Kekerasan dalam Budaya: Pelajaran dari Madura
(1) 
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v0i0.4642
Abstract
Pengertian kekerasan selalu berbeda bila dihadapkan pada kelompok mana yang dinilai. Perbedaan pengertian kekerasan tersebut sangat terkait dengan budaya yang berlaku. Seperti halnya pada etnis Madura yang dikenal sebagai etnis yang dekat dengan kekerasan. Berbagai bentuk kekerasan seperti kerusuhan antar etnis banyak didalamnya terkait denga etnis Madura, sehingga kekerasan seakan begitu melekat pada etnis Madura dan menjadi budaya tersendiri. Tulisan ini mencoba menguraikan tentang fenomena kekerasan dalam budaya etnis Madura, yang akan dikupas dalam pendekatan teori belajar sosial.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abbink, A.J. 1994. Cultures of Violence: A Comparative Study of Cultural Forms of Violent Behaviour. Nijmegen: University of Nijmegen Press.
Abdurrahman. 1980. Perubahan-perubahan Sosial di Madura, Sekelumit Uraian dalam Permulaan Zaman Kemerdekaan. Jakarta: Depdikbud.
Berkowitz, L. 1993. Agression: Its Causes, Consequences and Control. New York: McGraw Hill.
De Jonge, H. 1989. Madura dalam Empat Zaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi dan Islam. Suatu Studi Antropologi Ekonomi. Jakarta: Gramedia.
Faturrohman. 1997. Menyingkap Karakter Etnis Madura dan Kebiasaan Carok. Jawa Pos, 24-25 Desember 1997.
Galtung, J. 1999. Cultural Violence. Dalam Manfred B. Steger and Nancy S. Lind (ed). An Interdisciplinary Reader, Violence and its Alternatives. New York: Santo Martins Press.
Kiefer, T.M. 1972. The Tausug: Violence and Law in a Phillippine Moslem Society. New York: Holt Rinehart and Winston.
Kirkpatrick, L.A., Waugh, C.E., Valencia, A., and Webster, G.D. 2002. Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 82, No. 5, Hal: 756-767.
Kuntowijoyo. 1988. Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris: Madura 1850-1940. Yogyakarta: Pusat Antar Universitas (PAU) Studi Sosial. Universitas Gadjah Mada.
Riches, D. 1986. The Phenomenon of Violence. New York: Basil Blackwell.
Sihbudi, R dan Nurhasim, M. 2002. Kerusuhan Sosial di Indonesia: Studi kasus Kupang, Mataram, dan Sambas. Jakarta: Grasindo.
Sindhunata. 1996. Malangnya Orang Madura, Teganya Orang Jawa. Jakarta: PT Gramedia.
Taufik, 2003. Prasangka Sosial dan Kecenderungan Agresi pada Etnis Madura dengan Latar Belakang Pengalaman yang Berbeda. Tesis. Yogyakarta: Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada.
Touwen-Bouwsma, E. 1989. Kekerasan di Madura, dalam Huub De Jong (editor), Agama Kebudayaan dan Ekonomi. Studi-studi Interdisipliner tentang Masyarakat Madura. Jakarta: Rajawali Press.
Wiyata, A.L. 2000. Madura Jangan Dipandang Sebelah Mata. Kompas, 9 Nopember 2000.
Wiyata, A.L. 2001. Memahami Perilaku Budaya Orang Madura, Pelajaran Kasus Sampit. Kompas, Jumat 6 April 2001.
Wiyata, A.L. 2002. Carok: Konflik Kekerasan dan Harga Diri Orang Madura. Yogyakarta: LKIS.
Article Metrics
Abstract view(s): 1755 time(s)PDF (Bahasa Indonesia): 551 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.