Adegan Dewaruci Dalam Pertunjukan Wayang Kulit Purwa: Tinjauan Aspek Pembentukan Kepribadian Sehat

Heru Setiawan(1*),

(1) 
(*) Corresponding Author
DOI: https://doi.org/10.23917/indigenous.v0i0.4647

Abstract

Tokoh bima merupakan salah satu tokoh cerita wayang kulit purwa yang saling populer. Salah satu alasannya yang menaikkan popularitas bima adalah adanya citra spiritualitas yang disebabkan oleh adanya lakon carangan berjudul Dewaruci. Inti dari cerita dewaruci adalah pada adegan bima bertemu dengan dewaruci. Tujuan dalam penelitian ini adalah menggali nilai yang terkandung dalam adegan Dewaruci serta penggambaran citra pribadi sehat ideal yang ditawarkan. Dari hasil analisis naskah dan wawancara dengan narasumber terpilih, terungkap bahwa peningkatan spiritual merupakan hal terpenting dalam cerita pribadi ideal dalam adegan dewaruci. Peningkatan spiritualitas tersebut merupan proses untuk terus menerus bertumbuh dalam membentuk kualitas kesucian hati sebagai sarana mencapai tujuan hidup, yaitu kebahagiaan sejati setelah kematian. Proses peningkatan spiritual disini didasarkan pada tiga hal pokok, yaitu pemahaman tujuan, pengenalan dan pengendalian diri secara menyeluruh meliputi aspek fisik, psikis dan spiritual serta orientasi spiritual dalam perilaku. 

References

Adhikara SP. 1986. Analisis Serat Bima Suci, Yogyakarta: Lembaga Javanologi Yayasan Ilmu Pengentahuan Dan Kebudayaan Panunggalan.

Agustian, Ary Ginanjar. 2001. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan Spiritual: ESQ Berdasarkan 6 Rukun Iman Dan 5 Rukun Islam. Jakarta: Arga

______.2003. Rahasia Sukses Membangun ESQ Power: Sebuah Journey Melalui Al Ihsan. Jakarta: Arga.

Danandjaja, james 1994. Antropologi Psikologi: Teori, Metode Dan Sejarah Perkembangannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Esposito, J.L. 2001. Ensiklopedia Oxford Dunia Islam Modern. (terjemahan Eva Y.N.) Bandung: Mizan.

Gunowiharjo, Suratno. 1980. Wejangani pun Dewaruci dumateng R Arya Sena dalam Marwanto Cangkriman Piwulang Keprajan. Surakarta: Cendrawasih.

Kayam, Umar. 1981. Seni, Tradisi, Masyarakat. Jakarta : Sinar Harapan.

Mulyono,Sri. 1982. Seri Pustaka Wayang No. 10: Simbolisme Dan, Mistikisme Dalam Wayang. Jakarta: Gunung Agung.

Prihartanti, Nanik; Suryabrata, Sumadi; Prawitasari, Johana Endang & Wibisana, Koenta. 2003. Kualitas Kepribadian Ditinjau Dari Konsep Rasa Suryamentraman Dalam Perspektif Psikologi. Anima: Vol.18 (3), 229-247.

Sastromidjojo, seno. 1964. Renungan Tentang Pertundjukan Wayang Kulit Hubungannya Dengan Sejarah Kewayangan, Ilmu Djiwa, Ilmu Kedjawen, Ilmu Keagamaan Dan Ilmu Kemasyarakatan. Jakarta: Kinta.

Schultz, D. 1991. Psikologi Pertumbuhan: Model Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius.

Sena Wangi. 1999. Ensiklopedia Wayang. Jakarta: sena wangi.

Soedarko. 1991. Lampahan Dewaruci. Sukoharjo: Cendrawasih

Soeprajitno, Suemarti. 1985. Tokoh Bima Dalam Masyarakat Sastra Dan Budaya Jawa. Yogyakarta: Yayasan Ilmu Pengetahuan Dan Kebudayaan Panunggalan Lembaga Javanologi.

Soemanto. 1983. Catur I. Surakarta: ASKI

Zohar, D. & Marshall, 2000. SQ: Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berfikir Integralistik Dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan. Bandung: Mizan

Article Metrics

Abstract view(s): 851 time(s)
PDF (Bahasa Indonesia): 377 time(s)

Refbacks

  • There are currently no refbacks.