarta: DIRJEN DIKTI

Karyati, Dewi dkk. 2005. Pengantar Bahan Ajar Pendidikan Seni Tari dan Drama.

Kurniawati, L. D., & Azizah, E. N. (2019).Analisis Pembelajaran Tari Tradisional Penthul Melikan pada Anak Usia 4-6

Kusumastuti, E. (2004). Pendidikan Seni Tari Pada Anank Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Tadika Puri Cabang Erlangga Semarang Sebagai Proses Alih Budaya. V.

Kusumastuti,E.(2016).Pelatihan Pembelajaran Seni Tari Sebagai Proses Alih Budaya Pada Anak Usia Dini Bagi Guru Taman Kanak-kanak Tadika Puri Wilayah Semarang.

Setiawan,A, Saida, N., & Kurniawati, T. (n.d).Pembelajaran Seni Tari Sebagai Media Mengembangkan PG PAUD FKIP Universitas Muhammadiyah Surabaya. 186-192.

Shomiyatun.(2019).Pentingnya Menumbuhkan Kesadaran Budaya Tradisional Pada Anak.1(2), 62-71.

Sutisna,A.(2015).Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP. (November) 257-269.

Utami,W.T., Yeni I., & Yaswinda.(2019). Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler Tari Tradisional di Taman Kanak-Kanak Sani Ashila Padang Winda, 4(2) 87-94.

Article Metrics

Abstract view(s): 2418 time(s)
PDF: 4287 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.