INTERNALISASI KARAKTER DISIPLIN PADA EKSTRAKURIKULER DRUM BAND DI MI MUHAMMADIYAH KARANGDUREN SAWIT BOYOLALI
MA'RUF HIDAYAT(1*), Durrotun Mumtazah(2)(1) 
(2) 
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Pendidikan karakter sangatlah penting untuk diinternalisasikan dalam diri anak khususnya di zaman milenial ini. Kegiatan ekstrakulikuler drum band yang banyak disukai oleh murid dapat menjadi salah satu kegiatan untuk menginternalisasi karakter disiplin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana internalisasi karakter disiplin pada ekstrakulikuler drum band. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pengambilan datanya dengan wawancara, dokumentasi, analisis data dan observasi. Analisis datanya menggunakan perspektif behavioristic. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa. Proses menginternalisasikannya melalui tiga tahap yaitu transformasi nilai, transaksi nilai, dan transinternalisasi yang tercermin pada proses kegiatan mulai dari pembukaan, inti dan penutupan. Proses internalisasi ini dengan kaitannya pada kajian behaviotistik juga sangat mendukung dalam menanamkan nilai disiplin pada anak. Pembentukan karakter disiplin melalui stimulasi dari lingkungan dan pelatih di dalam proses internalisasi. Menghasilkan respon karakter disiplin kepada anak.
Keywords: Internalisasi, Karakter Disiplin, Ekstrakurikuler, Drumband
ABSTRACT
Character education is the most important to be internalized in children, especially in this millenial era. Drum band extracurricular activities that are mostly liked by students can be an activity to internalize the character of the discipline. The purpose of this study was to determine how to internalize the disciplinary character of the drum band extracurricular. This research used a qualitative approach. Collection data by interview, documentation, data of analysis and observation. The data analysis used a behavioristic perspective. The results of this study indicate that. The process of internalizing it goes through three stages, namely value transformation, value transaction, and transinternalization which is reflected in the activity process starting from opening, core and closing. This internalization process related to behavioristic studies is also very supportive in instilling the value of discipline in children. The formation of disciplinary character through stimulation from the environment and the trainer in the internalization process. Generate a disciplined character response to children.
Keywords: Internalization, Discipline Character, Extracurricular, DrumbandFull Text:
PDFReferences
Abbas, Saleh. (2006). Pembelajaran Bahasa Indonesia Yang Efektif Di sekolah Dasar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Dierktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.
Ahmad Rofi’uddin & Darmiyati Zuhdi.(1999). Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia di Kelas Tinggi.Jakarta: Dirjen Dikti, Depdikbud.
Anitah, Sri. (2010). Model Pembelajaran. Surakarta:Yuma Pustaka.
B. Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Depdiknas, (2004). Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Indonesia. Jakarta: Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.
Depdiknas. (2007). Kajian Kebijakan Kurikulum Mata Pelajaran IPA. Jakarta:Depdiknas.
Hamalik, Oemar. (2009). Pendekatan Baru Strategi Belajar-Mengajar Berdasarkan CBSA. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Hosnan, M. (2014). Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia.
Kurniasih, Imas, dan Berlin Sani. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Khandaghi, Maghsood Amin dan Farasat, Maryam. (2011).”The Effect o Teacher’s Teaching Style on Students’ Adjusment”. 15: 1391-1394
Majid, Abdul. (2007). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
McNiff, J. (1992). Action Research: Principles and Practice. London: Routledge
Moleong J. Lexy. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ratmi. (2004). Pengertian Keaktifan Siswa. Diunduh dari : www.jurnalskripsi.net/pengertian-keaktifan-siswa/2011. diakses tanggal 18 April 2020 Pukul 10.00 WIB.
Samadhi, T.M.A, Ari, “Pembelajaran Aktif (Active Learning)” http://eng.unri.ac.ic//download//teachingimprovement/BK_Teach%26Learn_%20Learn_5.PDF,2010/17/06.
Sanapiah, Faisal. (2007). Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sardiman. (2006). Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sugiono. (1995). Metode Penelitian untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMPYKPN.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Suprihatiningrum, Jamil. (2013). Strategi Pembelajaran. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Suyahman. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Sukoharjo: Univet Bantara.
Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktifistik. Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher.
Tumurun, Septian Wahyu. (2016). Model Pembelajaran Discovery Learning. Jurnal Pena Ilmiah, 1(1).
Yamin, Martinis. (2007). Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta. Gaung Persada Press dan Center for Learning Innovation (CLI).
Article Metrics
Abstract view(s): 504 time(s)PDF: 734 time(s)
Refbacks
- There are currently no refbacks.